Ada sebuah cerita,tentang suami istri yang setiap minggunya sang istri harus rela di tinggalkan suaminya untuk bekerja di kota lain.
Satu malam sang suami di ajak sahabatnya untuk menghadiri ulang tahun sahabatnya yang lain, di suatu club' malam.

Sahabat berkata," kenapa kamu diam saja padahal tempat ini begitu ramai dan menyenangkan hati.
Aku pun menjawab," saya tidak biasa berada di tempat seperti ini.

Sahabat berkata lagi," cobalah menikmatinya nanti kamu pun akan terbiasa dengan tempat ini.

Aku pun menjawab kembali dengan sedikit kesal," kalau aku tau di awal akan datang ke tempat seperti ini, mungkin aku tidak akan ikut dengan mu, dan kalau kamu suka dengan tempat ini silahkan nikmati dan jangan memaksaku untuk sama menyukai sepertimu. Akupun langsung berjalan ke arah pintu keluar dan pulang lebih dulu.

Keesokan harinya sahabatku pun menghampiri dan berkata," sahabatku maafkanlah aku, aku kira kamu akan menyukainya.

Akupun menjawab," aku mencegah dari sesuatu hal yang bisa menjerumuskan ku pada perselingkuhan, berawal dari minum-minuman keras melihat wanita yang sangat sexy dan cantik, dan dengan di pengaruhi minuman keras Mungkin bisa saja aku menikmati malam tadi sama halnya seperti mu. Tapi aku sudah berjanji pada istri ku saat pertama aku mengucapkan akad nikah bahwa aku akan menjaga kehormatanku dikala jauh darinya, dan menyangi istriku suka maupun duka.

Sahabatku pun bertanya kembali," tapi kenapa kamu pulang terlebih dulu tidak menunggu kami.

Aku pun menjawab," aku teringat istri ku yang mungkin malam itu dia harus terbangun dari tidurnya untuk menyusui anak ku tiap kali anakku menangis sedangkan aku berada ditempat yang mukin bisa melukai hatinya jika dia tau kalau aku berada di tempat itu, dan bukan hanya itu
Istriku pun harus kembali terbangun dini hari untuk mengurusi dan menyiapkan keperluan anakku yang sudah bersekolah .
Sedangkan aku hanya bisa membantunya dalam satu minggu hanya satu hari, betapa lelahnya istriku, mengurusi rumah dan anak-anak ku setiap harinya. Sedangkan aku disini cuman sibuk ketika di kantor saja, itupun cuman dari pagi sampe sore hari.
Maka dari itu sahabatku aku melakukan itu, bukan aku tidak menghargaimu tapi aku harus mengutamakan kepercayaan dan perasaan istriku untuk kebahagian keluarga kami. Aku tidak ingin kehilangan bulan demi melihat indahnya bintang-bintang yang mungkin tidak lama akan terjatuh.