- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Terungkap, Bocah SD di Gowa Tiba-tiba Buta, Ini Kata Dokter Spesialis Mata RS Unhas


TS
Suaraturateacom
Terungkap, Bocah SD di Gowa Tiba-tiba Buta, Ini Kata Dokter Spesialis Mata RS Unhas

SUARATURATEA.COM, GOWA – Ririn Indrianti Amran (10) bocah yang baru duduk dikelas 6 SD di Gowa itu mengalami gangguan mata atau buta yang sebelumnya dikabarkan karena dampak belajar online atau daring yang selama ini diterapkan pemerintah.
Bocah SD warga di Desa Borimatangkasa, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan harus menerima keadaan matanya yang buta.
Dimana sebelumnya dugaan Ririn mengalami mata buta diakibatkan karena dampak belajar daring yang notabenenya 4 jam dalam sehari.
Menampik hal itu, dokter spesialis mata dari Rumah Sakit (RS) Universitas Hasanuddin ( UNHAS ), dr. Ratih Natasha Maharani, Sp.M, M.Kes angkat bicara.
“Jadi kebetulan datang memang pasien ini ke RS Unhas pada hari Selasa (17/11/2020), kemudian pasien ini mengeluh satu Minggu yang lalu penglihatannya tiba-tiba menurun, di kedua mata,” kata Dokter spesialis mata Unhas itu.
Ia menjelaskan, terhadap korban langsung dilakukan pendataan dan anemnesis riwayat penyakit Ririn.
“Kita tanya semua keluhannya, tidak ada riwayat trauma, tidak ada riwayat pemakaian kacamata sebelumnya, kemudian kita melakukan pemeriksaan oftalmologi pemeriksaan mata secara keseluruhan,” lanjut dr Ratih.
Dari hasil pemeriksaan itu, kedua bola mata penglihatan Ririn hanya bisa melihat bayang – bayang.
“Yang artinya sepertiga ratus. Anaknya itu hanya melihat bayangan tangan. Kemudian itu kedua bola mata, kemudian kita cek segmen interiornya, kita lihat mulai dari depan, segmen interiornya itu normal, tidak ada kelainan,” ujar dia.
Meski begitu pihaknya telah melakukan pemeriksaan saraf mata milik Ririn. Dari hasil itu kata dokter ditemukanlah udem papil.
“Kemudian Kita coba periksa saraf matanya, ternyata kita dapatkan saraf matanya kedua matanya itu ada udem di saraf matanya, kita lihat itu ada udem papil, kita dapat dua-duanya, kemungkinan itu membuat fisisnya menurun,” lebih jauh kata dokter itu.
Udem Papil yang dimaksud dokter spesialis mata dari RS Unhas itu, berdasarkan dari referensi buku- buku biasanya penyebab terjadinya bermula dari kepala.
“Paling sering itu karena adanya kelainan di indrapramia, artinya di kepala misalnya, seperti ada tumor atau ada infeksi yang menekan saraf mata sampai penglihatan dua duanya itu menghilang,” terang dia.
Soal Ririn mengalami buta diduga karena paparan radiasi handphone saat mengikuti belajar daring, Ratih menekankan bahwa itu tidak benar.
“Iye bukan, karena penglihatan itu tiba – tiba sekali menghilang, bisa saja kerena penekanan, atau karena infeksi. Kemudian kita sekarang itu investigasi kita mau tahu apa penyebabnya. Jadi itu sekarang kita
masih lakukan pemeriksaan, sampai sekarang itu yang memang anaknya harus lakukan, salah satunya itu foto kepala, jadi diminta untuk foto kepala untuk dilihat ada tidak kelainan di kepalanya, misalnya itu yang seperti saya bilang tadi, tumor,” tuturnya.
Sementara saat diwawancarai media, bahwa pengaruh mata Ririn yang mengalami buta secara tiba – tiba ini apakah salah satu pemicu penyebab terjadinya apakah disebabkan pola makan.
“Itu tidak ada pengaruhnya pola makan, tidak ada pengaruh dari luar. Biasanya itu mungkin bawaan dari kecil hanya tumornya itu kan perlahan-lahan kecil, makin membesar, nanti setelah membesar menekan saraf optik baru dia menyebabkan gejala berupa penurunan penglihatan.Kalau misalnya masih kecil, apalagi kalau agak jauh dari saraf matanya kemungkinan itu tidak bergejala ke mata,”
BACA SELENGKAPNYA : suaraturatea.com






evywahyuni dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.9K
31


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan