- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kintsugi dan Seni Berdamai dengan Ketidaksempurnaan


TS
mangkok97
Kintsugi dan Seni Berdamai dengan Ketidaksempurnaan
Quote:
Quote:

Quote:
Hampir semua orang menginginkan seluruh aspek dalam hidupnya berjalan sempurna sesuai keinginan. Fisik yang segar dan bugar, keuangan yang stabil, keluarga yang bahagia, kesempatan untuk menjalani hobi dan liburan, status sosial yang tinggi di masyarakat, pekerjaan yang berarti, dan sebagainya. Namun, pernahkah kita berpikir bahwa mendapat secara sekaligus segala kesempurnaan itu tidaklah mungkin? Pernahkah kita berpikir bahwa jikapun kita sempat "menyicipi" kesempurnaan hidup tersebut, itu tidak akan bertahan lama? Bahwa ibarat sebuah mangkok yang utuh, kehidupan akan membuat mangkok itu pecah?
Kenyataanya hidup memang tidak seindah bayangan kita. Kesempurnaan hidup ibarat ilusi, setiap tindakan, keputusan, dan sikap kita dipenuhi ketidaksempurnaan.
Lantas pendekatan apa yang harus kita lakukan dalam menjalani hidup yang fana, tidak sempurna, dan kadang tidak adil ini? Jawabannya bisa kita refleksikan dari KINTSUGI.
Quote:
KINTSUGI
Quote:
Quote:
Dilansir darisitus esprit-kintsugi.com, kintsugi merupakan seni kuno yang ditemukan pada abad ke-15 di Jepang. Kata KIN berasal dari bahasa Jepang yang berarti emas, kata TSUGI berasal dari bahasa Jepang yang berarti bergabung. Kintsugi berart bergabung dengan emas. Pecahan dari obyek pertama-tama disusun satu persatu, dibersihkan, kemudian direkatkan satu sama lain. Retakan yang terlihat kemudian dilapisi pernis lalu ditaburi dengan emas secara hati-hati. Retakan berlapis emas itu kemudian dibakar untuk bisa memperlihatkan kecemerlangannya.
Quote:
SEJARAH
Quote:

Quote:
Kintsugi pertama diceritakan dibuat saat "chawan" favorit milik Shogun Ashikaga Yoshimasa (1435-1490) yang digunakan saat upacara teh pecah. Dia kemudian mengirimkannya ke China darimana "chawan" itu berasal untuk diperbaiki. Namun, dia sangat kecewa dengan hasil perbaikannya.Setelah berbulan-bulan, "chawan" itu kembali dengan sambungan metal yang sangat buruk, membuat "chawan" favoritnya menjadi cacat dan tidak dapat menampung air dengan baik. Ia kemudian meminta pengrajinnya untuk menemukan teknik yang lebih fungsional dan indah, sehingga terciptalah seni kintsugi.
Quote:
REFLEKSI
Quote:

Quote:
Pada kintsugi, ketidaksempurnaan dalam bentuk retakan tidak serta merta ditutup-tutupi dan dihilangkan. Retakan tersebut justru ditonjolkan dengan lining dari bubuk emas. Dengan dilapisi bubuk emas, retakan atau dalam konteks ini ketidaksempurnaan tersebut justru terlihat lebih indah dan kuat, the beauty in what was once broken. Lining dari emas tersebut melambangkan filosofi tersendiri bahwa ketidaksempurnaan ada dan tidak serta merta harus dikutuk. Segala ketidaksempurnaan dalam diri yang telah kita lalui mestinya kita hargai dan sikapi dengan bijak. Terserah pada kita apakah akan melapisi luka ketidaksempurnaan itu dengan emas agar menjadi indah atau mengutuk dan menutup-nutupinya. Bahkan, berbanggalah dengan ketidaksempurnaan itu, karena ketidaksempurnaan dalam diri itulah proses yang membuat dirimu indah dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Luka ketidaksempurnaan itu merupakan lambang perjuangan yang harusnya dengan senang hati kita kenakan yang menunjukkan bahwa kita telah sampai di titik ini dengan menghadapi apapun yang coba diajarkan kehidupan. Kintsugi membantu kita berefleksi untuk berdamai dengan ketidaksempurnaan dan menjadikannya sesuatu yang berharga dan indah. Terkadang butuh menjadi "patah" untuk mencapai level kehidupan yang lebih baik dan versi diri yang lebih baik.
Diubah oleh mangkok97 30-12-2020 16:43






rizkifadhilah09 dan 48 lainnya memberi reputasi
49
7K
Kutip
129
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan