Bisnis
·
2 Desember 2020 16:36
Kabar Grab dan Gojek Segera Merger, Kembali Berembus Kencang
Kabar bergabungnya (merger) dua raksasa Asia Tenggara untuk
platform on demand,
Grabdan Gojek, kembali berembus kuat. Finalisasi penggabungan tersebut sedang dikerjakan oleh eksekutif senior dari masing-masing perusahaan, atas sokongan Masayoshi Son, Bos
SoftBank yang merupakan investor utama Grab.
The Business Times mengutip sumber yang mengetahui persoalan ini, menyebut jika merger Grab dan
Gojek terwujud maka akan menjadi penggabungan bisnis super aplikasi terbesar di Asia Tenggara.
"Grab dan Gojek, dua startup paling bernilai di Asia Tenggara, telah mempersempit perbedaan pendapat mereka. Meskipun beberapa bagian dari perjanjian masih perlu dinegosiasikan," tulis
The Business Times, Rabu (2/12) mengutip sumber yang minta identitasnya dirahasiakan.
Sumber lain mengungkapkan, salah satu pendiri Grab yakni Anthony Tan, akan menjadi CEO dari entitas gabungan. Sementara eksekutif Gojek akan memimpin operasional bisnis dari entitas baru itu, khusus untuk wilayah Indonesia dan tetap menggunakan merek Gojek.
"Kedua merek tersebut dapat dijalankan secara terpisah untuk jangka waktu yang lama. Kombinasi tersebut pada akhirnya bertujuan untuk menjadi perusahaan publik," ujar sumber.
Dikonfirmasi soal ini, perwakilan Grab, Gojek, dan
SoftBank menolak berkomentar. Tapi kabar ini bukan pertama kali mencuat. Pada Oktober lalu, Masayoshi Son disebut-sebut menekan pendiri Grab Anthony Tan untuk segera mewujudkan penggabungan dengan Gojek.
Salah satu persoalan yang katanya masih mengganjal, saat itu adalah skema penggabungan. Apakah keduanya akan menggabungkan semua operasi (
full merger) atau Grab mengakuisisi Gojek di Indonesia.
Saat ini
Grab beroperasi di delapan negara dengan total valuasi lebih dari USD 14 miliar. Sedangkan
Gojek memiliki valuasi senilai USD 10 miliar hadir di Indonesia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.