- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Benarkah Vaksin COVID-19 Sinovac Paling Lemah?


TS
valkyr1
Benarkah Vaksin COVID-19 Sinovac Paling Lemah?

Jakarta - Beredar kabar vaksin COVID-19 yang dikembangkan Sinovac Biotech paling lemah bila dibandingkan dengan kandidat lainnya. Kabar ini muncul setelah pada November silam, Al Jazeera melansir artikel yang memuat tabel tentang perkembangan uji klinis berbagai vaksin COVID-19.
Tabel secara detail membandingkan 10 vaksin COVID-19, antara lain dari AstraZeneca-Oxford, CanSino, Gamaleya Research Institute, INOVIO, Johnson & Johnson, Moderna, Pfizer-BioNTech, Sinopharm, dan Sinovac.
Disebutkan vaksin COVID-19 yang paling tinggi menimbulkan respons imun adalah dari Pfizer dengan angka mencapai 95 persen. Kemudian yang paling lemah adalah Sinovac tanpa dicantumkan angka, hanya keterangan "low".

Tabel perkembangan vaksin COVID-19. (Foto: Tangkapan layar/Al Jazeera)
Tidak dijelaskan lebih jauh darimana sumber data tabel. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang jelas sampai saat ini belum pernah memberikan keterangan atau rekomendasi vaksin COVID-19 yang dapat digunakan seluruh dunia.
"Sejauh ini sudah ada tiga jenis vaksin COVID-19 yang mendapat izin tertentu dari otoritas kesehatan di beberapa negara," tulis WHO di situs resminya dan dikutip pada Minggu (20/12/2020).
"Belum ada yang mendapat izin penggunaan darurat dari WHO, tapi kami berharap bisa segera meninjau vaksin dari Pfizer pada akhir Desember ini lalu kemudian kandidat yang lain menyusul," lanjutnya
https://health.detik.com/berita-deti...201.1608017031
Intinya.. WHO sendiri belum keluarin data2 resmi apapun terkait efektivitas vaksin covid..




Diubah oleh valkyr1 20-12-2020 11:56




tien212700 dan kelazcorro memberi reputasi
2
839
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan