- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
Ekspedisi 3 Divisi Ke Kalimantan Barat (Part 1)


TS
integritypro
Ekspedisi 3 Divisi Ke Kalimantan Barat (Part 1)
Sebuah Catatan Perjalanan ke 4
EKSPEDISI 3 divisi MEGA:
Mountainerring, Caving & Climbing
11 - 31 Januari 2003
Sanggauledo, Kalimantan Barat
Kronologis Perjalanan 3 Divisi MEGA
Sabtu, 11 Januari 2003
16.15 Tim Kalimantan (Ridwan, Ganang, Se Fung, Agus, Reza dan Yoshi "Cukiok")
berkumpul di depan pintu Hall Blok A Kampus 2 Universitas Tarumanagara.
Bersiap-siap berangkat menuju pelabuhan Laut Tanjung Periok. Kepergian diantar anggota-anggota MEGA lainnya, rame banget!. Ridwan, Se Fung, Agus dan Reza ikut mobil Carlo. Ganang dan Yoshi ikut mobil Idung.
16.45 Rombongan mobil Carlo tiba di Pelabuhan Tanjung Periok, menunggu rombongan Idung.
17.04 Rombongan mobil Idung tiba, pamitan dengan Idung, Carlo, dan Jeni (cewek Carlo).
17.50 Santai di Kapal Mabuhay, Reza main gitar, Ridwan survey daerah kapal, yang lain main capsa, kami memilih tempat di luar dan tidak ada atap.
18.00 Kapal melaut, God bless!
21.30 Ridwan mabok laut, terus "tepar".
Minggu, 12 Januari 2003
00.30 Tim Kalimantan dihajar hujan badai, lagi pada tidur langsung bangun dengan panik, nyari tempat berteduh. (kapok lain kali ngak bakal nyari tempat yang ngak ada atap, sok anak PA sih!)
01.00 Menemukan tempat berteduh tetapi masih kehantam hujan badai, karena masih diluar kapal, di dalam udah keburu penuh. Barang-barang dan pakaian basah kuyup. Tetapi akhirnya tertidur juga.
06.00 Pagi yang cerah, mengganti malam yang mencekam.
14.00 Lagi-lagi kehantam hujan badai, lagi pada bobo siang langsung bangun, panik, badainya lebih gila dari yang kemaren malam, bener-bener basah kuyup.
Setelah hujan agak reda kami mencoba mencari tempat yang ngak kena hujan tapi ngak ketemu, akhirnya ketemu tempat di sayap kiri kapal.
Rupanya badai menerjang dari kanan ke kiri, pantes dari kemaren apes melulu, karena kita ngekampnya di sayap kanan kapal. Barang-barang kita taro di dalam kapal (masih ada tempat dikit). Terus pada makan di restoran buat ngilangin stress.
17.00 Tim Kalimantan mabok laut, tapi paling parah Ridwan ama Yoshi (Cukiok), sampe ngak napsu makan.
Senin, 13 Januari 2003
06.00 Akhirnya pagi menjelang, sunrise yang sangat indah, malam yang penuh sengsara karena mabok laut, Ridwan muntah 9 x, Cukiok tidur ngak bangun-bangun, yang lain masih lumayan kuat.
08.30 Akhir dari perjuangan di laut, kami tiba di Pelabuhan Pontianak.
09.02 Tim Kalimantan menginjakan tapak kaki di bumi Kalimantan, bertemu Edi Salim(M0213), menjemput kami di pelabuhan.
09.05 Jalan kaki ke rumah Edi, lumayan buat latihan fisik.
09.15 Naik Ferry nyebrangin sungai.
09.30 Akhimya tiba di rumah Edi, Ganang nyaris tepar, karena Carier kuning (punya Hasan 97) bikin bahu sakit.
11.45 Mery(M0212) datang ke rumah Edy.
13.10 Ridwan, Se Fung (Ipung), Mery, Edi belanja untuk melengkapi konsumsi yang kurang.
15.00 Tiba kembali di rumah Edi.
17.00 Kami memutuskan langsung ke Mapala Untan, ngak jadi nginep di rumah Edi, lalu Packing.
19.00 Berangkat ke Untan, diantar Edi dan adiknya pake motor, Bokap Edi bawa mobil.
19.30 Tiba di Mapala Untan, disambut dengan ramah (sempat bertemu 3 orang rekan dari Aesthetica mapala dari Jakarta Selatan) dan kami cari informasi mengenai tebing onta, dan Goa di Putu Sibau.
Mengenai Tebing Onta sangat mengejutkan ternyata belum pernah ada seorang pun yang pernah sampai top, bahkan Wanadri tahun 1987 selama 28 hari ekspedisi, belum berhasil mencapai top, masalahnya tebing Onta yang berketinggian sekitar + 600 m (utk pemanjatan) harus memakai pengaman bor to bor karena sebagian besar dinding tebing blank.
Tebing Onta pernah memakan seorang korban pada tahun 1997, saat Ekspedisi FPTI Jawa Barat + Mapala Univ Padjajaran.
Mengenai Goa di Putu Sibau, Mapala Untan bersama Palawa univ. Atmajaya Jogjakarta pernah kesana, Goanya berjenis Goa Fosil, memang indah, tetapi yang jadi masalah adalah transportasi ke lokasi caving yang sangat mahal.
Pada waktu itu biaya ekspedisi hampir 6 juta, apalagi sekarang setelah harga dan BBM naik bisa 10 juta an, Gile !!
Ini salah kami juga, informasi yang kami kumpulkan saat masih di Jakarta sangat minim, maka saat sudah di Kalimantan jadi repot. Masalahnya surat yang kirimkan ke Mapala Untan untuk menanyakan informasi tentang goa, tebing dan gunung di Kalimantan tidak pernah sampai di tangan mereka. Kami sempat bingung !!
O iya surat izin kegiatan ketinggalan di Jakarta, kami sms Sam untuk dikirimkan surat izin, kop surat kosong yang sudah di cap dan stiker MEGA.
Selasa, 14 Januari 2003
01.30 Setelah ngobrol dan cari informasi, makan di restoran padang dan dibayarain rekan Mapala Untan, David.
02.15 Kembali ke Sekretariat Mapala Untan
09.30 Bangun pagi, ada penjelasan dari Mapala Untan mengenai transportasi menuju tebing Onta. Ada 3 alternatif menurut mereka:
Alternatif 1
Pontianak - Ketapang kapal ekspress @Rp.85.000 (8 pagi - 3 sore)
Ketapang - Sukadana bus @Rp.20.000
(Penginapan untuk 1 malam = Rp.25.000/kamar)
Sukadana - Teluk Melano → bus @Rp.7.000 (3 jam)
Tl. Melano - Matam
→ Speed @Rp.65.000 (1 jam) atau Klotok
@Rp.25.000 (4 jam)
Matam - Dusun Batubarat
→ Truck (3 jam)
Dusun Batubarat - Lokasi tebing → jalan kaki (1 jam)
Alternatif 2
Pontianak - Rasau Jaya → bus @Rp.5.000 (1 jam)
Rasau Jaya - Tl.Batang → Fery @Rp.30.000 (3 sore - 4 pagi)
TL. Batang - Tl. Melano → bus @Rp.10.000 (6 pagi)
Tl. Melano - Matam → Speed @Rp.65.000 (1 jam) atau Klotok @Rp.25.000 (4 jam)
Matam - Dusun Batubarat → truck (3 jam)
Dusun Batubarat - lokasi tebing jalan kaki (1 jam)
Alternatif 3 (dibantu Bang Hen, Alumni MPA Untan)
Pontianak (Pelabuhan Senghi) - Tl. Melano → Klotok @Rp.35.000 (hanya ada hari Kamis, 5 sore - 10 pagi)
Tl. Melano - Matam -> transport idem
Matam - Dusun Batubarat - Lokasi tebing → transport idem
Kami berembuk sebentar, Ridwan ingin tetap ke Tebing Onta, tetapi setelah kami bertukar pikiran, jika kita memaksa ke tebing Onta akan memakan biaya yang besar, Sehingga Goa dan Gunung hutan bisa tidak jalan, kemungkinan terburuk kami kehabisan uang. Kami semua bingung, gimana nih!
10.23 Ganang dan Reza pergi telpon Sam untuk melaporkan situasi yang dihadapi.
11.17 Rapat membicarakan perjalanan, akhirnya kami memutuskan untuk mengubah target, dengan dasar pemikiran lebih baik mengubah lokasi daripada 3 divisi tidak dapat berjalan (Atas izin dari Ketua MEGA).
Adapun rencana perjalanan kami yang baru adalah :
Target 1: Gunung Hutan → Gn. Niyut (1701 M)
Pontianak - Terminal Batu Layang — Carter 2 angkot @Rp.50.000 (10km)
Bt.Layang - Sanggauledo Bus @Rp.22.000 (6 jam)
Sanggauledo - Sengiring → Truck @Rp.10.000 (4 jam)
Sengiring - Dusun Dawar Lama → jalan kaki (3 jam)
Dusun Dawar Lama - Lokasi Gunung Hutan
Target 2 : Divisi Caving dan Climbing (Tebing dan Goa berlokasi
Gunung Serang termasuk dalam wilayah Gn.Niyut)
Gunung hutan - istirahat di Dusun Dawar Lama
Dusun Dawar Lama - Eksplorasi Goa dan pemanjatan tebing
Target 3 : Gn.Bentuang ada Goa, tebing dan gunung hutan, target ini
hanya sebagai alternatif tambahan jika kondisi fisik dan keuangan memungkinkan)
Dusun Dawar Lama - Gunung Bentuang jalan kaki 2 hari (dgn kondisi membawa peralatan berat)
Perjalanan Pulang:
Gn.Bentuang - Desa Perbua → jalan kaki (4 jam)
Desa Perbua - Malanggar perahu pepet @Rp. 12.000 (2 jam)
Malanggar - Serimbu Perahu pepet (5 jam)
(Menginap di rumah adat, lapor kepala adat dan kepala dusun dulu)
Serimbu - Ngabang bus @Rp.22.000
Ngabang - Pontianak bus @Rp.20.000
Mapala Untan menambahkan bahwa untuk menuju lokasi tersebut harus membawa pemandu, walau membawa kompas tetap bisa nyasar.
Pemandu di Gunung Niyut dan Serang adalah Pak Atta, dan di Gn. Bentuang adalah Pak Mahadi.
13.00 Latihan Climbing di wall Mapala Untan bareng david
18.30 Latihan selesai
21.30 Makan
22.15 Acara bakar ayam (acara perpisahan, krn Aesthetica besok balik ke Jakarta).
Sambil minum water from borneo (arak putih), tea from borneo (arak obat warna teh) dan milk from borneo (tuak)
Rabu, 15 Januari 2003
00.30 Ridwan tepar (goyang semuanya) dipanggul reza dan David, kebanyakan minum tea from borneo. Sefung, Reza dan Ganang menyusul tepar. Akhirnya agus pun tepar dan muntah-muntah di WC selama 1 jam (kebanyakan minum milk from borneo), tinggal Yoshi yang tak bergeming dari tempat duduk (gile kuat banget, babi sih!).
03.00 Kata anak Mapala Untan, Yoshi Cukiok akhirnya pun menyerah, langsung tepar
08.00 Bangun tidur (masih pusing dan goyang), mandi
09.00 Ke Purek III, Universitas Tanjung Pura (Cukiok dan Se Fung ngak bisa bangun). Menunggu tapi Purek III belum datang, maka ke warkop dulu.
09.30 Ngopi pahit untuk ngilangin mabok, ngeteh, makan pisang dan kue kacang ijo.
10.16 Balik ke rektorat Untan
11.00 Diberi tahu satpam bahwa Pak Mariadi ( Purek III) tidak datang karena sakit.
11.10 Balik ke sekret Mapala Untan.
13.50 Edi dan Mery datang, Edi bawa kiriman Sam dari Jakarta, Surat izin, kop surat dan stiker. Merencanakan jalan-jalan keliling Pontianak: Tim Kalimantan, Edi, Mery, David, Landung dan 2 cewek Mapala Untan(lupa namanya), Yoshi masih mabok," kepala gue masih sakit", katanya
14.45 Minum tebu, lalu naik bus menuju Tugu Khatulistiwa ( total Rp.12.000)
15.30 Tiba di Tugu Khatulistiwa
16.06 Menuju daerah Gajah Mada
16.55 Tiba di daerah Gajah Mada (Rp 12.000 buat naek bus), mengunjungi Matahari, perbelanjaan barang souvenir.
18.00 Pesta durian (25 rb), lalu pulang jalan kaki ke Mapala Untan
20.15 Makan di Warung Padang (Rp. 52.000)
21.30 Tiba di Mapala Untan
Lagu ini sering di putar anak Mapala Untan
Kamis, 16 Januari 2003
00.15 Rapat tim mengenai perjalanan. Ada perubahan dari rencana semula, yaitu : kami akan melakukan pemanjatan di tebing Serang, dan Eksplorasi Goa lebih dulu, setelah itu baru ke Gn, Niyut, mengingat kondisi stamina dan fisik yang bakal terkuras saat pemanjatan.
00.45 Ridwan ngetik surat ke Polda
01.11 Selesai ngetik, anak-anak lagi pada bakar jagung bareng david dan Landung.
02.51 Tidur
09.00 Bangun, lalu mandi
09.50 David udah nungguin kita untuk ke Purek III, tapi kita lelet.
10.00 Penjelasan dari Ketua Mapala Untan mengenai rencana perjalanan kami.
Mugot (ketua Mapala Untan) mau nolongin kita beli tiket bus ke Sanggauledo, busnya bisa langsung jemput ke sekretariat Mapala Untan.
Lalu ia akan minta salah satu anggotanya nemenin kita, karena biasanya Pak Atta, pemandu disana, tidak mau menemanin kalau orang tersebut tidak dikenal. (untuk informasi tambahan Gn. Niyut sudah sering didatangi Mapala Untan bahkan Desa Dawar Lama sudah menjadi Desa Binaan Mapala Untan sejak tahun 1998)
10.50 Pergi ke Purek III
12.03 Bertemu Pak Purek III, ramah tamah, kami di jamu makan siang.
12.58 Balik ke Sekret Mapala Untan
13.15 Minum air tebu (kedoyanan Ridwan)
12.57 Balik ke sekret
13.56 Ridwan dan David naik motor ke KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam untuk mendapatkan surat izin naik Gunung Niyut, dengan membawa Surat pengantar dari MEGA dan surat izin kegiatan)
14.50 Surat izin langsung selesai, lalu ke Polda untuk mengantar surat pemberitahuan kegiatan, tapi karena kesorean di suruh balik besok karena kantor sudah tutup.
15.02 Ke Kanwil Kehutanan untuk meminjam peta Gn. Niyut dan Gn. Serang.
15:23 Tiba kembali di sekretariat Mapala Untan
15.31 Tim Kalimantan (kecuali Se Fung lagi pergi bareng Mery) dan David menuju pasar untuk beli barang yang kurang. Naik angkot @Rp.1.000 x 6 org = Rp. 6.000.
15.49 Turun dari angkot menuju pasar Kapuas Besar. Kami beli rokok, kopi dan gula banyak, sebagai sarana sosialisasi dengan orang Dayak di desa.
16.20 Fotocopy peta di Nirwana Copy Center (Rp.17.000)
16.30 Jalan-jalan, cari makan
16.50 Masuk rumah makan prasmanan
17.15 Selesai makan, balik ke Mapala Untan Jl. Ahmad Yani
17.42 Tiba di bunderan Untan, jalan kaki menuju sekret
18.07 Bahas peta lokasi yang akan dituju.
19.05 Selesai bahas peta
19.15 Ridwan dan david belanja untuk melengkapi logistik yang kurang
19.45 Selesai belanja, pulang ke sekret
19.50 Ridwan ditemani David pergi fax surat untuk Sam, untuk kabari bahwa kita besok akan berangkat ke lokasi yang baru berikut perincian dana dan lokasi.
20.03 Ternyata fax di Jakarta punya Tony (CM) sedang tidak aktif jadi ngak bisa ke fax.
20.30 Tiba kembali di sekret
21.20 Packing
22.00 Tiba-tiba Landung masuk memberitahu bahwa ada jembatan runtuh, jalanan longsor dan tergenang air di jalur bus Sanggauledo sehingga dikutirkan tidak ada bus yang beroperasi. Mendengar hal tsb Kami langsung kecewa, " Kapan kita bisa jalan, kenapa banyak halangan?"
22.45 Selesai packing, Mugot baru datang dan memberi penjelasan bahwa memang ada jembatan yang runtuh di jalur bus menuju Sanggauledo tetapi jangan putus asa, kita besok pagi jam 5 coba cari bus langsung di pangkalannya.
22.50 Ngajarin anak Mapala Untan main Truff
Bersambung..
Naik Kapal Mabuhay

Tim Kalimantan

Pak Atta sedang bakar kelelawar

Pemandangan hutan Gunung Serang yang lebat

Spoiler for PENDAHULUAN:
EKSPEDISI 3 divisi MEGA:
Mountainerring, Caving & Climbing
11 - 31 Januari 2003
Sanggauledo, Kalimantan Barat
Kronologis Perjalanan 3 Divisi MEGA
Sabtu, 11 Januari 2003
16.15 Tim Kalimantan (Ridwan, Ganang, Se Fung, Agus, Reza dan Yoshi "Cukiok")
berkumpul di depan pintu Hall Blok A Kampus 2 Universitas Tarumanagara.
Bersiap-siap berangkat menuju pelabuhan Laut Tanjung Periok. Kepergian diantar anggota-anggota MEGA lainnya, rame banget!. Ridwan, Se Fung, Agus dan Reza ikut mobil Carlo. Ganang dan Yoshi ikut mobil Idung.
16.45 Rombongan mobil Carlo tiba di Pelabuhan Tanjung Periok, menunggu rombongan Idung.
17.04 Rombongan mobil Idung tiba, pamitan dengan Idung, Carlo, dan Jeni (cewek Carlo).
17.50 Santai di Kapal Mabuhay, Reza main gitar, Ridwan survey daerah kapal, yang lain main capsa, kami memilih tempat di luar dan tidak ada atap.
18.00 Kapal melaut, God bless!
21.30 Ridwan mabok laut, terus "tepar".
Minggu, 12 Januari 2003
00.30 Tim Kalimantan dihajar hujan badai, lagi pada tidur langsung bangun dengan panik, nyari tempat berteduh. (kapok lain kali ngak bakal nyari tempat yang ngak ada atap, sok anak PA sih!)
01.00 Menemukan tempat berteduh tetapi masih kehantam hujan badai, karena masih diluar kapal, di dalam udah keburu penuh. Barang-barang dan pakaian basah kuyup. Tetapi akhirnya tertidur juga.
06.00 Pagi yang cerah, mengganti malam yang mencekam.
14.00 Lagi-lagi kehantam hujan badai, lagi pada bobo siang langsung bangun, panik, badainya lebih gila dari yang kemaren malam, bener-bener basah kuyup.
Setelah hujan agak reda kami mencoba mencari tempat yang ngak kena hujan tapi ngak ketemu, akhirnya ketemu tempat di sayap kiri kapal.
Rupanya badai menerjang dari kanan ke kiri, pantes dari kemaren apes melulu, karena kita ngekampnya di sayap kanan kapal. Barang-barang kita taro di dalam kapal (masih ada tempat dikit). Terus pada makan di restoran buat ngilangin stress.
17.00 Tim Kalimantan mabok laut, tapi paling parah Ridwan ama Yoshi (Cukiok), sampe ngak napsu makan.
Senin, 13 Januari 2003
06.00 Akhirnya pagi menjelang, sunrise yang sangat indah, malam yang penuh sengsara karena mabok laut, Ridwan muntah 9 x, Cukiok tidur ngak bangun-bangun, yang lain masih lumayan kuat.
08.30 Akhir dari perjuangan di laut, kami tiba di Pelabuhan Pontianak.
09.02 Tim Kalimantan menginjakan tapak kaki di bumi Kalimantan, bertemu Edi Salim(M0213), menjemput kami di pelabuhan.
09.05 Jalan kaki ke rumah Edi, lumayan buat latihan fisik.
09.15 Naik Ferry nyebrangin sungai.
09.30 Akhimya tiba di rumah Edi, Ganang nyaris tepar, karena Carier kuning (punya Hasan 97) bikin bahu sakit.
11.45 Mery(M0212) datang ke rumah Edy.
13.10 Ridwan, Se Fung (Ipung), Mery, Edi belanja untuk melengkapi konsumsi yang kurang.
15.00 Tiba kembali di rumah Edi.
17.00 Kami memutuskan langsung ke Mapala Untan, ngak jadi nginep di rumah Edi, lalu Packing.
19.00 Berangkat ke Untan, diantar Edi dan adiknya pake motor, Bokap Edi bawa mobil.
19.30 Tiba di Mapala Untan, disambut dengan ramah (sempat bertemu 3 orang rekan dari Aesthetica mapala dari Jakarta Selatan) dan kami cari informasi mengenai tebing onta, dan Goa di Putu Sibau.
Mengenai Tebing Onta sangat mengejutkan ternyata belum pernah ada seorang pun yang pernah sampai top, bahkan Wanadri tahun 1987 selama 28 hari ekspedisi, belum berhasil mencapai top, masalahnya tebing Onta yang berketinggian sekitar + 600 m (utk pemanjatan) harus memakai pengaman bor to bor karena sebagian besar dinding tebing blank.
Tebing Onta pernah memakan seorang korban pada tahun 1997, saat Ekspedisi FPTI Jawa Barat + Mapala Univ Padjajaran.
Mengenai Goa di Putu Sibau, Mapala Untan bersama Palawa univ. Atmajaya Jogjakarta pernah kesana, Goanya berjenis Goa Fosil, memang indah, tetapi yang jadi masalah adalah transportasi ke lokasi caving yang sangat mahal.
Pada waktu itu biaya ekspedisi hampir 6 juta, apalagi sekarang setelah harga dan BBM naik bisa 10 juta an, Gile !!
Ini salah kami juga, informasi yang kami kumpulkan saat masih di Jakarta sangat minim, maka saat sudah di Kalimantan jadi repot. Masalahnya surat yang kirimkan ke Mapala Untan untuk menanyakan informasi tentang goa, tebing dan gunung di Kalimantan tidak pernah sampai di tangan mereka. Kami sempat bingung !!
O iya surat izin kegiatan ketinggalan di Jakarta, kami sms Sam untuk dikirimkan surat izin, kop surat kosong yang sudah di cap dan stiker MEGA.
Selasa, 14 Januari 2003
01.30 Setelah ngobrol dan cari informasi, makan di restoran padang dan dibayarain rekan Mapala Untan, David.
02.15 Kembali ke Sekretariat Mapala Untan
09.30 Bangun pagi, ada penjelasan dari Mapala Untan mengenai transportasi menuju tebing Onta. Ada 3 alternatif menurut mereka:
Alternatif 1
Pontianak - Ketapang kapal ekspress @Rp.85.000 (8 pagi - 3 sore)
Ketapang - Sukadana bus @Rp.20.000
(Penginapan untuk 1 malam = Rp.25.000/kamar)
Sukadana - Teluk Melano → bus @Rp.7.000 (3 jam)
Tl. Melano - Matam
→ Speed @Rp.65.000 (1 jam) atau Klotok
@Rp.25.000 (4 jam)
Matam - Dusun Batubarat
→ Truck (3 jam)
Dusun Batubarat - Lokasi tebing → jalan kaki (1 jam)
Alternatif 2
Pontianak - Rasau Jaya → bus @Rp.5.000 (1 jam)
Rasau Jaya - Tl.Batang → Fery @Rp.30.000 (3 sore - 4 pagi)
TL. Batang - Tl. Melano → bus @Rp.10.000 (6 pagi)
Tl. Melano - Matam → Speed @Rp.65.000 (1 jam) atau Klotok @Rp.25.000 (4 jam)
Matam - Dusun Batubarat → truck (3 jam)
Dusun Batubarat - lokasi tebing jalan kaki (1 jam)
Alternatif 3 (dibantu Bang Hen, Alumni MPA Untan)
Pontianak (Pelabuhan Senghi) - Tl. Melano → Klotok @Rp.35.000 (hanya ada hari Kamis, 5 sore - 10 pagi)
Tl. Melano - Matam -> transport idem
Matam - Dusun Batubarat - Lokasi tebing → transport idem
Kami berembuk sebentar, Ridwan ingin tetap ke Tebing Onta, tetapi setelah kami bertukar pikiran, jika kita memaksa ke tebing Onta akan memakan biaya yang besar, Sehingga Goa dan Gunung hutan bisa tidak jalan, kemungkinan terburuk kami kehabisan uang. Kami semua bingung, gimana nih!
10.23 Ganang dan Reza pergi telpon Sam untuk melaporkan situasi yang dihadapi.
11.17 Rapat membicarakan perjalanan, akhirnya kami memutuskan untuk mengubah target, dengan dasar pemikiran lebih baik mengubah lokasi daripada 3 divisi tidak dapat berjalan (Atas izin dari Ketua MEGA).
Adapun rencana perjalanan kami yang baru adalah :
Target 1: Gunung Hutan → Gn. Niyut (1701 M)
Pontianak - Terminal Batu Layang — Carter 2 angkot @Rp.50.000 (10km)
Bt.Layang - Sanggauledo Bus @Rp.22.000 (6 jam)
Sanggauledo - Sengiring → Truck @Rp.10.000 (4 jam)
Sengiring - Dusun Dawar Lama → jalan kaki (3 jam)
Dusun Dawar Lama - Lokasi Gunung Hutan
Target 2 : Divisi Caving dan Climbing (Tebing dan Goa berlokasi
Gunung Serang termasuk dalam wilayah Gn.Niyut)
Gunung hutan - istirahat di Dusun Dawar Lama
Dusun Dawar Lama - Eksplorasi Goa dan pemanjatan tebing
Target 3 : Gn.Bentuang ada Goa, tebing dan gunung hutan, target ini
hanya sebagai alternatif tambahan jika kondisi fisik dan keuangan memungkinkan)
Dusun Dawar Lama - Gunung Bentuang jalan kaki 2 hari (dgn kondisi membawa peralatan berat)
Perjalanan Pulang:
Gn.Bentuang - Desa Perbua → jalan kaki (4 jam)
Desa Perbua - Malanggar perahu pepet @Rp. 12.000 (2 jam)
Malanggar - Serimbu Perahu pepet (5 jam)
(Menginap di rumah adat, lapor kepala adat dan kepala dusun dulu)
Serimbu - Ngabang bus @Rp.22.000
Ngabang - Pontianak bus @Rp.20.000
Mapala Untan menambahkan bahwa untuk menuju lokasi tersebut harus membawa pemandu, walau membawa kompas tetap bisa nyasar.
Pemandu di Gunung Niyut dan Serang adalah Pak Atta, dan di Gn. Bentuang adalah Pak Mahadi.
13.00 Latihan Climbing di wall Mapala Untan bareng david
18.30 Latihan selesai
21.30 Makan
22.15 Acara bakar ayam (acara perpisahan, krn Aesthetica besok balik ke Jakarta).
Sambil minum water from borneo (arak putih), tea from borneo (arak obat warna teh) dan milk from borneo (tuak)
Rabu, 15 Januari 2003
00.30 Ridwan tepar (goyang semuanya) dipanggul reza dan David, kebanyakan minum tea from borneo. Sefung, Reza dan Ganang menyusul tepar. Akhirnya agus pun tepar dan muntah-muntah di WC selama 1 jam (kebanyakan minum milk from borneo), tinggal Yoshi yang tak bergeming dari tempat duduk (gile kuat banget, babi sih!).
03.00 Kata anak Mapala Untan, Yoshi Cukiok akhirnya pun menyerah, langsung tepar
08.00 Bangun tidur (masih pusing dan goyang), mandi
09.00 Ke Purek III, Universitas Tanjung Pura (Cukiok dan Se Fung ngak bisa bangun). Menunggu tapi Purek III belum datang, maka ke warkop dulu.
09.30 Ngopi pahit untuk ngilangin mabok, ngeteh, makan pisang dan kue kacang ijo.
10.16 Balik ke rektorat Untan
11.00 Diberi tahu satpam bahwa Pak Mariadi ( Purek III) tidak datang karena sakit.
11.10 Balik ke sekret Mapala Untan.
13.50 Edi dan Mery datang, Edi bawa kiriman Sam dari Jakarta, Surat izin, kop surat dan stiker. Merencanakan jalan-jalan keliling Pontianak: Tim Kalimantan, Edi, Mery, David, Landung dan 2 cewek Mapala Untan(lupa namanya), Yoshi masih mabok," kepala gue masih sakit", katanya
14.45 Minum tebu, lalu naik bus menuju Tugu Khatulistiwa ( total Rp.12.000)
15.30 Tiba di Tugu Khatulistiwa
16.06 Menuju daerah Gajah Mada
16.55 Tiba di daerah Gajah Mada (Rp 12.000 buat naek bus), mengunjungi Matahari, perbelanjaan barang souvenir.
18.00 Pesta durian (25 rb), lalu pulang jalan kaki ke Mapala Untan
20.15 Makan di Warung Padang (Rp. 52.000)
21.30 Tiba di Mapala Untan
Lagu ini sering di putar anak Mapala Untan
Kamis, 16 Januari 2003
00.15 Rapat tim mengenai perjalanan. Ada perubahan dari rencana semula, yaitu : kami akan melakukan pemanjatan di tebing Serang, dan Eksplorasi Goa lebih dulu, setelah itu baru ke Gn, Niyut, mengingat kondisi stamina dan fisik yang bakal terkuras saat pemanjatan.
00.45 Ridwan ngetik surat ke Polda
01.11 Selesai ngetik, anak-anak lagi pada bakar jagung bareng david dan Landung.
02.51 Tidur
09.00 Bangun, lalu mandi
09.50 David udah nungguin kita untuk ke Purek III, tapi kita lelet.
10.00 Penjelasan dari Ketua Mapala Untan mengenai rencana perjalanan kami.
Mugot (ketua Mapala Untan) mau nolongin kita beli tiket bus ke Sanggauledo, busnya bisa langsung jemput ke sekretariat Mapala Untan.
Lalu ia akan minta salah satu anggotanya nemenin kita, karena biasanya Pak Atta, pemandu disana, tidak mau menemanin kalau orang tersebut tidak dikenal. (untuk informasi tambahan Gn. Niyut sudah sering didatangi Mapala Untan bahkan Desa Dawar Lama sudah menjadi Desa Binaan Mapala Untan sejak tahun 1998)
10.50 Pergi ke Purek III
12.03 Bertemu Pak Purek III, ramah tamah, kami di jamu makan siang.
12.58 Balik ke Sekret Mapala Untan
13.15 Minum air tebu (kedoyanan Ridwan)
12.57 Balik ke sekret
13.56 Ridwan dan David naik motor ke KSDA (Konservasi Sumber Daya Alam untuk mendapatkan surat izin naik Gunung Niyut, dengan membawa Surat pengantar dari MEGA dan surat izin kegiatan)
14.50 Surat izin langsung selesai, lalu ke Polda untuk mengantar surat pemberitahuan kegiatan, tapi karena kesorean di suruh balik besok karena kantor sudah tutup.
15.02 Ke Kanwil Kehutanan untuk meminjam peta Gn. Niyut dan Gn. Serang.
15:23 Tiba kembali di sekretariat Mapala Untan
15.31 Tim Kalimantan (kecuali Se Fung lagi pergi bareng Mery) dan David menuju pasar untuk beli barang yang kurang. Naik angkot @Rp.1.000 x 6 org = Rp. 6.000.
15.49 Turun dari angkot menuju pasar Kapuas Besar. Kami beli rokok, kopi dan gula banyak, sebagai sarana sosialisasi dengan orang Dayak di desa.
16.20 Fotocopy peta di Nirwana Copy Center (Rp.17.000)
16.30 Jalan-jalan, cari makan
16.50 Masuk rumah makan prasmanan
17.15 Selesai makan, balik ke Mapala Untan Jl. Ahmad Yani
17.42 Tiba di bunderan Untan, jalan kaki menuju sekret
18.07 Bahas peta lokasi yang akan dituju.
19.05 Selesai bahas peta
19.15 Ridwan dan david belanja untuk melengkapi logistik yang kurang
19.45 Selesai belanja, pulang ke sekret
19.50 Ridwan ditemani David pergi fax surat untuk Sam, untuk kabari bahwa kita besok akan berangkat ke lokasi yang baru berikut perincian dana dan lokasi.
20.03 Ternyata fax di Jakarta punya Tony (CM) sedang tidak aktif jadi ngak bisa ke fax.
20.30 Tiba kembali di sekret
21.20 Packing
22.00 Tiba-tiba Landung masuk memberitahu bahwa ada jembatan runtuh, jalanan longsor dan tergenang air di jalur bus Sanggauledo sehingga dikutirkan tidak ada bus yang beroperasi. Mendengar hal tsb Kami langsung kecewa, " Kapan kita bisa jalan, kenapa banyak halangan?"
22.45 Selesai packing, Mugot baru datang dan memberi penjelasan bahwa memang ada jembatan yang runtuh di jalur bus menuju Sanggauledo tetapi jangan putus asa, kita besok pagi jam 5 coba cari bus langsung di pangkalannya.
22.50 Ngajarin anak Mapala Untan main Truff
Bersambung..
Naik Kapal Mabuhay

Tim Kalimantan

Pak Atta sedang bakar kelelawar

Pemandangan hutan Gunung Serang yang lebat

Spoiler for Catatan Perjalanan ke 4 (Ekspedisi 3 Divisi MEGA UNTAR ke Kalimantan Barat):
Diubah oleh integritypro 08-11-2020 09:44






lapar.bang dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan