Quote:
Pria diduga Covid-19 Meninggal, Datangi 3 Rumah Sakit, Disebut Tak Ada Ruangan, Ini Penjelasannya
Bupati Majalengka, Karna Sobahi membantah dua rumah sakit rujukan di Majalengka saat ini dalam keadaan penuh.
Terutama, saat kasus pasien suspek Covid-19 dari Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka hingga meninggal dunia pada Rabu (9/12/2020).
Hal itu terungkap saat Karna Sobahi menjadi narasumber secara live di salah satu stasiun televisi, Sabtu (12/12/2020) pagi tadi.
Karna mengaku, saat itu pasien aktif terpapar virus Corona yang dirawat hanya 15 orang dari total 196 pasien.
"Jadi sebetulnya rumah sakit kita tidak penuh, karena kasus terkonfirmasi Covid-19 di Majalengka yang dirawat itu sekarang cuma 15 orang," ujar Karna saat menjawab pertanyaan dari reporter Tv One.
Ia pun membantah, jika dua rumah sakit di Majalengka menolak pasien suspek tersebut.
Yang sebenarnya terjadi, jelas dia, hanya mis komunikasi saja.
"Tidak ditolak sebenarnya, ini hanya mis komunikasi, jadi sebenarnya kita ini sudah menyiapkan ruang khusus untuk terkonfirmasi," ucapnya
Bahkan, sambung Bupati, peraturan Menteri Kesehatan sedang dipedomani, yakni 30 persen setiap rumah sakit harus menyiapkan ruang isolasi.
Dan di Majalengka dari dua rumah sakit itu ada 46 tempat tidur.
"Dan terus kita kembangkan memenuhi standar Kemenkes itu, yakni 30 persen seperti di RSUD Cideres kita siapkan 75 tempat tidur. Kemudian, dan di RSUD Majalengka sebanyak 87 tempat tidur sedang proses," jelas dia.
Karna menambahkan, termasuk pihaknya menyiapkan ruang ICU dan petakan ruangan-ruangan tersebut sesuai standar yang ada.
"Jadi ketika kedatangan pasien ke rumah sakit sakit saat ini membaur begitu, antara pasien yang sakit biasa dengan pasien terkonfirmasi,
"Kasus yang pasien Desa Argalingga itu, belum dinyatakan terkonfirmasi Covid-19 hasil swab,
"Saya sudah konfirmasi ke pihak dokter dan direktur kedua rumah sakit, ya ada semacam mis begitu," kata Karna.
Seperti diketahui, pasien asal Desa Argalingga, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka berinisial M (63) tidak mendapatkan ruang perawatan di dua rumah sakit rujukan di Majalengka, karena penuh.
Hal itu disampaikan, Kepala Dinas Kesehatan Majalengka, Alimudin, Kamis (10/12/2020).
Ali menjelaskan, bahwa pasien tersebut sudah mendatangi dua rumah sakit rujukan di Majalengka untuk mendapatkan perawatan.
Namun, kedua rumah sakit tersebut tidak menerima lantaran penuhnya bed.
Bahkan, si pasien sempat dibawa ke rumah sakit swasta di Cirebon, namun mengalami hal serupa.
Kondisi seperti itu, membuat pasien berjenis laki-laki ini kembali dibawa pulang.
Hingga akhirnya, pasien tersebut meninggal dunia pada Rabu (9/12/2020).
MUKE GILE BRAY