Setiap detik menuju hari yang sangat mendebarkan dalam kehidupan yakni pernikahan tentu saja dipersiapkan dengan sangat baik, oleh si mempelai bahkan sampai keluarga yang turut bersuka cita. 
Nah pada pengertian ‘bersiap-siap menuju pernikahan’ dalam berbagai tradisi negara di dunia ternyata banyak artinya gan, kalau di Indonesia misalnya bagi orang Jawa ada yang dimuai dengan serah-serahan, siraman atau dodol dawet, atau untuk tradisi Bugis ada yang dinamakan mappasau botting atau merawat pengantin, mappanre temme atau mengkhatamkan Al-Qur’an bagi mempelai dan masih banyak lagi.

Pada trit kali ini, kita akan kepoin beberapa tradisi yang bagi kita cukup unik dan tidak biasa, yakni tentang bagaimana mereka berbuat dan menjalankan tradisi dalam rangka menyambut hari pernikahannya..


Jika di negara kita, berhias atau perawatan kulit sangat lazim dilakukan bahkan ada yang sudah menjadi budaya untuk menyambut hari pernikahan, tetapi hal ini sangat terbalik di Skotlandia, dimana si calon pengantin wanita harus bersedia dilumuri sampah oleh calon pengantin prianya.
Sampah yang dimaksud dapat berupa kotoran binantang ataupun bahan-bahan makanan yang lengket.

Meskipun sangat-sangat menjijikan tetapi hal ini lumrah disana, dan maksud di adakannya hal ini juga sangat dalam maknanya, yakni ketika bakal calon pengantin pria melumuri pasangannya dengan sampah hal ini disebut sebagai ‘penghinaan publik’.
Di depan banyak orang ‘penghinaan publik’ ini di lakukan, semata dengan maksud mempersiapkan mental dalam berbagai kemungkinan problem yang akan mereka dapati selama menjalin pernikahannya kelak.
Hemnn gitu amat yak
 


Nah yang untuk yang poin kali ini mencengakan banget gan, jika agan sekalian ada kesempatan buat jalan-jalan di China bagian pedalaman dan menemui suku Tujia, dan melihat sekelompok perempuan tengah menangis berjamaah maka tandanya ia akan segera nikah dan hal itu sudah menjadi tradisi mereka.
Jadi, jika ada muda-mudi yang hendak menikah maka minus 30 hari jelang pernikahan, si pengantin wanita akan menghabiskan waktu selama 1 jam perhari selama 30 hari untuk menangis sendirian di aula, jika telah lewat 10 hari maka pengantin wanita akan ditemani menangis oleh ibunya, kemudian jika lewat 20 hari maka akan ada neneknya yang ikut nangis juga, jadi sekarang udah trio, 10 hari terakhir mereka bertiga akan ditemanis nangis-nangisan oleh para bibi-bibi si calon pengantin.


Bahkan kisahnya, dulu ada wanita di suku Tujia yang tidak bisa menangis sampai di gebuk sama emaknya agar bisa nangis, dan jika ada bakal pengantin wanita yang tidak menjalankan adat ini, ia bisa jadi bahan gibah atau di gunjing sana sini sama para tetangganya.. wadaw ribet juga nihh…
 

Ngeri. Ngeri, ngeri.. apa jadinya jika kita disuruh tahan untuk tidak buang air selama 3 hari? Air besar maupun air kecil gan, jika buang air besar di tahan selama 3 hari mungkin masih sanggup kali yak tetapi tetap tidak baik dalam dampak medisnya, nah loh jika tahan pipis atau buan air kecil selama 3 hari, waduh susah banget kayaknya..
Tetapi hal yang demikian itu harus dilalui para bakal pengantin di suku Tidung, Kalimantan Utara. Mereka menjadikan hal ini sebagai tradisi turun temurun bagi yang henda nikah, yakni harus menahan keinginan untuk buang air kecil dan besar bahkan di awasi oleh keluarganya agar tidak melanggar aturan ini!
Hal ini dipercaya akan mempenngarhui keharmonisan, umur pernikahan yang panjang serta bebas dari gangguan pihak ketiga apabila dilaksanakan. Dan trik agar mudah nahan buang air selama 3 hari adalah tidak makan terlalu berat dan banyak agar mudah untuk menahan panggilan alam tersebut



 


Fix ini menjijikan banget euihh, tetapi jika kita ada di Kenya maka hal ini lumrah. Tradisi ini hanya akan agan dapati pada suku Maasai di Kenya, si pengantin wanita pertama-tama akan  mencukur rambutnya sampai botak kemudian sang ayah akan meludahi bagian kepala dan dada anaknya dengan tujuan agar menghilangkan kesialan yang dapat menimpa pernikahannya kelak. Meludahi sang anak dilakukan sebelum anaknya diserahkan ke keluarga lelaki/bakal calon suaminya. Tradisi ini sama sekali tidak untuk merendahkan kaum wanita, tetapi sebagai simbol mereka dihormati.
 
Sebenarnya ada banyak banget tradisi-tradisi unik jelang pernikahan di seluruh dunia, hanya saja bagi TS yang greget untuk di kepoin ya 5 hal di atas tersebut.
Dan pada akhirnya, beragam hal di berbagai dunia harusnya semakin membuat kita merasa takjub oleh berbagai kebudayaan yang amat kaya di Bumi ini. Walaupun kebanyakan di atas membuat kita tercengang karena sangat tidak lazim, tetapi itulah kebudayaan, yang bagi mereka lumrah-lumrah saja