- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kasus Baru COVID-19 di Surabaya Meningkat Gegara Warga Mulai Abai Prokes


TS
Pasien.Covid19
Kasus Baru COVID-19 di Surabaya Meningkat Gegara Warga Mulai Abai Prokes

Kasus COVID-19 di Jatim kembali meningkat. Salah satunya adalah Kota Surabaya yang naik 0,16%.
Per 29 November 2020 terdapat 16.851 kasus atau naik 0,16%. Artinya terdapat penambahan 27 pasien dari hari sebelumnya.
Salah satu alasan yang membuat kasus kembali tinggi di Surabaya adalah protokol kesehatan yang mulai diabaikan oleh warga usai long weekend akhir bulan Oktober lalu. Padahal, beberapa jumlah pasien COVID-19 di Surabaya sudah mulai menurun dan angka konfirmasi dalam perawatan sudah di sekitar 50 pasien.
"Bukan berarti penerapan protokol kesehatan yang dilakukan pemerintah kendor, tidak. Tapi di sini kita tidak bisa kalau masyarakat sendiri tidak aware, tidak memiliki kesadaran. Sudah kurang lebih pascalong weekend. Ketika ada long weekend kita lihat kecenderungan perilaku masyarakat cenderung teledor," kata Wakil Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto di ruangannya, Senin (30/11/2020).
Irvan mengatakan kekendoran protokol kesehatan itu karena melihat warga yang mulai banyak berkumpul. Kemudian melepas masker dan ngobrol, di mana tanpa disadari hal itu bisa menyebarkan virus lewat droplet.
"Ditandai mulai banyaknya warga yang kumpul-kumpul. Kalau kumpul-kumpul identik dengan makan-makan. Ketika makan-makan maka otomatis lepas masker dan tanpa disadari ngobrol, tidak mempertimbangkan waktu dan jarak itu menjadi potensi transimisi penyebaran lagi," jelasnya.
Selain itu, warga mulai banyak yang keluar rumah hingga berwisata. Hal itu juga yang membuat warga teledor akan dan mengabaikan protokol kesehatan.
"Mulai banyaknya piknik yang digelar warga mendatangi ke tempat wisata, mereka kembali lupa, teledor dengan mengabaikan protokol kesehatan. Selama di tempat wisata mungkin lepas masker, tidak jaga jarak," pungkas Irvan.
https://news.detik.com/berita-jawa-t...957.1545060481
yang abai prokes dipidana saja!! tembak mati bila perlu
Per 29 November 2020 terdapat 16.851 kasus atau naik 0,16%. Artinya terdapat penambahan 27 pasien dari hari sebelumnya.
Salah satu alasan yang membuat kasus kembali tinggi di Surabaya adalah protokol kesehatan yang mulai diabaikan oleh warga usai long weekend akhir bulan Oktober lalu. Padahal, beberapa jumlah pasien COVID-19 di Surabaya sudah mulai menurun dan angka konfirmasi dalam perawatan sudah di sekitar 50 pasien.
"Bukan berarti penerapan protokol kesehatan yang dilakukan pemerintah kendor, tidak. Tapi di sini kita tidak bisa kalau masyarakat sendiri tidak aware, tidak memiliki kesadaran. Sudah kurang lebih pascalong weekend. Ketika ada long weekend kita lihat kecenderungan perilaku masyarakat cenderung teledor," kata Wakil Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto di ruangannya, Senin (30/11/2020).
Irvan mengatakan kekendoran protokol kesehatan itu karena melihat warga yang mulai banyak berkumpul. Kemudian melepas masker dan ngobrol, di mana tanpa disadari hal itu bisa menyebarkan virus lewat droplet.
"Ditandai mulai banyaknya warga yang kumpul-kumpul. Kalau kumpul-kumpul identik dengan makan-makan. Ketika makan-makan maka otomatis lepas masker dan tanpa disadari ngobrol, tidak mempertimbangkan waktu dan jarak itu menjadi potensi transimisi penyebaran lagi," jelasnya.
Selain itu, warga mulai banyak yang keluar rumah hingga berwisata. Hal itu juga yang membuat warga teledor akan dan mengabaikan protokol kesehatan.
"Mulai banyaknya piknik yang digelar warga mendatangi ke tempat wisata, mereka kembali lupa, teledor dengan mengabaikan protokol kesehatan. Selama di tempat wisata mungkin lepas masker, tidak jaga jarak," pungkas Irvan.
https://news.detik.com/berita-jawa-t...957.1545060481
yang abai prokes dipidana saja!! tembak mati bila perlu


R310s memberi reputasi
1
526
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan