Tiga hari yang lalu saat penulis membahas kapal penjelajah Rusia yang diberi nama Slava Class, penulis juga mendapat sebuah informasi menarik dari agan @jagotorpedo. Menurut agan torpedo, kapal dari kelas Slava tersebut sedang mampir di Surabaya ditemani satu kapal destroyer dan satu kapal tanker (meski kapal tankernya tidak ikut bersandar).

Sebuah kebetulan yang unik, ketika TS membahas kapal Slava Class, bersamaan dengan lawatannya ke Indonesia. Dan setelah berselancar di google, ternyata benar bahwa kapal yang TS buatkan thread sebelumnya memang datang ke Indonesia pada tanggal 14 Desember 2020. Untuk pembahasan kapal kelas Slava ada disini.

Pada kesempatan kali ini berhubung momennya pas, penulis juga akan membahas salah satu kapal yang ikut dalam kunjungan ke Indonesia tersebut. Kapal tersebut termasuk jenis destroyer (perusak), dan dikenal sebagai Udaloy Class, kapal tersebut diberi nama Admiral Panteleyev. Mari kita langsung mulai pembahasannya, seperti biasa kita mulai dari sejarahnya.


SEJARAH

Pada masa Perang Dingin, Uni Soviet begitu ambisius dalam proyek pembuatan kapal perang untuk menandingi kapal perang milik armada Paman Sam. Selain membangun kapal penjelajah Slava Class, Uni Soviet juga membangun kapal jenis destroyer untuk melengkapi armada laut mereka.

Proyek ini dimulai pada tahun 1970-an, Soviet waktu itu memberi nama Project 1155untuk kapal baru tersebut. Rancangan kapal ini dikembangkan dari kapal fregat anti-kapal selam kelas Krivak, dimana kelas tersebut juga dibangun pada waktu yang hampir bersamaan. Meski Project 1155 disebut fregat oleh Soviet, namun setelah selesai dibangun kapal tersebut lebih condong sebagai destroyer daripada fregat.

Dalam Project 1155, kapal yang dibuat difungsikan untuk menghadapi target utama di bawah permukaan seperti kapal selam serta kapal permukaan sebagai target sekundernya. Rancangan kapal ini dibuat oleh Biro Desain Severnoye pada tahun 1970-an, kapal pertama mulai dibuat pada tanggal 23 Februari 1977 dan diluncurkan pada 5 Februari 1980, kemudian resmi ditugaskan pada 31 Desember 1980.




Ilustrasi: shipspotting.com


Rencana awalnya Uni Soviet akan membangun total 15 kapal destroyer Udaloy Class, namun proyek itu hanya berhasil membangun total 13 kapal saja, dengan dua kapal dibatalkan pembangunannya. Sementara yang kini aktif bertugas di Angkatan Laut Rusia ada 8 unit kapal.

Kapal kelas Udaloy dibuat oleh galangan kapal Yantar Shipyard dan Zhdanov Shipyard, dalam perkembangannya kapal ini sudah mendapatkan beberapa kali upgrade. Kapal Udaloy yang pertama kali dibangun memiliki keunggulan kemampuan anti-kapal selam dan dapat digunakan untuk mendukung armada permukaan. Kelas Udaloy II atau varian upgrade dirancang untuk menyeimbangkan kemampuan anti-kapal selam dan anti-kapal permukaan.




Admiral Panteleyev.

Foto: Rusia MoD.




Admiral Vinogradov, bagian dari Udaloy Class.

Foto: wikipedia.org


Upgrade pada kapal ini dilakukan pada awal 1990-an setelah runtuhnya Soviet, beberapa upgrade mencakup sistem sensor, dengan kinerja sistem sonar yang lebih baik dari Udaloy I. Efektivitas sistem pertahanan udara terhadap ancaman udara juga mendapatkan upgrade. Angkatan Laut Rusia kemudian menugaskan satu kapal perusak Udaloy II pada tahun 1999.

Kemudian kapal destroyer kelas Udaloy I ditingkatkan ke standar Udaloy II sampai tahun 2013 secara bertahap, kapal tersebut juga digunakan oleh armada Rusia Utara. Upgrade Udaloy III juga sedang direncanakan, untuk membuat kapal bisa berlayar sampai tahun 2030. Beberapa kapal kelas Udaloy saat ini sedang melakukan upgrade secara bertahap.


Spesifikasi Kapal

Versi upgrade Udaloy Class sudah dibekali 4 mesin Combined Gas Turbine and Gas (COGAG), mesin turbin gas tersebut dapat menghasilkan tenaga 120.000 HP serta kecepatan maksimal 35 knot. Kapal Udaloy Class memiliki panjang 163 meter dan lebar 19 meter, kapal juga mampu menjelajah sampai 19.400 km pada kecepatan 14 knot. Untuk berat kosongnya mencapai 6.200 ton serta berat dengan muatan penuh mencapai 7.775 ton.

Sementara persenjataan yang dibawa Admiral Panteleyev terdiri dari 2×4 rudal anti kapal selam SS-N-14, 8 rudal pertahanan udara SA-N-9, 2 x meriam 100 mm, 4 meriam CIWS AK-630 kaliber 30 mm, 2 × 4 peluncur torpedo 533 mm (Type 53). Kapal juga dilengkapi 2 peluncur roket anti kapal RBU-6000.




Ilustrasi AK-630.




Ilustrasi RBU 6000.


Foto: wikipedia.org


Untuk mendukung misi anti-kapal selam kapal ini dibekali helipad yang mampu menampung dua helikopter Kamov Ka-27. Kapal Admiral Panteleyev sendiri mulai dibangun pada 24 Mei 1987 dan diluncurkan setahun kemudian, serta mulai aktif bertugas pada awal 1990.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, seluruh kapal dalam kelas ini pun diambil alih Rusia, Admiral Panteleyev kemudian resmi masuk kedinasan Armada Pasifik Rusia pada 1 Mei 1992. Kapal juga telah diberikan paket modernisasi, sehingga tetap bisa berlayar sampai hari ini.




Bagian helipad.

Foto: Ria Novosti


Dalam kunjungan ke Indonesia tahun 2020, kapal ini bertugas sebagai kapal pengawal dari kapal penjelajah Slava Class yang bernama Varyag serta satu kapal tanker yang tidak ikut bersandar yang diberi nama Pechenga.

Kedatangan kapal ini ke Indonesia dalam rangka Development of Military Cooperation Refill of Stock, selain itu mereka juga akan mengisi bekal logistik untuk melanjutkan pelayaran. Kunjungan ini juga untuk memperingati hubungan diplomatik yang sudah dijalin selama beberapa dekade antara Indonesia-Rusia.




Anggota Marinir ikut berjaga disekitar kapal Rusia di Dermaga Jamrud Utara Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Foto: tni-al.mil.id


Rombongan kapal ini singgah di Surabaya mulai tanggal 14-17 Desember 2020, hari ini kebetulan hari terakhir mereka di Indonesia. Selanjutnya kapal akan melanjutkan pelayaran kembali, kunjungan ini bukan yang pertama kalinya bagi Armada Pasifik Rusia.

Rombongan kapal Rusia ini bersandar di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V Dermaga Jamrud Utara PelabuhanTanjung Perak, Surabaya. Dalam acara penyambutan rombongan kapal tersebut, Lantamal V mengerahkan satu peleton Perwira Lantamal V, satu peleton Bintara, dan pasukan dari Satuan Musik Lantamal V.

Beberapa tahun sebelumnya Varyag juga rutin mengunjungi Indonesia, salah satu kunjungan tersebut adalah pada tahun 2017 di Jakarta. Karena tugasnya yang berada di wilayah Pasifik, kapal penjelajah tersebut juga sering singgah di beberapa pelabuhan di Indonesia untuk mengisi bekal logistik. Kapal ini juga pernah ditugaskan untuk memerangi perompak Somalia tahun 2009, serta berpartisipasi dalam RIMPAC 2012 (Latihan militer di kawasan Pasifik).





Spesifikasi Kapal Admiral Panteleyev (Udaloy Class Secara Umum)

Negara Pembuat: Uni Soviet
Galangan Kapal: Yantar Shipyard dan Zhdanov Shipyard
Tahun Pembuatan: 1987
Panjang: 163 m
Lebar: 19 m
Berat Kosong: 6.200 ton
Berat Dengan Muatan Penuh: 7.775 ton
Kru Kapal: 300 orang
Mesin: COGAG 2 x M62 dan 2 x M8KF
Kecepatan Maksimal: 35 knot dan 14 knot untuk kecepatan jelajah
Daya jelajah: 19.400 km
Sonar: Horse Tail LF VDS sonar and Horse Jaw bow mounted LF sonar
Radar: MR-760MA Fregat-MA/Top Plate 3-D air search radar and MR-320M Topaz-V/Strut Pair air/surface search radar
Artileri: 2 x meriam 100 mm, 4 x meriam CIWS AK-630 30 mm
Rudal: 2 x 4 rudal anti kapal selam SS-N-14, 8 rudal pertahanan udara SA-N-9
Torpedo: 2 x 4 (553 mm)
Rocket: 2 x RBU-6000
Helikopter: 2 x Kamov Ka-27



----------


Sekian dulu bedah kapal perang kali ini, semoga bisa menambah wawasan baru buat kita semua di alutsist dan pertahanan internasional. TS juga ingin mengucapkan terimakasih untuk agan dan sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Jika kalian menyukai tulisan ini, jangan lupa untuk rate 5, cendol, dan share. Sampai jumpa lagi di bedah alutsista selanjutnya, enjoy Kaskus



Referensi: 1.2.3.4
Ilustrasi: Rusia MoD, wikipedia.org, google image