
Jakarta - Seluruh gereja di Jakarta membuka ibadah Natal secara tatap muka. Namun ketentuannya harus menyesuaikan dengan Surat Edaran (SE) Menteri Agama Nomor 23 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Natal di Tengah Masa Pandemi.
"Pada saat rapat disampaikan bahwa gereja boleh melakukan perayaan Natal. Panduan penyelenggaraan kegiatan ibadah dan perayaan Natal di masa pandemi COVID-19 mengacu pada SE Menteri Agama No 23 Tahun 2020," kata Kepala Biro Dikmental DKI Jakarta Muhammad Zen kepada wartawan, Rabu (23/12/2020).
Zen menyebut total ada 1.424 gereja di Jakarta. Seluruhnya membuka ibadah tatap muka dengan kapasitas jemaat tak lebih dari 50 persen. Namun gereja Katolik hanya maksimal 20 persen.
"Data gereja di Jakarta, gereja Protestan sekitar 1.379, gereja Katolik sekitar 45. Kapasitas jemaat tidak lebih dari 50 persen. Untuk Katolik dari keuskupannya yang menentukan 20 persen agar lebih aman," ujarnya.
Sementara itu, Kasatpol PP DKI Arifin mengatakan pihaknya akan mengerahkan sekitar 600 personel untuk melakukan pengawasan selama hari raya Natal. Pengawasan tersebar dari gereja, kafe, hingga hotel-hotel.
"Jumlah personel Natal 600 lebih. Pengawasan disebar, ada yang di gereja, ada yang pengamanan hotel-hotel, kafe, termasuk pengawasan kerumunan di tempat fasilitas umum," ujarnya saat dihubungi terpisah.
(eva/zak)
https://news.detik.com/berita/d-5307...ngatkan-prokes
Tak keren lah memaksa pemprov supaya umat bisa pergi kegereja di tengah tren corona..

Aku sendiri sudah tak pernah ke gereja dan melarang keluarga pergi ke gereja..
Lebih baik dirumah saja..
kosong kan gereja