- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kompolnas urai bukti kebrutalan Laskar FPI: Membabi buta, seolah tak ada hukum


TS
Ribao
Kompolnas urai bukti kebrutalan Laskar FPI: Membabi buta, seolah tak ada hukum
Quote:

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto menyebut pihaknya telah mendapat informasi detail soal aksi baku tembak yang terjadi antara Laskar Khusus FPI dengan Polisi. Dalam aksi baku tembak di Jalan Tol Jakarta Cikampek Km 50, 6 pengawal Habib Rizieq Shihab tewas.
Menurut Benny, informasi yang didapat ini sekaligus untuk menjawab kesimpangsiuran antara konferensi pers yang dilakukan FPI dan Polda.
“Setelah kami dapatkan informasi, kami langsung melakukan koordinasi, minta konfirmasi apa yang sebenarnya terjadi di lapangan. Kami kemudian dapat info lengkap dan detail,” kata Benny disitat Metro TV, Selasa 8 Desember 2020.
Menurut Benny, dari keterangan yang diperoleh Kompolnas, aparat lah yang diserang lebih dulu oleh para Laskar Khusus FPI. Mereka, kata Benny, dipepet, diserempet, dan mereka lalu menyerang.
Oleh sebab itu, aparat kemudian tentu perlu merespon tindakan mereka yang bisa mengancam nyawa Polisi. “Ketika melihat ada senjata api, terdengar ada tembakan, sesuai Perkap Kapolri, maka perlu dilakukan tindakan untuk mencegah jatuhnya korban terutama dari aparat,” katanya lagi.
Dari catatan Kompolnas sendiri, terhadap kasus-kasus kekerasan yang mereka temui, umumnya ketika seorang masyarakat sipil memegang senjata, mereka akan punya keberanian lebih. Bahkan cenderung berlebihan.
Kesimpulan ini mereka dapat usai melakukan banyak interview pada pelaku sipil yang melakukan kekerasan dengan senjata. “Sehingga mereka tidak terkontrol lagi.”

Barang bukti senjata diduga milik pengawal Rizieq. Foto: Antara
“Bukti yang ada satu di antaranya bekas tembakan kena mobil aparat. Itu bisa dengan mudah dibuktikan, mereka sangat brutal, seperti yang dilakukan selama ini terhadap aparat, seolah hukum tak ada, aparat tak ada, mereka lakukan sesuka hati. Ini yang tergambar di lapangan,” katanya sembari menyebut info yang didapat memang cuma dari satu pihak, yakni aparat.
Kompolnas akui Polisi sesuai SOP ke Laskar FPI
Lantas yang jadi pertanyaan berikutnya ke Kompolnas, sejauh mana aparat Polisi dibenarkan untuk melakukan penembakan, dalam kasus ini terhadap Laskar FPI?
Menurut Benny, yang sudah dilakukan Polisi sudah sesuai SOP. Mereka tentu lebih dulu melepas tembakan peringatan.
“Semaksimal mungkin dihindari untuk (korban) meninggal dunia. Tapi kita tahu kondisi di lapangan, suasana gelap, ketika terjadi serangan yang membabi buta, maka semua hal bisa terjadi,” katanya.
Terkait apakah ada bukti lain untuk memperkuat keyakinan Kompolnas, termasuk rekaman CCTV dari operator tol, pihaknya menyatakan bakal berkoordinasi lebih lanjut.
Yang pasti, nantinya, semua bisa akan terlihat dengan cara rekonstruksi, sidik jari di senjata api dan senjata tajam.
“Tindakan tegas terukur itu perlu dilakukan ketika aparat menghadapi risiko. Mereka akan merespon soft jika mereka soft.”
“Tapi kalau mengancam, lakukan perlawanan saat didekati, bahkan menunjukkan senjata, maka aparat harus mengkalkulasi risiko. Kalau menyerang, ya bisa melakukan pelumpuhan.”
Sumber :
https://www.hops.id/kompolnas-urai-b...lan-laskar-fpi








tien212700 dan 37 lainnya memberi reputasi
38
10.9K
Kutip
187
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan