Anggota pasukan elite yang tergabung dalam Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI mendatangi Markas Front Pembela Islam (FPI) pimpinan Rizieq Shihab di Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2020).

Kendaraan taktis (Rantis) Koopssus TNI dikawal satu patroli motor melintas di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat. Rantis kemudian menghentikan kendaraannya di depan gang Markas FPI sambil membunyikan sirene.




Rantis Koopsuss TNI.

Simber Ilustrasi Foto


Berita diatas sedang hangat-hangatnya dibahas gan sist, mumpung masih hangat TS ingin memperkenalkan kepada agan dan sista soal rantis yang dimaksud tersebut. Mari kita mulai pembahasannya.



Inkas Sentry APC

Media online ternama sempat menyebut rantis ini sebagai Maung buatan PT. Pindad, namun jika kita lihat lebih teliti, nyatanya kendaraan ini bukan Maung. Merek kendaraan pun tertulis "INKAS" dan bukan tertulis "Maung".

Kendaraan tersebut oleh pembuatnya diberi nama resmi Inkas Sentry APC (RHD). Rantis ini buatan Inkas dari Kanada, mereka memberi nama tipe rantis ini sebagai "Sentry", kendaraan ini merupakan jenis kendaraan pengangkut personel atau biasa disebut APC (Armored Personel Carrier). Untuk singkatan RHD merupakan akronim Right Hand Drive,artinya posisi setir rantis ini berada disebelah kanan.

Jika kalian pernah melihat rantis Barracuda atau rantis DAPC Wolf milik POLRI, maka bentuk pintu dan jendela luarnya sekilas tidak jauh berbeda. Yang membedakan hanya chasis, mesin, serta konfigurasi penumpangnya. Kendaraan produksi Kanada ini menggunakan basis kendaraan Ford heavy duty, produk tersebut memang sangat cocok dibuat sebagai rantis. Rantis milik Paskhas TNI AU yang dibuat karoseri Tugas Anda juga menggunakan basis Ford juga.




Ford heavy duty yang digunakan sebagai basis Inkas Sentry APC.

Sumber Ilustrasi Gambar




Turangga milik Paskhas TNI AU, dibuat dari basis Ford F550.

Foto: indomiliter.com


Dari bagian depan kita bisa melihat rantis ini memiliki tampang yang sangar, dengan tambahan teralis besi pada kaca depannya. Teralis ini juga dipasang pada seluruh kaca jendela dari rantis ini. Inkas Sentry juga sudah mengadopsi setir kanan serta ban run flat yang tahan akan tembakan peluru. Pada bagian depan ini juga terdapat winch yang dioperasikan secara elektrik untuk bisa menarik beban mencapai 8 ton. Rantis ini juga sudah dibekali penggerak roda 4 x 4.




Foto: inkasarmored.com


Kendaraan ini bisa membawa 8 personel termasuk pengemudi, memiliki panjang 5,96 m, lebar 2,51 m, tinggi 2,48 m serta wheelbase 3,5 m. Pada bagian samping kiri dan kanannya, masing-masing dibuatkan jendela pengintaian berbentuk kotak. Dibawah jendelanya juga dibuatkan lubang untuk senjata (firing port).

Jendela pengintai serta lubang senjatanya dibuat masing-masing 4 buah disisi kiri dan kanan. Sementara pada bagian atapnya dapat dipasangi senapan mesin sedang atau senapan mesin berat pada kubah putarnya. Untuk rantis yang lewat Petamburan kemarin tidak dibekali senapan mesin. Fitur standarnya sendiri berupa door locking systems, gun ports, escape hatches, roof-mounted turret, serta electric winch.







Foto: inkasarmored.com


Bicara soal lapisan pelindungnya, Inkas APC punya level perlindungan BR6. Level ini mampu menahan terjangan peluru kaliber 7,62 mm serta tahan akan efek ledakan dua granat tangan. Rancangannya sendiri bersifat modular sehingga perlindungan lapisannya dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan.

Rancangan modular ini juga memungkinkan rantis ini dipasangi peralatan tambahan seperti sirens/PA systems, emergency lights, 360o camera, crowd control features. Untuk akses keluar masuk personel dibuatkan 5 pintu gan sist, dua pintu dikabin depan, kemudian dua pintu disisi kanan dan kiri pada kabin penumpang serta satu pintu dibelakang. Untuk bagian interior bisa kita lihat foto dibawah ini gan sist.










Bagian kabin depan.




Bagian kabin belakang.

Foto: inkasarmored.com


Kita beralih ke dapur pacu alias mesin, Inkas Sentry APC membawa mesin Ford diesel V8 6.7 L yang menghasilkan tenaga maksimal mencapai 362 hp. Tenaga ini lantas dikimpoikan dengan transmisi otomatis 6 kecepatan, rantis ini memiliki kapasitas tanki BBM mencapai 151 liter.

Kendaraan ini termasuk baru dikenalkan oleh pihak Inkas pada tahun 2019 kemarin, tepatnya pada bulan April. Yang gokil mereka juga membuat Inkas Sentry untuk varian sipil, bentuknya pun sama, dengan basis Ford F-550 seperti basis rantis Turangga milik Paskhas TNI AU.

Yang membedakan, pada varian sipil ini tidak dipasang teralis besi serta turret, mungkin jika kita mengendarainya di jalan. Orang-orang akan mengira kita sebagai bagian dari pasukan khusus










Varian sipil dari Inkas Sentry APC

Foto: inkasarmored.com


Karena dibuat untuk sipil, maka kapasitas penumpangnya berubah menjadi 6 orang termasuk pengemudi. Untuk interior versi sipil ini terlihat nyaman dan mewah gan sist, coba kita lihat foto interiornya dibawah.







Ada TV LCD yang lumayan gede juga nih







Foto interior Inkas Sentry Civilian.

Sumber Foto: inkasarmored.com


Sayangnya tidak ada keterangan soal harga dari varian untuk militer dan sipilnya gan sist. Untuk varian sipil, bagi yang berminat harus memesannya terlebih dahulu kepada pihak Inkas, karena Inkas sendiri tidak memproduksinya secara massal. Berikut ini video sekilas tentang Inkas Sentry APC dari channel youtube mereka.



Untuk video sekilas mengenai versi kendaraan sipilnya ada disini gan sist.




Sedikit tambahan soal Koopsuss TNI, satuan ini usianya masih cukup muda. Dibentuk pada tahun 2019 oleh Presiden Joko Widodo berdasarkan Perpres Nomor 42 Tahun 2019 tentang Susunan Organisasi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tak tanggung-tanggung 3 pasukan elite dari TNI digabungkan menjadi satu. Pasukan ini terdiri dari Den-81 Komando Pasukan Khusus (TNI AD), kemudian Detasemen Jala Mengkara Marinir (TNI AL) dan Sat-Bravo Pasukan Khas (TNI AU).

Berdasarkan Perpres, pasukan ini dibentuk dalam rangka menghadapi ancaman yang memiliki eskalasi tinggi dan dapat membahayakan ideologi negara, kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik lndonesia (NKRI), dan melindungi segenap bangsa Indonesia. Hal tersebut juga tertulis pada Pasal 46B ayat (1), tertulis sebagai berikut:

"Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia disebut Koopssus TNI bertugas menyelenggarakan operasi khusus dan kegiatan untuk mendukung pelaksanaan operasi khusus yang membutuhkan kecepatan dan keberhasilan tinggi guna menyelamatkan kepentingan nasional di dalam ataupun di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.




Berkumpulnya pasukan elite. Mulai dari Baret Merah, Baret Ungu, dan Baret Jingga. Foto ketika Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meninjau pasukan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI saat diresmikan di Mabes TNI, Cilangkap, (30/7/2019).

Foto: (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.)


Koopssus TNI dipimpin oleh Dankoopssus, yang berkedudukan di bawah serta bertanggung jawab kepada Panglima TNI. Dankoopssus TNI sendiri dijabat oleh pejabat tinggi bintang 2. Dalam struktur organisasi TNI, Koopssus TNI tergabung ke dalam badan pelaksana pusat.

Koopssus TNI mengkoordinasi 3 pasukan elite dari tiap matra mulai dari Den-81 Kopassus, Den-Jaka Marinir, dan Sat-Bravo Paskhas. Koopssus TNI menyatukan 3 satuan elite tersebut untuk melakukan operasi bersama.

Demikian sekilas bedah alutsista yang sedang hangat diperbincangkan, semoga bisa menambah wawasan baru buat kita semua dibidang alustsista dan pertahanan. TS ucapkan terimakasih untuk agan dan sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Jika kalian menyukai tulisan ini jangan lupa rate 5, cendol serta share ke media sosial agan dan sista. Sampai jumpa lagi, enjoy Kaksus

Referensi: 1.2.3
Ilustrasi: google image, inkasarmored.com