Assalamualaikum

Beberapa hari yang lalu kita dihebohkan dengan sang lembaga anti rasuah yang menunjukkan taringnya lagi. Setelah katanya dilemahkan oleh pemerintah dengan pasal-pasal yang menghilangkan keistimewaan KPK sebagai "lembaga suci" di negera ini tetapi nyatanya dalam dua hari orang-orang berpengaruh di negeri ini sudah menjadi teraangka, belum lagi beberapa kepala daerah yang dalam dua minggu terakhir hiruk-pikuk masuk berita karena terkena operasi tangkap tangan dari Komisi Pemberantasan Korupsi ini.



Diantara gigitan-gigitan KPK jelas ada dua luka yang menimbulkan bekas yang sangat dalam. Yang pertama jelas sang menteri KPP Edhy Prabowo ekspor benur maupun bibit lobster yang menjadi pro dan kontra sejak awal akhirnya membawanya mengenakan rompi kuning kpk. Walaupun dia hanya mengambil "kembalian" 1500 perekor tetapi dari hasil uang pelancar ini dia dan keluarganya bisa jajan barang-barang branded di Amerika sana. Sangking dalamnya luka yang diberikan oleh Edhy Prabowo sang adik dari menham sekaligus ketua Partai Gerindra Hasyim Joyo Hadikusumo bilang Edhy anak yang tak tau diuntung. Yaahhh walaupun ini bukan statment resmi dari sang Menhan tetapi bisa jadi diwakilkan oleh sang adik ya kan.

Taring KPK di kasus kedua bahkan lebih menancap lagi tidak tanggung-tanggung menteri sosial sekaligus merangkap wakil bendahara partai penguasa PDIP perjuangan ditangkap. Dikabarkan dia menitipkan 10 ribu rupiah per 300 ribu bantuan sembako untuk dirinya sendiri. Terbukti dari 10 ribu tersebut dia bisa mengantongi lebih dari 11 milyar rupiah. Belum sampai disitu ternyata kasus ini juga mencomot salah satu calon kepala daerah dari Sumatra Barat disaat detik-detik pemilihannya justru namanya tercoreng dari kasus ini bersama lima orang yang lainnya terbukti penguasa, opisisi dan maupun partai netral sama-sama saling kerja sama jika dalam kepentingan "menghabiskan uang negara".



Tapi Rakyat seakan belum puas ingin lagi-lagi dan lagi KPK menunjukkan taringnya, seperti video diatas jika korupsi dana bencana nasional akan mendapatkan hukuman mati dan seperti yang diketahui bansos yang dititipi 10 ribu rupiah dari sang menteri adalah dana bantuan bencana dimana negeri sedang di serang virus Covid-19 yang sampai sekarang bahkan trennya semakin meningkat yahh jadi kita tinggal tunggu saja Ketua KPK bahkan Presiden menjalankan statmentnya yang dia lemparkan di muka publik sehingga membuat masyarakat percaya lagi akan pemberantasan korupsi di negeri ini