- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ada Warga Petamburan Tolak Rapid Test, Wagub DKI Ingatkan Sanksi


TS
namini
Ada Warga Petamburan Tolak Rapid Test, Wagub DKI Ingatkan Sanksi
Quote:

Jakarta - Sejumlah warga di Petamburan, Jakarta Pusat menolak mengikuti rapid test yang digelar oleh Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun angkat bicara terkait hal itu.
Menurut Riza Patria, dalam Peraturan Daerah nomor 2 tahun 2020 terkait dengan pelaksanaan swab test, ada ketentuan semua warga tidak boleh menolak untuk dimintai swab test.
"Terkait dengan swab memang ada ketentuan di Perda tidak boleh menolak, termasuk divaksin tidak boleh (menolak). Ada aturan dendanya sampai maksimal Rp 5 juta, bahkan kalau ada tindakan kekerasan bisa sampai Rp 7 juta," kata Riza kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020).
Terkait penolakan rapid test itu, Riza mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Dinkes DKI serta Satpol DKI terkait penerapan aturan Perda tersebut.
"Ya nanti diatur. Ada nanti ketentuannya, nanti ada pihak dari Dinkes, Satpol PP yang mengatur penerapan dari Perda," imbuhnya.
Lebih lanjut, Riza Patria mengatakan pihaknya akan berupaya melakukan swab test kepada seluruh masyarakat yang pernah berada dalam kerumunan dan telah menciptakan klaster baru virus Corona.
"Tes swab bisa dilakukan siapa aja oleh pihak kami bisa. Kami siap membantu dari Puskesmas, rumah sakit daerah, kemudian bisa dibantu pihak lain, seperti Polda (Metro Jaya)," tuturnya.
Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya sendiri pada Minggu (22/11) melakukan penyemprotan disinfektan sekaligus rapid test kepada warga di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat.
Pelaksanaan rapid test ini sendiri menyusul timbulnya kerumunan di kawasan Petamburan imbas kepulangan Habib Rizieq Syihab serta acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun sejumlah warga sekitar diketahui menolak mengikuti kegiatan rapid test tersebut.
Seorang warga bernama Nani mengaku sudah mengajak warga lainnya, tapi kebanyakan tidak berani di-rapid test.
"Pada nggak mau, takutnya hidungnya disodok-sodok, takut di-swab makanya kagak mau," ucap Nani kepada wartawan.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menyayangkan ketakutan warga Petamburan. Padahal, menurut Heru, tes itu bertujuan agar masyarakat di Petamburan dapat diketahui kondisi kesehatannya.
"Mungkin ya, mungkin warga berpikir bahwa dengan nanti dia dicolok hidungnya, sakit, atau ketahuan positif, jadi dirawat. Sebenernya kan dengan ketahuan dia positif kita bisa segera menindaklanjuti supaya tidak menyebar ke keluarganya," kata Heru di Petamburan, Minggu (22/11).
"Nah ini mungkin warga kita masih belum paham bener, makanya nanti akan kita sosialisasikan lebih dalam lagi," imbuh Heru.
https://news.detik.com/berita/d-5266...atkan-sanksi/2
Monggo d denda..







evywahyuni dan 2 lainnya memberi reputasi
3
998
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan