Kaskus

Hobby

desimurniatiiAvatar border
TS
desimurniatii
Memaknai Pertambahan Usia dengan Bijak
15 Desember lalu aku baru saja berulang tahun ke 26 tahun. Sebuah pertambahan usia yang membawaku meninggalkan 25 tahun dan semakin mendekati usia 30 tahun. Ada banyak ucapan selamat dan banyak juga yang mengatakan betapa tuanya umurku ini, wkwk. Buat aku sendiri, setiap pertambahan usia adalah sesuatu yang harus aku syukuri. Bagaimana pun, aku sudah berhasil bertahan selama ini hingga sampai di usia sekarang ini. Tapi melihat orang-orang di sekitar yang usia segini sudah bisa ini-itu, aku jadi bertanya ke diri sendiri, “Hal baik apa yang sudah kamu lakukan hingga usia 26 tahun ini?”
Setiap Orang Memiliki Waktu Sendiri
Menjadi kesuksesan orang lain sebagai kesuksesan diri sendiri tentu bukan sesuatu yang bijak. Teman-teman sekolahku sudah banyak yang berpasang-pasangan dan punya keturunan, sedangkan aku, pacaran aja belum pernah. Tapi banyak kok hal-hal yang sudah kulakukan dan kurasakan, sedangkan mereka belum pernah merasakan. Kuliah gratis, jalan-jalan gratis, bisa nulis. Mereka yang bisa sukses di usia muda kemungkinan sudah memperjuangkan hal itu sejak usia mereka masih belia. Sesuatu yang mungkin tidak pernah kulakukan.
Dan, jangan lupakan factor keberuntungan. Di luaran sana ada orang yang memang benar-benar beruntung. Tapi aku selalu percaya jika kita mendapatkan kebaikan, pasti sebelumnya pernah melakukan kebaikan. Bahkan jika kebaikan itu dilakukan oleh orang tua atau keluarga kita, lalu mereka mendoakan kesuksesan kita. Aku jenis manusia yang percaya banget dengan hukum karma. Apa yang kamu tanam itu juga yang akan kamu panen.
Tidak Semua Harus Berjalan sesuai Rencana
Sekitar 5 tahun yang lalu (atau kurang), aku pernah membuat rencana untuk menikah di usia 25 tahun. Entah bagaimana tolak ukurku saat itu, tapi saat itu aku belum bisa melihat kondisi yang kualami di usia 23 dan 24 tahun. Tidak hanya menikah, resolusi di usia 25 tahun juga banyak yang akhirnya cuma jadi tulisan semata. Menerbitkan novel, misalnya. Bahkan di usia 25 tahun aku kembali ingin menyerah nulis novel (lagi). Entah udah keberapa kali aku ingin menyerah jadi penulis novel.
Meski banyak hal yang tidak sesuai rencana, tahun ini juga banyak hal baik yang menghampiri. Setelah dipecat dari kerjaan, aku bisa mendapatkan kerjaan baru. Secara remote. Sesuatu yang sangat aku syukuri karena aku cukup trauma dipecat yang disebabkan teman kerja dan kerja remote artinya aku kerja secara mandiri tanpa harus berinteraksi langsung dengan orang lain. Aku tidak pernah merencanakan untuk kerja di software akuntansi, tapi itu terjadi begitu saja. Sebagai sebuah rezeki atas kesabaran selama ini, hehe. Aku memang sebelum lulus kuliah berharap bisa kerja di start-up atau di Jogja, di kerjaanku sekarang dua-duanya terwujud. Kerja di start-up dan kantornya di Jogja, sebagai penulis pula. Jadi, meski banyak hal-hal yang berjalan tidak sesuai rencana, akan selalu ada baik yang harus disyukuri.

Lebih lengkapnya bisa baca di sini.
milsakaAvatar border
tien212700Avatar border
yus.mnrgAvatar border
yus.mnrg dan 2 lainnya memberi reputasi
3
838
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan