- Beranda
- Komunitas
- Female
- Sista
Ibu, Wanita Hebat yang Tetap Berdiri Kuat Meski Badai Mencoba Menjatuhkannya


TS
ismilaila
Ibu, Wanita Hebat yang Tetap Berdiri Kuat Meski Badai Mencoba Menjatuhkannya
Ibuku, Kesayanganku


Quote:
Ibu, adalah sosok wanita hebat, meski badai kehidupan acap kali menerjangnya. Ia tetap berdiri tegak menghadapi setiap cobaan yang datang.
Ibu, adalah sosok wanita hebat, sebab ia memiliki berbagai peran dalam keluarga kecilnya. Seorang istri dari suami, ibu dari anak-anak yang disayangi, juga sebagai sahabat, teman bicara, dan tempat mengadu bagi keluh kesah buah hatinya. Ibu adalah pendengar, juga tempat mengadu dari segala derita dari orang-orang yang ia cinta.
Ibu, adalah sosok wanita hebat. Yang bahkan tak bisa dibandingkan dengan apa pun di dunia ini. Pengorbanannya amat besar, dalam mencintai, dan menjaga sepenuh hati anak-anak yang ia miliki. Tak tergambarkan lagi bagaimana sosoknya dalam kehidupan, ia memiliki segalanya yang anak-anak butuhkan.
Ibu, adalah sosok wanita hebat, sebab ia memiliki berbagai peran dalam keluarga kecilnya. Seorang istri dari suami, ibu dari anak-anak yang disayangi, juga sebagai sahabat, teman bicara, dan tempat mengadu bagi keluh kesah buah hatinya. Ibu adalah pendengar, juga tempat mengadu dari segala derita dari orang-orang yang ia cinta.
Ibu, adalah sosok wanita hebat. Yang bahkan tak bisa dibandingkan dengan apa pun di dunia ini. Pengorbanannya amat besar, dalam mencintai, dan menjaga sepenuh hati anak-anak yang ia miliki. Tak tergambarkan lagi bagaimana sosoknya dalam kehidupan, ia memiliki segalanya yang anak-anak butuhkan.
Quote:
15-12-2020
Teruntuk sosok ibu yang kusebut, Mamak.
Assalamu'alaikum, Mak. Ini aku, satu-satunya anak perempuanmu yang sudah menginjak dewasa. Aku, anak perempuan yang masih sangat membutuhkan hangat pelukmu. Ini aku, yang masih sering mengganggu tidur siangmu dengan kelakuan manjaku.

Mak, entah harus dengan kata apa aku mengungkapkannya, bagaimana rasa cinta dan sayangku terhadap dirimu, duhai malaikat tak bersayapku. Aku begitu bersyukur ditakdirkan menjadi seorang anak yang lahir dari rahimmu, aku begitu bahagia karena menjadi salah satu hal yang berarti untukmu.
Mak, maaf kalau selama ini sering kali aku membuatmu marah atas sikapku yang menyebalkan, atau kelakuanku yang kadang-kadang membangkang. Maaf, jika selama ini aku belum bisa memberikan hadiah mewah di hari spesialmu, karena yang bisa kulakukan adalah mendoakanmu di tiap salatku, agar engkau selalu diberikan kesehatan dan umur panjang oleh Sang Maha Kuasa. Semoga hadiahku yang tak nampak itu dapat memudahkanmu memasuki surga milik-Nya.
Mak, setiap momen yang terdapat engkau di dalamnya, bagiku adalah kenangan paling indah. Namun, ada satu kenangan yang membuat cintaku semakin besar padamu, waktu itu adalah hari ulang tahunku. Entah yang ke berapa, aku tak ingat. Di hari itu, aku mengamati bagaimana kesibukanmu di dapur, dengan telaten kau membuatkan aku sebuah bolu yang harumnya membuatku ingin segera melahapnya.
Di meja kecil, terdapat dua bolu dengan taburan meses warna-warni di atasnya. Kemudian beberapa lilin kecil yang ikut terpasang. Aku, Abang, Mamak, Bapak, Nenek, dan Kakek, yang memeriahkan acara ulang tahun sederhana itu. Aku sangat bahagia, kita bisa membuat momen istimewa di dalam rumah berdinding papan beratapkan anyaman daun kelapa.

Mak, aku tahu, kita bukan berasal dari keluarga berada, tetapi engkau selalu mengajarkan anak-anakmu agar selalu bersyukur. Meskipun begitu, keinginanku untuk membahagiakanmu sangatlah besar.
Mak, jika diberi kesempatan satu harian penuh bersamamu, maka aku akan memilih untuk mengajakmu memasak bersama. Kita memasak makanan kesukaanku, apa pun itu, asal dari olahan tanganmu, pasti aku selalu menyukainya. Masakanmu adalah masakan terenak, Mak. Kemudian, kita akan makan bersama-sama, diselingi obrolan ringan dengan tawa dan canda di dalamnya. Aku sangat menyukai itu, saat kita berdua tertawa sampai terbahak-bahak. Lalu, setelah lelah bercanda, kita akan tidur bersama, dengan memelukmu erat seolah tak ingin kehilangan.

Mak, ada hal yang ingin aku katakan padamu, hal yang selama ini ingin sekali aku ungkapkan.
Mak, Mamak pernah bilang kalau ingin renovasi rumah, di mana rumah yang kita tinggali sekarang pun sudah jauh lebih baik dari pertama kali didirikan dulu. Meski ada beberapa bagian yang sudah rusak, seperti lantai yang sudah retak, pecah, hingga menciptakan beberapa lubang. Mak, di setiap kerja kerasku selalu kuniatkan untuk membahagiakanmu, maka, dengan kerja kerasku, aku akan berusaha menabung untuk membantu memperbaiki rumah kita. Juga membantu untuk kebutuhan lainnya. Satu pintaku, Mak. Doakan selalu anakmu ini, agar bisa berhasil nantinya, walaupun dengan jalan yang pastinya tidak mudah.

Di akhir surat ini, aku ingin bilang.
"I love you, Mak! Sehat-sehat ya, agar waktuku bersamamu lebih lama kurasakan."
Teruntuk sosok ibu yang kusebut, Mamak.
Assalamu'alaikum, Mak. Ini aku, satu-satunya anak perempuanmu yang sudah menginjak dewasa. Aku, anak perempuan yang masih sangat membutuhkan hangat pelukmu. Ini aku, yang masih sering mengganggu tidur siangmu dengan kelakuan manjaku.

Mak, entah harus dengan kata apa aku mengungkapkannya, bagaimana rasa cinta dan sayangku terhadap dirimu, duhai malaikat tak bersayapku. Aku begitu bersyukur ditakdirkan menjadi seorang anak yang lahir dari rahimmu, aku begitu bahagia karena menjadi salah satu hal yang berarti untukmu.
Mak, maaf kalau selama ini sering kali aku membuatmu marah atas sikapku yang menyebalkan, atau kelakuanku yang kadang-kadang membangkang. Maaf, jika selama ini aku belum bisa memberikan hadiah mewah di hari spesialmu, karena yang bisa kulakukan adalah mendoakanmu di tiap salatku, agar engkau selalu diberikan kesehatan dan umur panjang oleh Sang Maha Kuasa. Semoga hadiahku yang tak nampak itu dapat memudahkanmu memasuki surga milik-Nya.
Mak, setiap momen yang terdapat engkau di dalamnya, bagiku adalah kenangan paling indah. Namun, ada satu kenangan yang membuat cintaku semakin besar padamu, waktu itu adalah hari ulang tahunku. Entah yang ke berapa, aku tak ingat. Di hari itu, aku mengamati bagaimana kesibukanmu di dapur, dengan telaten kau membuatkan aku sebuah bolu yang harumnya membuatku ingin segera melahapnya.
Di meja kecil, terdapat dua bolu dengan taburan meses warna-warni di atasnya. Kemudian beberapa lilin kecil yang ikut terpasang. Aku, Abang, Mamak, Bapak, Nenek, dan Kakek, yang memeriahkan acara ulang tahun sederhana itu. Aku sangat bahagia, kita bisa membuat momen istimewa di dalam rumah berdinding papan beratapkan anyaman daun kelapa.

Mak, aku tahu, kita bukan berasal dari keluarga berada, tetapi engkau selalu mengajarkan anak-anakmu agar selalu bersyukur. Meskipun begitu, keinginanku untuk membahagiakanmu sangatlah besar.
Mak, jika diberi kesempatan satu harian penuh bersamamu, maka aku akan memilih untuk mengajakmu memasak bersama. Kita memasak makanan kesukaanku, apa pun itu, asal dari olahan tanganmu, pasti aku selalu menyukainya. Masakanmu adalah masakan terenak, Mak. Kemudian, kita akan makan bersama-sama, diselingi obrolan ringan dengan tawa dan canda di dalamnya. Aku sangat menyukai itu, saat kita berdua tertawa sampai terbahak-bahak. Lalu, setelah lelah bercanda, kita akan tidur bersama, dengan memelukmu erat seolah tak ingin kehilangan.

Mak, ada hal yang ingin aku katakan padamu, hal yang selama ini ingin sekali aku ungkapkan.
Mak, Mamak pernah bilang kalau ingin renovasi rumah, di mana rumah yang kita tinggali sekarang pun sudah jauh lebih baik dari pertama kali didirikan dulu. Meski ada beberapa bagian yang sudah rusak, seperti lantai yang sudah retak, pecah, hingga menciptakan beberapa lubang. Mak, di setiap kerja kerasku selalu kuniatkan untuk membahagiakanmu, maka, dengan kerja kerasku, aku akan berusaha menabung untuk membantu memperbaiki rumah kita. Juga membantu untuk kebutuhan lainnya. Satu pintaku, Mak. Doakan selalu anakmu ini, agar bisa berhasil nantinya, walaupun dengan jalan yang pastinya tidak mudah.

Di akhir surat ini, aku ingin bilang.
"I love you, Mak! Sehat-sehat ya, agar waktuku bersamamu lebih lama kurasakan."
Surat cinta yang ditulis dengan beberapa tetes air mata yang tumpah.
Penulis : @ismilaila
Sumber gambar : Dokumen pribadi.
Penulis : @ismilaila
Sumber gambar : Dokumen pribadi.
Diubah oleh ismilaila 15-12-2020 13:59






betiatina dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan