si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Slava Class, Kapal Perang Warisan Uni Soviet yang Saat Ini Digunakan Oleh Rusia
Setelah usainya Perang Dunia 2, sebenarnya peperangan belum sepenuhnya berakhir. Pada tahun 1950-1990 aura peperangan masih terasa kuat, perang yang disebut 'Perang Dingin' ini melibatkan dua negara yaitu Amerika dan Uni Soviet.

Baik Soviet maupun Amerika bersaing untuk menciptakan alutsista yang terbaik mulai dari kapal, pesawat terbang sampai tank. Alutsista yang dibuat kedua negara tersebut ada yang berhasil diproduksi secara massal, namun ada juga yang gagal dan berakhir sebatas purwarupa saja.

Salah satu proyek ambisius Soviet di era Perang Dingin adalah kapal penjelajah kelas Slava, awalnya Soviet ingin membuat 20 kapal demi bisa menyaingi kekuatan kapal laut Amerika. Namun kenyataannya, hanya 4 kapal yang berhasil dibangun, dan 3 kapal masih aktif digunakan oleh Rusia sampai saat ini.

Pada kesempatan kali ini TS akan kembali membahas soal kapal perang, kapal ini merupakan salah satu warisan dari era Perang Dingin. Seperti biasa TS mengingatkan kepada para pembaca untuk menyiapkan camilan dan minuman favorit untuk menjadi teman membaca agar tidak mudah bosan. Karena tulisan kali ini akan lumayan panjang, seperti biasa kita mulai pembahasan alutsista ini dari sejarahnya.


SEJARAH

Rencana pembuatan kapal ini mulai diusulkan pada akhir tahun 1960-an, kapal baru yang akan dibangun dibuat sebagai alternatif kapal bertenaga konvensional yang lebih murah daripada battlecruiser kelas Kirov yang bertenaga nuklir. Kirov sendiri adalah kapal perang permukaan terbesar dan bersenjata berat yang dirancang selama Perang Dingin.

Karena kapal ini terlalu besar dan dari segi biaya cukup mahal untuk dioperasikan, untuk itu mereka membangun kapal baru sebagai cadangan untuk kelas Kirov dengan biaya pembuatan dan operasional yang lebih murah. Kapal juga akan digunakan sebagai penerus dari kelas Kynda dan Kresta.

Slava Class pada dasarnya adalah kapal permukaan yang oleh pihak Soviet disebut sebagai Gvardeysky Raketnyy Kreyser (GRKR), yang berarti "Penjelajah Rudal Penjaga".Sementara pihak Barat menjuluki kapal ini sebagai kapal penjelajah rudal (Guided Missile Cruisers). Kapal perang ini memiliki kemampuan anti-kapal, anti-pesawat dan anti-kapal selam yang cukup mumpuni sampai saat ini.




Ilustrasi Foto: Rusia MoD.


Kapal rancangan baru ini tampak seperti tipe Kara Class yang ditingkatkan lebih panjang untuk mengakomodasi sistem senjata baru, ukuran kapal yang lebih besar juga meningkatkan stabilitas dan memungkinkan ketinggian tiang radar ditingkatkan.

Oleh pihak Soviet proyek ambisius ini diberi nama Project 1164 Atlant, kapal pertama kemudian mulai dibangun pada tahun 1976. Semua jenis kapal Slava Class ini dibangun di Galangan Kapal Mykolaiv diwilayah Nikolayev, memasuki tahun 1979 kapal pertama pun resmi diluncurkan. Slava Class kemudian mulai resmi beroperasi pada tahun 1983 setelah uji coba yang ekstensif, kapal pertama diberi nama Slava kemudian dirubah menjadi Moskva setelah runtuhnya Soviet.




Moskva, kapal pertama.

Foto: wikipedia.org


Kapal kedua dibangun pada tahun 1978 dan diluncurkan serta melakukan uji coba tahun 1982, kapal mulai resmi bertugas pada tahun 1986. Kapal kedua ini diberi nama Admiral Flota Lobov kemudian berubah menjadi Marsekal Ustinov setelah runtuhnya Soviet. Sementara kapal ketiga mulai dibangun pada tahun 1979, mulai diluncurkan tahun 1983 dan resmi betugas tahun 1989. Kapal ketiga ini diberi nama Chervona Ukraina dan berubah nama menjadi Varyag setelah Soviet runtuh.




Marsekal Ustinov kapal ke 2.

Foto: wikipedia.org


Setahun setelah dimulainya pembangunan kapal ketiga, tepatnya pada tahun 1984. Kapal keempat juga mulai dibangun oleh Soviet, kapal ini diluncurkan tahun 1990. Sebenarnya pembangunan kapal sudah mencapai 70%, dan tinggal tahap finishing saja, kapal kemudian diberi nama Ukraina.

Memasuki dekade 1990-an Soviet berhasil membangun total 4 kapal Slava Class, dengan 3 kapal sudah aktif berdinas. Namun memasuki tahun 1991, Soviet mulai dilanda masalah internal. Sampai akhirnya negara komunis terbesar ini harus bubar pada 26 Desember 1991. Kapal keempat ini pun pada akhirnya tidak pernah diselesaikan pembuatannya.



Spesifikasi Kapal

Slava Class memiliki panjang 186.4 m dan lebar 20.8 m, kapal ini diawaki oleh 480 orang. Berat kosongnya mencapai 10.000 ton dan berat dengan muatan penuh mencapai 12.500 ton. Senjata artileri kapal terdiri dari 1 x AK-130 meriam laras ganda 130 mm dan CIWS 6 x 30 mm AK-630.

Kemudian senjata andalan Slava Class adalah 16 tabung rudal anti-kapal permukaan P-500 Bazalt (SS-N-12) yang memiliki jangkauan 550 km dan membawa hulu ledak berkekuatan 1.000 kg atau hulu ledak nuklir 350 kT.




Varyag, kapal ketiga dari Slava Class.

Foto: Rusia MoD.


P-500 Bazalt adalah rudal yang dikembangkan Uni Soviet mulai tahun 1963 dan mulai aktif digunakan pada tahun 1975, kemudian pihak Soviet mengembangkan versi perbaikan dari P-500 pada 15 Mei 1979. Rudal baru ini kemudian memasuki layanan Angkatan Laut Soviet pada Desember 1987.

Kedua rudal ini memiliki bentuk serupa serta jarak jangkauan yang sama, namun versi perbaikan memiliki bobot yang lebih berat mulai dari 1-2 ton. Rudal ini menurut beberapa sumber digunakan oleh kapal Moskva dan Varyag, versi modern dari P-500 Bazalt disebut sebagai P-1000 Vulcan AShM SLCM.




P-500 Bazalt.




P-1000 Vulcan.

Foto: wikipedia.org


Kapal perang ini juga dilengkapi sistem pertahanan udara jarak jauh S-300F Fort (versi angkatan laut dari S-300) dengan 36 rudal. Selain itu ada tambahan 2 x twin Osa-M (SA-N-4 Gecko), merupakan peluncur rudal permukaan-ke-udara dengan 36 rudal. Untuk melawan kapal selam Slava Class dibekali sepuluh tabung torpedo 533 mm. Kapal juga dibuatkan tempat pendaratan dan hanggar untuk satu helikopter Ka-27 sebagai pendukung peran anti-kapal selam.

Sebagai tenaga penggerak, kapal menggunakan sistem COGOG (Combined Gas Or Gas) merupakan sistem propulsi kapal yang menggunakan mesin turbin gas. Output turbin rendah dari mesin ini digunakan untuk kecepatan jelajah, sementara output turbin tinggi digunakan untuk operasi kecepatan tinggi.




Ilustrasi meriam laras ganda AK-130.

Foto: wikipedia.org




Di Rusia tabung rudal juga dikenal dengan istilah silo, dari silo ini rudal P-1000 Vulcan diluncurkan.

Iluastrasi: battle-machines.org




Peluncur rudal S-300 F.

Foto: wikipedia.org


Kapal dibekali 2 turbin gas M70 yang menghasilkan tenaga 10.000 SHP untuk jelajah, 4 turbin penguat M8KF yang menghasilkan tenaga 27.500 SHP, masing-masing digunakan untuk melakukan operasi kecepatan tinggi. Selain itu ada tanbahan 2 mesin uap dan 2 ketel gas buang. Mesin-mesin tersebut akan memutar 2 baling-baling dibawah buritan. Kapal juga memiliki boiler untuk memasok uap ke turbin uap.

Kapal memiliki jarak jelajah mencapai 5.560 km dengan kecepatan 18 knot. Dengan konfigurasi mesin tersebut, kapal dapat melaju sampai kecepatan maksimal 32 knot (59 km/jam) dengan mudah.

Untuk radar yang digunakan adalah MR-800 Voshkod/Top Pair 3-D dan MR-700 Fregat/Top Steer atau MR-710 Fregat-MA/Top Plat untuk melacak target di udara. Untuk sistem sonar menggunakan MG-332 Tigan-2T dan Platina/Horse Tail MF VDS.

Untuk peperangan elektronik kapal menggunakan sistem Suite Kol'cho dengan intercept Gurzhor-A & B/Side Globe, pengacau MR-404/Rum Tub, intercept Bell Crown, intercept Bell Push, 2 decoy PK-2 RL, 12 decoy PK-10 RL (hanya dipakai dalam dua unit kapal terakhir).




Varyag salah satu kapal Slava Class sedang meluncurkan rudal P-1000 Vulcan.

Foto: battle-machines.org


Seperti yang TS tulis diawal, bahwa Uni Soviet akan membangun sebanyak 20 kapal penjelajah untuk menggantikan kelas Kynda dan Kresta saat mereka pensiun. Namun memasuki tahun 1990-an dengan runtuhnya Uni Soviet, rencana pembangunan kapal keempat yang sudah dalam tahap 70% pun dibatalkan. Kapal keempat yang diberi nama Ukraina, saat ini pun masih dimiliki oleh Ukraina dan masih tersimpan dengan sangat baik.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, memasuki tahun 1993, kapal keempat ditarik dari Angkatan Laut Rusia dan dibawa ke Ukraina. Kapal yang juga bernama Ukraina ini rencananya akan diteruskan pembangunannya dan dipakai oleh Angkatan Laut Ukraina. Namun rencana melanjutkan pembangunan kapal ini tidak pernah terlaksana karena keterbatasan dana.

Selama beberapa tahun, kapal ke-4 dari kelas Slava ini hanya menunggu waktu untuk ditenggelamkan atau dijual jika ada negara yang ingin membelinya. Rusia sebenarnya ingin membeli kapal ini dari pihak Ukraina pada bulan April 2010, namun sampai tahun 2011 kesepakatan penjualan kapal ini tak pernah terjadi. Kini kapal tersebut pun hanya teronggok di galangan kapal di Ukraina.




Kapal Ukraina, bagian keluarga Slava Class yang tak sempat bertugas.

Foto: battle-machines.org


Era Perang Dingin memang selalu membuat penulis geleng-geleng kepala seperti sedang mendengarkan musik EDM, persaingan untuk menjadi yang terhebat selalu membawa masing-masing negara mengalami kerugian yang cukup besar.

Persaingan menjadi yang terbaik ini pun harus berakhir dengan tragis bagi Soviet, pembangunan alutsista secara masif membuat keuangan mereka tidak stabil. Hal tersebut kemudian meningkatkan angka kemiskinan dan memicu konflik di internal Soviet, konflik ini yang akhirnya membuat runtuhnya negara komunis terbesar tersebut.




Varyag, salah satu dari Slava Class.

Foto: navyrecognition.com


Slava Class menjadi salah satu warisan Perang Dingin dan bukti kegilaan Uni Soviet pada masanya. Kapal ini masih aktif bertugas di Angkatan Laut Rusia dan selesai menjalani modernisasi pada tahun 2018. Meskipun termasuk kapal yang sudah berumur, namun senjata yang dibawanya terutama P-1000 Vulcan tak bisa begitu saja diremehkan. Warisan dari Soviet ini masih dijaga dengan baik oleh Rusia dan dijadikan sebagai salah satu bagian superioritas mereka di lautan.


Spesifikasi Slava Class

Negara Pembuat: Uni Soviet
Galangan Kapal: Mykolaiv
Panjang: 186,4 m
Lebar: 20,8 m
Berat kosong: 10.000 ton
Berat Dengan Muatan Penuh: 12.500 ton
Kru: 480 orang
Tenaga Penggerak: Mesin COGOG dengan 2 turbin gas M70, 4 turbin penguat M8KF, 2 mesin uap dan 2 ketel gas buang
Kecepatan: 32 knot (maksimal), 18 knot (kecepatan jelajah)
Jarak Jelajah: 5.560 km dengan kecepatan 18 knot
Radar: MR-800 Voshkod/Top Pair 3-D dan MR-700 Fregat / Top Steer atau MR-710 Fregat-MA / Top Plat untuk melacak target di udara.
Sonar: MG-332 Tigan-2T dan Platina/Horse Tail MF VDS.
Peperangan Elektronik: Suite Kol'cho dengan intercept Gurzhor-A & B/Side Globe, pengacau MR-404/Rum Tub, intercept Bell Crown, intercept Bell Push, 2 decoy PK-2 RL, 12 decoy PK-10 RL (hanya dipakai dalam dua unit kapal terakhir)
Persenjataan: 1 x meriam AK 130 laras ganda 130 mm, CIWS 6 x 30 mm AK-630
Rudal: 16 x P-500 Bazalt/P-1000 Vulcan (SS-N-12 Sandbox) rudal anti-kapal, 64 x S-300F Fort (SA-N-6 Grumble) peluncur rudal permukaan-ke-udara, 2 x twin Osa-M (SA- N-4 Gecko) peluncur rudal permukaan-ke-udara dengan 36 rudal
Senjata Anti Kapal Selam: Tabung torpedo 10 x 533 mm, Peluncur roket RBU 6000 ASW 2 x 12 barel
Helikopter yang dibawa: Kamov Ka-27


Spoiler for Sekilas tentang Slava Class:



----------


Sekian dulu bedah alutsista milik Rusia kali ini, semoga bisa menambah wawasan baru buat kita semua dibidang alutsista dan pertahanan internasional. TS ucapkan terimakasih untuk agan dan sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Jika kalian menyukai tulisan ini, jangan lupa untuk rate 5, cendol, dan share. Sampai jumpa lagi di bedah alutsista selanjutnya, enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer


Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi: google image, Rusi MoD, battle-machines.org
Diubah oleh si.matamalaikat 15-12-2020 02:29
yusuf2210
mesinhawk200
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 37 lainnya memberi reputasi
38
7.8K
84
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan