Menjadi orang tua, memang suatu amanah yang cukup besar tanggungjawabnya. Setiap orang tua tentu memiliki cara pola asuh yang berbeda dalam mendidik anak-anaknya.

Selain pengetahuan, pola asuh yang kita terapkan tentu akan berdampak pada kepribadian dan karakter anak pada masa yang akan datang. Anak adalah peniru ulung. Di mana ia akan merekam apa yang di lihat, dan akan mempraktekkannya suatu saat nanti.


Google

Pengaruh pola asuh terhadap anak sangat besar pada masa pertumbuhan dan perkembangannya, mulai dari kualitas kesehatan pembentukan pola pikir dan kepribadian dalam jangka panjang. Sehingga sebagai orang tua, kita perlu menerapkan pola asuh yang baik untuk membentuk karakter anak, agar menjadi anak yang baik dan bahagia.

Terlepas dari gaya hidup, kondisi sosial ekonomi, latar belakang budaya, maupun domisili, pada akhirnya setiap keluarga hanya menjalankan salah satu dari 4 tipe pola asuh orang tua.

1. Otoriter.


Google

Ciri dari pola asuh ini adalah memiliki aturan yang ketat dan mengekang yang wajib di ikuti oleh buah hati.

tipe pola asuh orang tua yang otoriter memiliki karakter umum sebagai berikut:

A. Menuntut anak untuk menuruti semua aturan tanpa kompromi.
B. Tidak mempertimbangkan pendapat dan perasaan anak.
C. Memiliki ekspektasi tinggi terhadap anak.

Anak dengan pola asuh ini justru cenderung menjadi anak yang tertutup, memiliki kepercayaan diri yang rendah, hubungan dengan orang tua yang berjarak dan dingin. Tidak jarang pola asuh ini menjadikan anak lebih rentan dengan penggunaan obat-obatan terlarang dan menjadi anak yang sulit dikendalikan nantinya.

2. Permisif.


Google

Tipe pola asuh ini orang tua cenderung lebih santai. Serba boleh. Anak bebas melakukan apa yang dia sukai. Orang tua berusaha menjadi teman bagi sang buah hati tercinta.

Karakter umum lain dari pola asuh permisif adalah:

A. Hanya memiliki sedikit aturan, yang juga dilaksanakan dengan sangat longgar.
B. Tetap memenuhi segala kebutuhan anak dan menganggap anak lebih tahu yang terbaik untuk dirinya.
C. Jarang memberikan hukuman.
D. Lebih banyak menuruti kemauan anak ketimbang memberikan panduan.

Karena anak kurang mendapat panduan dan larangan, anak dengan pola asuh permisif cenderung lebih egois, impulsif, sulit diatur, dan kurang berempati.

3. Demokratis.


Google

Pola asuh ini, merupakan pola asuh yang bisa dikatakan pas, karena kolaborasi dari pola asuh permisif dan otoriter.

Karakter dari tipe pola asuh orang tua ini adalah:

A. Hubungan yang positif dan hangat antara orang tua dan anak.
B. Ada aturan tegas yang harus diikuti anak, disertai penjelasan dibalik aturan tersebut.
C. Orang tua bisa bersikap tegas dalam menerapkan aturan dan memberikan konsekuensi, tapi tetap mempertimbangkan pendapat dan perasaan anak.

Anak dengan pola asuh demokratis cenderung memiliki kemampuan kritis dan dapat mengambil keputusan yang baik.anak juga tumbuh menjadi anak yang bertanggung jawab serta tidak ragu dalam menyampaikan pendapat.

4. Pengabaian.


Google

Tidak sedikit orang tua yang sibuk dengan aktifitasnya sehingga lalai dan mengabaikan kebutuhan sang buah hati.

karakter umum dari pola asuh pengabaian adalah:

A. Tidak memiliki aturan dan tidak ada hukuman.
B. Anak diharapkan untuk belajar dan memenuhi kebutuhannya sendiri.
C. Jarang ada komunikasi antara anak dan orang tua.

Tipe pola asuh ini memiliki banyak faktor, bisa karena sengaja maupun ketidaksengajaan karena orang tua tidak mampu dikarenakan suatu hal, misalkan sakit dsb.

Dari keempat pola asuh di atas. Dapat disimpulkan, bahwa pola asuh demokratis adalah yang paling tepat bagi tumbuh kembang anak.

Sumber : https://www.orami.co.id/magazine/men...a-pada-balita/