Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

physch00Avatar border
TS
physch00
Satgas Minta Aparat Tegas di Klaster Petamburan & Mega Mendung,Kok Tracing Dihalangi?


   
Satgas Minta Aparat Tegas di Klaster Petamburan & Mega Mendung,Kok Tracing Dihalangi?
Foto: Pernikahan Putri Habib Rizieq (Ari Saputra/Detikcom)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rapat Koordinasi Satgas Covid-19 bersama para pemangku kepentingan mengungkapkan temuan di lapangan bahwa ada upaya menghalang-halangi petugas melakukan tracking (pelacakan) dan tracing (penelusuran) pada klaster-klaster khusus termasuk klaster Petamburan (Jakarta Barat) dan Mega Mendung.

Klaster Petamburan, Jakarta Barat,  bermula dari penjemputan Habib Rizieq Shihab (HRS) pada Selasa (10/11), sementara acara HRS di Mega Mendung, Bogor, terjadi pada Jumat (13/11). Dua acara imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu memantik kerumunan massal.

Dalam kesempatan rapat itu, para peserta menyampaikan data-data terkini terkait perkembangan terakhir Covid-19 di wilayah tugas masing-masing daerah, maupun secara khusus yang terjadi di klaster-klaster khusus.


Laporan peserta rapat menyebutkan, baik yang di Petamburan maupun di Mega Mendung, petugas kesehatan masih kesulitan untuk melakukan pelacakan.

"Mereka dihalang-halangi ketika hendak masuk melakukan tracing dan tracking, kita harapkan aparat menindak yang menghalangi petugas penyelenggara kesehatan sesuai Undang-undang," tulis hasil rapat koordinasi Satgas Covid-19, dalam keterangan resmi dikutip CNBC Indonesia, Minggu (22/11/2020).

Sebab itu, diharapkan ke depan, Satgas Covid-19 Pusat, tidak saja memberi tambahan fasilitas swab tetapi juga dukungan agar bisa masuk ke kluster kluster yang dicurigai berpotensi menjadi pusat penularan.

Para stakeholders yang hadir dalam rapat itu di antaranya Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, unsur satgas di sejumlah kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat dan Banten, serta Kepala Suku Dinas Kesehatan dan Puskesmas yang ada di Jakarta.

Baca: Inggris Pesan 49 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech

Adapun pembahasan rapat koordinasi tersebut yakni fokus pada upaya tracing, tracking dan treatment atas sejumlah titik kerumunan. Beberapa di antaranya kerumunan demo Omnibus Law RUU Cipta Kerja, pascaliburan panjang, penjemputan HRS di Bandara Soekarno-Hatta, kerumunan di Tebet, Mega Mendung dan Petamburan baru-baru ini.

Soal kesulitan ini, Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo, menyadari benar kesulitan yang dihadapi di lapangan.

Dia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja keras para petugas di lapangan.

Doni mengemukakan, dibutuhkan kerelaan hati dari masyarakat untuk melakukan swab, utamanya bagi yang pernah mengikuti kerumunan termasuk selama liburan panjang, demo Omnibus Law RUU Cipta Kerja.

"Tes swab di Puskesmas, tidak dipungut biaya," tegasnya.

Kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat, Doni juga menyerukan agar bisa menjadi teladan penerapan protokol kesehatan, dalam #pakaimasker, #jagajarak, #cucitangan rutin.

"Covid-19 ini nyata, bukan rekayasa. Korban sudah ribuan, termasuk para tenaga medis. Kita sudah delapan bulan bekerja keras mengendalikan penyebarannya. Tolong jangan mengecewakan hasil kerja keras kami selama ini," tandas Doni.

Dalam penegakan disiplin masyarakat menerapkan protokol kesehatan, sekali lagi Doni menekankan "prinsip nondiskriminasi".

Bahwa negara dalam penanggulangan bencana tidak memberikan perlakuan yang berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama, ras, dan aliran politik apa pun.

"Salus populi suprema lex. Keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Itu prinsip kami," tegas Doni.

Foto: Pernikahan Putri Habib Rizieq (Ari Saputra/Detikcom)
Pernikahan Putri Habib Rizieq (Ari Saputra/Detikcom)

Petamburan

Lebih lanjut, Doni menegaskan kepada para aparat Satgas Covid-19 daerah untuk melanjutkan kerja keras menemukan kasus positif dan segera dilakukan karantina di tempat yang telah ditentukan bagi Orang Tanpa Gejala (OTG) dan yang sudah bergejala.

Langkah tracking, tracing, dan testing (pengujian) ini penting dalam dalam mendeteksi sebaran kasus Covid-19 sehingga Indonesia bisa selamat dari Covid-19.

Dia juga meminta agar petugas bisa melakukan pendekatan secara persuasif, ajak masyarakat mau bekerjasama atas nama nilai-nilai kemanusiaan.

"Mulailah dengan tracing dari Lurah Petamburan. Selanjutnya tes massal dari keluarga inti semua yang positif," ujar Doni.

"Bagi yang positif, pemerintah menyediakan fasilitas isolasi mandiri. Jangan ragu untuk ikut test, dan jangan takut kalau positif," kata Doni yang juga Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini.

Baca: Sabar yah! Vaksin Merah Putih Baru Tersedia 2022


Saksikan video di bawah ini:

Keterbukaan Masyarakat, Kunci Keberhasilan Tracing Covid-19


(tas/tas)

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...cing-dihalangi

Wan abud sontoloyo juga harus dipidana dong, menyediakan fasilitas dan jalan raya untuk kerumunan. Hukum tumpul ke atas sodara2 ;ngakak


Satgas Minta Aparat Tegas di Klaster Petamburan & Mega Mendung,Kok Tracing Dihalangi?
nomorelies
evywahyuni
evywahyuni dan nomorelies memberi reputasi
2
1.1K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan