

TS
bintang105
[Coc Reg. Papua] Serba-Serbi Rumah Honai, Rumah Adat Masyarakat Papua
Spoiler for Rumah Honai:
Honai dikenal sebagai rumah adat milik beberapa suku yang tinggal di wilayah pegunungan tengah Papua, Kabupaten Jayawijaya. Karena berada di tempat bersuhu rendah, honai memang didesain sebagai rumah yang bisa melindungi dari hawa dingin.
Secara morfologis, honai terdiri dari dua kata, yakni Hun (pria dewasa) dan Ai (rumah). Dengan kata lain, honai merupakan rumah yang diperuntukkan untuk laki-laki dewasa. Lalu bagaimana dengan penduduk perempuan? Ya, rumah adat untuk perempuan disebut Ebeai.
Bentuk Rumah Honai
Honai memiliki bentuk yang unik, yakni berbentuk kerucut atau kubah (dome) yang terbuat dari alang-alang kering atau jerami. Bentuk ini rupanya berfungsi untuk melindungi seluruh permukaan dinding agar terhindar dari air hujan dan dapat meredam suhu dingin sehingga suhu di dalam ruangan tetap hangat. Ya, umumnya rumah honai berada di ketinggian 2500 meter dari permukaan laut.
Bagian tubuhnya terbuat dari rotan, tali hutan (akar), alang-alang, belahan kayu atau papan, dan tiangnya menggunakan kayu. Ukuran honai rata-rata sekitaar 5 – 7 meter persegi. Rumah ini hanya memiliki satu pintu tanpa jendela.
Rumah Honai dan Fungsinya
Rumah honai biasanya digunakan kaum laki-laki untuk berdiskusi, bermusyawarah atau berdebat mengenai banyak hal seperti ekonomi, keamanan daerah, sampai strategi perang suku. Masyarakat setempat juga menggunakan honai saat menggelar pesta adat.
Honai terdiri dari dua bagian, bagian bawah biasanya digunakan untuk menyimpan harta. Bahkan suku Dani kerap memakai bagian bawah sebagai tempat untuk menyimpan mumi. Bagian atas selalu diperuntukkan untuk tidur dan aktivitas lainnya.
Selain sebagai tempat tinggal, honai merupakan tempat terbentuknya generasi masyarakat pegunungan tengah Papua, sejak dilahirkan hingga menjadi dewasa, menjadi tempat belajar tentang kehidupan dan timbal balik antara manusia dengan lingkungan alam di sekitarnya maupun dengan Sang Maha Kuasa.
Anak-anak masyarakat Papua tumbuh di rumah ebeai bersama kaum ibu. Di tempat itulah baik anak laki-laki ataupun perempuan belajar tentang nilai-nilai kehidupan dan mempersiapkan masa dewasa mereka. Setelah beranjak dewasa, kaum lak-laki akan pindah ke honai. Sedangkan kaum perempuan tetap berada di ebeai. Kaum perempuan dilarang memasuki honai.
Filosofi Mendalam dari Rumah Honai
Siapa sangka bentuk rumah honai ternyata memiliki nilai filosofis yang dalam, antara lain:
1. Menjaga persatuan dan kesatuan sesama suku dan mempertahankan budaya warisan para leluhur merupakan hal yang paling penting.
2. Tinggal dalam satu honai mengartikan bahwa masyarakat memiliki satu tujuan, sehati, sepemikiran dalam menyelesaikan suatu urusan.
3. Honai juga menyimbolkan kepribadian, martabat, serta harga diri dari orang suku yang harus dijaga oleh keturanan hingga kemudian hari.
4. Teks: Elsa Faturahmah
Sumber: Klik Link




lianasari993 dan anna1812 memberi reputasi
2
374
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan