AKURAT.CO, Bisakah makanan menjadi penyelemat sebuah negeri dari peperangan? Jawabannya bisa!

Setidaknya itulah cerita tentang panganan dari China yang dikenal dengan nama guang-bing. Makanan serupa roti bagel ini dominan terbuat dari tepung, bawang, dan garam. Teksturnya renyah di luar dan lembut di bagian dalam. Ada sebuah lubang kecil di tengah guang-bing, membuatnya menjadi serupa donat yang tidak sempurna.

Dilansir dari Great Big Story, guang-bing menyelamatkan China dari perang dengan perompak Jepang sekitar 500-an tahun yang lalu, atau persisnya tahun 1563.



Viral Lansia 70 Tahun di China Naik Roller Coaster 8 Ribu Kali dalam 4 Tahun

Relawan Derita Gangguan Saraf, Peru Hentikan Uji Klinis Vaksin China Sinopharm

Lin Guitong, salah satu pengusaha produsen guang-bing di kawasan Fu'an, China, menceritakan bahwa saat itu pasukan yang dikomandoi Jenderal Qi Jiguang berjuang mempertahankan diri dari kawanan perompak Jepang.

guang bing. Chineseswordsmanship

Jenderal militer yang juga merupakan pahlawan nasional selama Dinasti Ming (1368-1644) ini memimpin pasukannya ke Fujian melawan bajak laut Jepang.

Setiap malam, kapal para perompak akan menyelinap dan mengambil persediaan apa pun milik pasukan militer Jenderal Qi Jiguang. Sebelum para tentara menyadari keberadaan para penyelinap, perompak Jepang sudah terlebih dahulu kabur dan menghilang.

Entah bagaimana para perompak tahu persis di mana pasukan China tersebut ditempatkan. Ternyata, mereka mengetahuinya dari api unggun yang digunakan tentara China untuk memasak.

"Anda dapat dengan mudah mengekspos diri Anda sendiri dengan menyalakan api," terang Huang.

Boredom Therapy

Oleh karenanya, Jenderal Qi Jiguang menciptakan sebuah roti khusus. Pasukan China bisa memasak roti ini di dalam oven tanah liat bawah tanah. Sehingga, para pasukan dapat memasak tanpa menghasilkan asap yang bisa menjadi penunjuk lokasi keberadaan mereka.

Selain itu, lubang di tengah guang-bing membuat makanan ini menjadi makanan portabel yang bisa dibawa ke mana-mana. Cukup dengan merangkai guang-bing menggunakan sebuah tali dan mengalungkannya di leher, maka para pasukan China bisa memakannya kapan pun. Kalung guang-bing membantu mereka memulihkan tenaga saat melakukan pernyergapan.

Dengan taktik militer yang jenius ini, pasukan China berhasil memenangkan peperangan melawan perompak Jepang. Sementara itu, untuk merayakan kemenangan, roti tersebut dinamai guang-bing.