Kaskus

Story

iu.eiendiaiAvatar border
TS
iu.eiendiai
KOIN # CHAPTER I - KARAKTER
plak...plak...plak...plak...plak... terdengar suara orang sedang berlari kecil menyusuri lorong sepi, ceklek ... sesampainya ia didepan ruangan yang dituju dan segera membuka pintu yang telah tepat dihadapannya, namun ...

"Oris ..." teriakan suara dari arah belakangnya itu menghentikan gerakannya untuk memasuki ruangan tersebut, dan segera menoleh kearah datangnya suara. Didapatinya seorang siswi yang menghampirinya dengan rambut dikuncir satu rapi, menggunakan pakaian seragam kemeja putih dengan ukuran lebar kemejanya yang muat untuk dua orang, begitupun rok abu-abunya yang digunakan dengan ukuran jumbo, hingga panjangnya mencapai betis yang hampir tersambung dengan kaus kaki putih panjang yang ia kenakan dan dibalut sepatu converse hitam. Sebagai kesimpulan visuanya jauh dari modis.

"nih" ucapnya yang terlihat cupu itu sambil menyodorkan dua lembar kertas HVS A4 bertuliskan lirik lagu berserta kunci-kunci melodinya kepada Oris.

"Ooh iya, makasih Ra", ucap Oris si siswa teladan.

“eemmmm” jawabnya

Tanpa panjang lebar Ara langsung membalikkan badan dan melangkah kembali kekelasnya, namun tiba-tiba tertahan karena Oris meraih pergelangan tangan Ara "nanti istirahat ke kantin ya Ra, gue yang traktir" sambungnya.

"hhmmm ..." jawab Ara dan dengan senyum tipisnya sambil melepaskan genggaman tangan Oris.

Kemudian Ara melanjutkan langkahnya, selangkah demi selangkah pijakan kaki yang gontai sambil menaiki anak tangga dengan diselimuti rasa malas menuju ruang kelasnya yang berada dilantai 2. Tiba-tiba ... Buk !!!

Beberapa siswi dan seorang siswa sambil berlari bergandengan tangan menuruni anak tangga dan tanpa sengaja siswa tersebut menubruk Ara dari arah berlawanan. Ara yang hanya mempunyai sedikit tenaga, badannya pun terdorong dan kaki kanannya terpaksa turun ke anak tangga dibawahnya. Agar tidak terjatuh, tangan Ara segera meraih railing tangga yang berada disampingnya. “YA !!!” suara kaget Ara dengan tatapan sinisnya menatap kearah gerombolan siswa dan siswi tersebut.

"Sorry ... Ra" ucap siswa tersebut

Ara yang masih terkejut dan berdiri tertegun berbisik dalam hati hah !, Saga tau nama gue ?.

Siswa dengan berlabel sombong, arogan dan cuek namun pintar itu tidak ada yang tidak mengenalnya, terlebih sebagian besar siswi-siswi selalu terkesima dengan penampilan Saga yang selalu terlihat rapi, bersih dan wangi.

"Ayooo ... buru ih" terdengar suara salah seorang siswi menggandeng tangan Saga, dan masih dengan lari-lari kecil mereka yang hendak memasuki ruang osis yang berada diujung gedung sekolah lantai dasar.

"Hai ..." sapa seorang siswi yang akhirnya memasuki ruang osis itu bersama Saga dan beberapa anggota panitia pensi sekolah lainnya, dimana diruangan tersebut sedang berlangsung rapat. Suasana diruang osis terasa kurang kondusif karena banyak pendapat yang saling berseberangan.

“Jam berapa nih, baru pada dateng” gerutu Oris kepada beberapa anggota yang baru tiba tersebut. “Jangan sampe pas besok acara pada ngaret” tambahnya

“Yailah maap Ris, gue kan dandan dulu” ucap salah seorang siswi yang datang terlambat.

“Kalian tuh harus tau, apa yang penting dan harus didahulukan, kerjaan belom beres malah santai-santai, kita tuh dikasih amanah jadi harus tanggung jawab” balas Oris

“Santuy Ris” celetuk yang lain

“Gimana nih bintang tamu ??!” tanya Oris

“Kemaren gue hubungin managernya katanya ga bisa Ris” sahut salah seorang siswa anggota rapat.

“Seharusnya kemarin lu udah laporan ke gue” gerutu Oris "Elu gimana sih, seharusnya pastiin dulu dia bisa apa engga, udah tinggal 2 hari juga !!!" terdengar suara Oris yang mulai meninggi. "sekarang elu cari orang buat gantiin dia" tambahnya, sambil melempar kertas HVS A4 yang diberikan Ara tadi ke atas meja meeting

"Jangan egois gitu dong lu, mentang-mentang jadi ketua, kalo ga ada kita-kita emang lu bisa jalan ?!!" balas anggota lainnya

"Paling engga gue bertanggung jawab atas semua kerjaan yang jadi tanggungan gue !!!"

"Lah !, kemarin lu juga udah setuju sama usulan gue, kenapa jadi elu nyalahin gue ?!!"

"Yang jadi masalah itu elu ga ngomong dari kemaren kalo ternyata dia ga bisa, ga becus banget kerjaan elo !!!," emosi Oris tambah meluap-luap "kalo ga bisa kerja, dari awal mending ngundurin diri aja !!!" tambahnya

"OKE, GUE MUNDUR !!!" teriak siswa anggota itu

"BANCI !!!", Oris tak kalah kencang berucap.

Karena tidak terima ucapan Oris, siswa tersebut langsung melayangkan pukulannya ke wajah Oris, seketika Oris jatuh tersungkur. Namun Oris segera berdiri dan mendekati siswa tersebut, tak terima mendapat perlakuan seperti itu, Oris balik menyerang dengan memberikan pukulan pada wajah siswa tersebut. Suasana didalam ruang osis bertambah kisruh, ada beberapa siswi yang menjerit kaget karena terjadi baku hantam diantara mereka. Tapi Oris belum puas hanya dengan satu pukulan, ia berniat melayangkan kembali pukulannya. Namun langkahnya ditahan oleh Saga dan beberapa anggota lainnya untuk melerai.

Saga menyeret Oris keluar kelas, namun Oris masih berusaha untuk masuk kembali kedalam ruang osis tersebut, "udah woy ..." ucap saga sambil memiting tangan Oris kebelakang badannya.

---

Teeeettttttt ... suara bel terdengar diseluruh sisi gedung sekolah, yang menandakan pukul 09.30 waktu istirahat pelajaran. Dan para siswa mulai berhamburan dari kelasnya masing-masing.

Beberapa menit setelah bel berbunyi terdengar percakapan antar siswa didepan ruang kelas Ara. "ada yang ribut dibawah" ucapnya, "di Osis lagi rame noh" tambahnya. Perkelahian yang terjadi diruang osis, beritanya sudah menyebar ke seluruh penjuru gedung sekolah dengan cepatnya.

Ara yang bersiap-siap kekantin untuk bertemu dengan Oris, ketika akan beranjak pergi dari kursi, handphonenya bergetar karena ada 1 pesan masuk dari Oris, "Ra, gue tunggu diruang UKS".

---

Setibanya Ara didalam ruang UKS, suasanya yang sepi senyap, hanya ada Oris sendiri duduk dikasur berukuran 200 kali 90 cm, terasa sejuk didalam ruangan karena pendingin ruangan yang masih menyalah.

"kenapa lu ?" ucap Ara, Oris yang hanya menoleh ke arah Ara, dan terlihat jelas disudut bibirnya terdapat luka, Ara langsung mengetahui bahwa berita perkelahian itu adalah Oris, tanpa banyak kata-kata, Ara langsung menghampirinya. Oris menatap dalam Ara.

"Ra, lu nyanyi ya ..." tiba-tiba Oris menyampaikan maksudnya

"Hah !"

Ara yang selama dua tahun bersekolah di SMK 01 Jakarta yang hanya tahu berangkat dan pulang sekolah tepat pada waktunya, diminta untuk mengisi kekosongan acara yang diadakan sekolah ?

"Gue ga tau lagi, tinggal 2 hari ini, si b*ngs*t lepas tangan abis ngacauin daftar rencana acaranya"

"Maksud lu ?"

“Kertas yang tadi lu kasih itu slot nyanyi bintang tamu” jawab Oris, “tapi ga bisa”

“..................................” Ara mulai berfikir

"Ra, please Ra, bantuin gw sekali ... ini" sambil menyatukan telapak tangannya seraya memohon kepada Ara, "Apapun, apapun nanti gue kasih, apapun yang elu perintah, gue lakuin, gue janji. Pleeeassss Ra ...,"

"...................." Ara masih terkejut atas ucapan Oris yang tiba-tiba.

"Ra, lu temen satu-satunya gue yang bisa bantu ini, cuma lu doang Ra ..."

"Gue mau bantu elu, tapi gue ga yakin"

"Cukup 7 menit aja Ra,lu kan bisa pake keyboard," sambil memasang muka melasnya "ya Ra ..." paksa Oris.

Oris menjelaskan duduk permasalahnnya sampai kedetail-detail perkelahiannya tadi. Bermenit-menit Ara berfikir, karena tampil didepan banyak orang merupakan salah satu kendalanya, namun disatu sisi ia merasa kasihan kepada temannya itu yang sewaktu awal masuk sekolah, dialah yang banyak membantunya dalam memulai kehidupan sosial disekolahnya.


emoticon-Hai sampai jumpa di CHAPTER II - MASA YANG LALU
Diubah oleh iu.eiendiai 21-12-2020 08:25
tien212700Avatar border
wanitatangguh93Avatar border
wanitatangguh93 dan tien212700 memberi reputasi
2
399
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan