uni214Avatar border
TS
uni214
Curahan Hati Seorang Guru
Sebentar lagi masa bagi raport hasil belajar anak selama satu semester ini. Tapi boleh gak sih ane sebagai seorang guru yang amatiran curhat tentang pembelajaran tahun ini?





Seperti yang agan dan sista ketahui, pandemi covid-19 ini membuat banyak kegiatan berhenti, salah satu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Awalnya anak akan belajar dengan gurunya, sekarang anak jadi belajar dengan orang tuanya di rumah saja.



Awal kebijakan ini diterapkan, bagi guru yang bahkan belum lulus pendidikan guru (ane masih kuliah PGSD) dengan latar belakang perkebunan dan pengalaman mengajar yang minim, yaitu ketika jadi tenaga relawan selama 3 bulan dan guru pengganti selama kurang lebih 2 minggu, ane merasakan capek banget dengan sistem ini.


Emang, guru gak ketemu muridnya, cuma ngasih tugas tanpa ada tuntutan untuk penyelesaian kurikulum, itu kan yang terlihat yang tidak terlihat bagaimana?


Sebelum mengajar guru punya yang namanya RPP (Rancangan program pembelajaran), RPP ini digunakan sebagai panduan guru mengajar selama sehari, isinya? Langkah dan metode mengajar murid yang dimulai dari salam hingga refleksi akhir pembelajaran.


Tapi, semenjak covid RPP ini menjelma jadi lebih luar biasa. Kemampuan untuk guru menguasai teknologi jadi suatu kewajiban agar ketika menyampaikan materi jadi tidak membosankan.


Masalahnya, bukan hanya kemampuan teknologi saja yang dituntut, tapi juga inovasi ketika menyusun materi agar terlihat menarik pun menjadi keharusan.


Okelah kalo gurunya masih muda, bayangkan guru yang sebentar lagi sudah memasuki usia pensiun?


Ane sering diminta untuk mengajarkan cara edit video karena materi edit video anak-anak jaman sekarang lebih pinter ketimbang gurunya sendiri.


Menyusun materi pun, ane jujur aja, gak sanggup kalo sehari harus rampung satu video untuk satu mata pelajaran karena tugas untuk mengisi jurnal harian guru pun tetap jalan.


Tapi meskipun kesusahan dan kendala yang dirasakan selama semester ini, jujur ane agak bersyukur. Akhirnya orang tua tau susahnya mengajarkan anak sendiri.


Mengajar memanglah tugas orang yang berprofesi sebagai guru, tapi kadang banyak orang tua yang gak sadar susahnya mengajak anak untuk belajar sehingga menyalahkan gurunya.


Ane akan mengutip kalimat salah satu orang tua siswa yang bilang " Mendidik anak satu aja susah ya, apalagi guru yang anaknya lebih dari 10"


Akhirnya ada yang sadar juga emoticon-Ngakak (S)


Udah lah keluh kesah ane selama satu semester ini, saatnya bagi raport untuk anak-anak sekolah.


Pesen ane untuk para orang tua "Kalo anaknya dapet nilai kecil jangan dimarahi,
Coba diapresiasi dulu atas nilainya baru diajak diskusi kenapa kok nilainya kecil? Apakah karena gak mudeng sama pelajarannya? Apakah gurunya kalo jelasin rumit? Atau malah anak sering diajak main temen sehingga gak fokus belajar?"


Pokoknya apresiasi nilai anak dulu, anak sudah berusaha, semampunya. Mungkin anak agan dan sista gak pinter di matematika, gak papa. Semua anak hebat dan istimewa dengan cara mereka sendiri kok.


Terimakasih sudah membaca keluh kesah guru sd minim pengalaman kayak ane, maaf kalo topiknya jadi melebar kemana-mana, hehe.


Selamat Terima Raport Anak



Salam

@uni214



iissuwandi
betiatina
j0bless
j0bless dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.1K
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan