Kehadiran buah hati bagi pasangan yang telah menikah merupakan sebuah anugrah luar biasa yang diberikan Sang Pencipta. Namun, banyak sekali pasangan yang harus menelan rasa kecewa ketika kehidupan rumah tangganya tak kunjung dikaruniai momongan.

Banyak cara dilakukan agar tetap bisa merasakan menjadi orangtua dengan mengadopsi seorang anak, baik dari panti asuhan atau anak yang masih punya hubungan kerabat.

Baru-baru ini, seorang bayi 16 bulan di Korea telah menjadi korban penganiayaan oleh orangtua angkatnya, hingga membuat publik marah. Kemarahan ini meluas bukan hanya di Korea saja, bahkan ane ikutan geram dan ikut menitikkan air mata melihat berita yang beredar.

Bayi Jeongin, berusia 16 bulan harus meregang nyawa dalam kondisi mengenaskan di tangan kedua orangtua angkatnya, biadabnya lagi semua aksi penyiksaan terhadapnya direkam oleh pelaku! Ada sekitar 800 rekaman penganiayan dengan beragam cara menyiksa fisik dan psikis Jeongin. Alat bukti inilah yang membungkam penyangkalan kedua orantua angkat bayi malang tersebut.

Berlagak bak sepasang orangtua yang baik, kedua orangtua angkat Jeongin berpura-pura sayang dan tulus mencintai sang bayi malang tersebut, bahkan kedua orangtua angkat Jeongin pernah diundang ke sebuah acara TV di Korea.


Pada saat diadopsi usia Jeongin saat itu 6 bulan, setelah satu bulan dalam pengasuhan orangtua angkatnya, siksaan dan penganiayaan mulai dialami oleh bayi malang tersebut. Mulai dari penyiksaan secara fisik, sering ditinggal di mobil sendirian, ditinggal di rumah, dan banyak lagi kejadian mengerikan yang menimpa bayi Jeongin.

Pada tanggal 13 Oktober 2020, polisi Seoul Yangcheon menangkap orangtua angkat yang bernama Jang dan Ahn. Penangkapan ini berdasarkan laporan dari guru tempat bayi Jeongin biasa dititipkan. Sayangnya, tiga laporan sebelumnya selalu diabaikan oleh pihak kepolisian, hingga pada akhirnya bayi Jeongin terpaksa dilarikan ke UGD karena kondisinya yang menurun.

Dari pihak rumah sakit setempat diketahui fakta mengejutkan, bagian dalam tubuh bayi malang tersebut rusak parah, pankreasnya pecah! Kebiadaban orangtua angkat Jeongin membuat warga Korea murka.

Ane gak kebayang bagaimana seorang bayi mungil yang baru diadopsi selama menerima siksaan hingga menyebabkan nyawa melayang. Orangtua angkat yang seharusnya melindungi dan menyayanginya malah bertindak melebihi binatang.

Sekarang Jeongin sudah tidak merasakan sakit lagi, ia sudah tenang di keabadian. Semoga kedua pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan mereka.

Ane pamit undur diri, sampai jumpa di thread ane selanjutnya.

Referensi