Media sosial (Medsos) memang bebas digunakan dan mengeluarkan aspirasi, pendapat, unek-unek, dan memuji, serta banyak lagi.

Tapi ingat, media sosial bukan sebagai wadah mengadu domba dan menyebar berita bohong yang menimbulkan kerugian bagi bangsa ini.

Adanya media sosial tentu ini untuk berbagai informasi dan ajang silaturahmi jarak jauh. Jadi media sosial ini harus digunakan dengan bijak.

Hati-hati dalam mengunakan media sosial. Ini pesan dari semua orang bijak. Karena sudah banyak orang yang menggunakan media sosial masuk penjara dan menimbulkan perpecahan dan permusuhan.

Apa lagi dari kalangan pasukan TNI. Harus dijaga dan hati-hati dalam menggunakannya.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Pertahanan (Pusdatin Kemhan) Brigjen TNI Dede Mulyana mengingatkan seluruh jajarannya di Pusdatin Kemhan untuk berhati-hati saat main media social (medsos). Dia berharap jajarannya harus bijak ketika memposting informasi di medsos.

“Saya menyampaikan kepada personil Pusdatin Kemhan agar selalu waspada dan menjaga sikap dalam bermedia sosial,” kata Brigjen Dede dalam keterangan tertulisnya.

Jenderal bintang satu kelahiran tanah Parahiyangan ini, meminta jajarannya di Pusdatin tidak asal sebar berita atau informasi yang diterima di media sosial.

Tapi, harus disaring dulu, apakah berita atau informasi itu benar atau tidak. Jangan pula menyebar informasi yang menyinggung pihak lain.

Intinya informasi yang beredar di media sosial agar dimanfaatkan secara positif, tetapi tetap menyaring informasi tersebut apabila akan disebarkan di media sosial lainnya.

Intinya, personil Pusdatin Kemhan tidak terlibat penyalahgunaan media sosial atau aplikasi secara online lainnya, misalnya seperti pinjaman online atau aplikasi lainnya.

Jarimu Harimaumu,,


Sumber : Koran-jakarta.com