Rumah tangga yang harmonis (dalam artian pribadi: langgeng dan bahagia) adalah harapan yang seharusnya menjadi dambaan bagi setiap yang menikah. Membangun bahtera yang kelak membuahkan anak keturunan adalah hal yang mesti guna keberlangsungan kehidupan. Selain karena faktor keturunan, juga untuk memenuhi kebutuhan biologis mendasar agar tidak seperti ayam, kimpoi tiap malam tapi nikah tidak mau..

Biasanya banyak seminar-seminar yang dilakukan dengan tema ‘agar keluarga bahagia’, ‘agar rumah tangga awet’, ‘agar tetap sakinah dan rukun’dan lain-lain, dengan tujuan untuk menggaet para pasangan yang merasa adanya ketidak beresan dengan rumah tangganya hingga harus hadiri seminar semacam itu.
Dan juga banyak ditulis buku-buku soal tips-tips agar rumah tangga tetap awet, sakinah, mawaddah dan warahmah agar para pasangan yang lagi-lagi merasa ada yang salah dengan rumah tangganya membeli dan mempraktekan kiat-kita tersebut.
Tetapi apakah salah buku dan seminar semacam itu? tentu tidak. Itu semua baik, hanya saja kadang ada beberapa hal-hal sederhana yang mungkin kita luput untuk diperhatikan sehingga mestinya rumah tangga yang diharapkn harmonis menjadi tidak.

Eh tapi sebelum lanjut, kita harus pahami dulu bahwa keharmonisan rumah tangga itu bukan yang tidak pernah silang pendapat, bukan yang tidak pernah meninggi suaranya lantaran ada yang tidak sepahaman, tetapi pasangan yang ketika diterpa berbagai silang pendapat mereka tetap dapat mencari jalan tengah bersama, lalu merumuskan serta menyelesaikan dengan cara yang masing-masing kehendaki, kan gitu enak hehe..

Daripada kepanjangan, mending langsung nomor satu aja cepet hehe..

1.      Istri jangan biasakan dandan kebalik

Dandan kebalik? Maksudnya?? Tidak sedikit sekarang para isteri yang ketika keluar rumah karena ada suatu keperluan dandannya sangat rapi dan wangi aromanya, tetapi jika di dalam rumah berdaster apek, rambut acak-acak, belum mandi sore dan nyambut suami dengan tampilan demikian hehe..

Tidak salah jika berdandan rapi saat keluar rumah, tetapi mengapa tidak untuk di rumah depan suami? Suami yang telah memberikan uang untuk beli make up?
Boleh jadi ketika si suami di tempat kerjanya bertemu dengan banyak perempuan cantik dan segar, eh ketika pulang kerumah diharapkan kekasih halal juga demikian rupanya , ternyata sang istri masih kumal..

Dan yang lebih parahnya, jika seandainya di luar sana suami sampai tergoda dengan seorang wanita yang sangat menggoda tampilannya, lantas pulang mengharap isteri juga lebih menggoda, eh ternyata yang dituju masih keringatan belum bersih-bersih, wah bisa sakit kepala suami.

Tetapi dalam hal ini, sang isteri terkesan sangat tersiksa ya karena harus stand by jika suami pulang,  untuk itulah pentngnya hafal jam pulang suami, biar yang disambut dan menyambut sama-sama senang
 
2.      Harus siap jika di perlukan setiap saat

Memang menjalani peran sebagai ibu rumah tangga bukan hal yang gampangan, melelahkan dan melelahkan kadang-kadang hehe.. kadang yang dikemong bukan anak saja, tetapi suami jika ia tipe demikian.

Laki-laki sangat berbeda dengan perempuan. Mereka jika ‘perlu’ dengan isterinya maka harus segera dikeluarkan dan tidak boleh di tahan. Maka sangat celakalah jika di jalan ada suami yang tergoda dengan satu perempun, kemudian ia bergegas pulang ke rumah dengan maksud untuk menyalurkan hasratnya, tetapi si siteri menolak dengan berbagai alasan.
Hal-hal demikian yang sangat dikhawatirkan menjadi celah jika sang suami memakai untuk alasan menyeleweng.

Jika berbagai keperluan suami selalu ditunda isteri dengan berbagai alasan klise walaupun itu benar, maka sangat di khawatirkan celah-celah seperti ini pun juga akan memunculkan konflik yang berkepanjangan.  Nah sebaliknya si suami juga ngerti bahwa isteri itu adalah pendamping hidup, bukan tukang urusin ‘tok’ kepeluan suami. Suami lelah di tempat kerja, si isteripun capek di rumah dengan berbagai kegiatan yang hanya wanita telaten kerjanya.
 
3.      Suami berhentilah bandingkan-bandingkan isteri dengan yang lain

Mau bandingkan dalam hati ataupun dilafalkan sama-sama membuat sakit hati bagi isteri ya kan hehe..
Misalnya saja seperti ini, si suami pekerja kantoran lalu teman-teman kerjanya ada yang wanita. Ketika kebetulan sedang kerja dengan si wanita tersebut, si suami berdecak kagum dan membayangkan jika wanita ini kok bawaannya selalu segar, ramah, selalu senyum, meneduhkan tatapan matanya, halus banget cara ngomongnya, dan kok jika kebetulan bicara dengannya rasa-rasanya enjoy banget dia, seperti tidak punya beban.

Lah berbanding terbalik ketika sampai di rumah, dan menilai kok isterinya beda banget sama teman kantorannya, rasa-rasanya jika ngomong dengan isterinya yang keluar dari mulutnya adalah curhatan masalah semua.

Hemm untuk suami tipe ini, ya terang dong jika wanita di kantor selalu menyenangkan, lah wong gitu kan jika sedang berbicara dengan orang lain ditambah lagi kamu tidak tau bagaimana dirinya selain yang kamu lihat di kantor selalu senang.  Sedangkan isteri, ia adalah pribadi yang asli kamu lihat, omelannya, marahnya, curhatanya adalah tentang keadaan rumahmu selepas kamu kerja, tidak ada kepalsuan padanya karena ia berada denganmu seatap.

Maka stoplah membandingkan pasangan, sebab pekerjaan membandingkan tidak akan pernah selesai.

Nah, sedikitnya itulah 3 tips di atas yang tentu saja boleh untuk disetujui dan boleh pula menolak, sebab setiap rumah tangga pastilah punya formula masing-masing dalam membangun keharmonisan bersama J