Corona oh corona, 6 bulan ane menghabiskan aktivitas di rumah. Kerja di rumah, perayaan 17 Agustus di rumah, nemenin anak sekolah di rumah ya di rumah, dsb dsb. Sepertinya kulit ane jadi sedikit putihan nih.

Kantor ane termasuk yang menerapkan work form home, jadi ya rasanya setengah tahun ini udah terbiasa ngantor cuma pake kolor.

Tapi hidup kan terus berjalan, yang profesi pilot harus terbang kembali sesuai profesi, yang rencana liburan akhir tahun juga udah mempersiapkan perjalanannya baik yang ke luar negeri atau yang di dalam negeri saja karena masih pandemi.

Termasuk yang mau merit tahun ini.

Di sini nih kita sebagai makhluk sosial gak boleh egois. Ternyata masih banyak banget mereka yang belum merit. Termasuk pendiri forum ini (skip).

Mereka juga kan mau merit. Emang kita doang yang sekarang yang udah punya buntut (baca: anak) yang mau merit? Waktu itu mereka juga datang kan? Nah sekarang gantian!

Ane menerima undangan pernikahanOk dari temen kantor. Undangannya dikirim via email tak lama setelah kita kelar meeting via platform zoom. Awal Oktober 2020. Dan ane yakin banget, ini cuma awal. Tak akan lama lagi ane akan menerima undangan semacam ini. Baik undangan merit maupun sunatan.

Datang atau enggak ya? Apa cukup kirim kado atau kondangannya transfer pake duit? Atau kalau mau keren kirim saldo bitcoin? Atau kalau mau viral kirim saham? Cari aja saham-saham gocap buat kado hehe.

Jadi gini gaes, karena hidup harus berjalan, ke depan gak cuma ane yang akan ngalamin dilema macam ini. Tapi semua orang. Di lain sisi orang juga mau kan merit? Yang udah merit aja masih ada yang mau merit lagi? Hehe. Nah, yang diundang pun mau dateng apalagi kalau yang ngundang temen deket, boss, atau 'keutangan'. Paham kan maksud ane keutangan? Keutangan ya, bukan kutangan!

Di beberapa wilayah, termasuk di wilayah ane nih, ada semacam budaya, klo si A dateng kondangan ke tempat B, maka si B keutangan. Bahkan kadang kadonya aja sengaja yang similiar. Kalau si A ngadonya sprei ya si B akan bales ngado yang mirip-mirip. Misal kasurnya hehe. Gak lah, misal bed cover atau piyama. Kalau kondangannya berupa uang, yang keutangan pun berusaha akan bales kondangan dengan nilai yang sama. Minimal banget dengan nominal yang sama.

Well, ada beberapa protokol kesehatan yang meski diperhatikan kalau mau dateng ke kondangan.

1. Masker
Ini wajib.

2. Cuci tangan.
Seapes-apesnya handsanitizer.

3. Jaga jarak.
Gak perlu salaman jabat tangan apalagi cipika cipiki.

4. Jangan maksa dateng kalau lagi gak fit atau kurang sehat.

5. Kalau perlu, pakai sarung tangan, saat abis absen ngisi buku tamu, abis ngasih kado, atau masukin amplop ke kotak.

Idealnya sih, masa pandemi begini yang punya hajat gak nerima bingkisan, atau bunga. Yang mau kondangan sediakan rek Gopay/OVO aja. Enak, nomor pengirim tertera. Sebagai pengganti buku tamu.

Intinya sih, jangan sia-siakan karantina kita di rumah hanya karena sebuah kondangan. Apalagi kondangan ke rumah mantan

Dan ini ada ilustrasi bagus bagi yang mau datang kondangan.




Anyway, ane akan dateng kok ke kondangan temen ane ini. Pengen tau, siapa pria yang beruntung mempersuntingnya. Bisa gak gantiin posisi ane....