Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

enyahernawatiAvatar border
TS
enyahernawati
Jalan-jalan ke Pakistan, Yuk ....(1)
Naran Valley

Journey to Northern Areas of Pakistan

Salam semua ....
Ketemu lagi di thread baru Enya tentang Pakistan. Jika di thread pertama, Enya menulis tentang jalan-jalan di Pakistan secara umum dengan sub judul, 'Travelling to Pakistan, Why Not', maka di thread ini dan insyaallah di thread-thread berikutnya Enya akan menuliskan kisah kami ketika berkunjung ke beberapa kota di negara Imran Khan ini.

Yuk, diintip ceritanya ....

Pemberhentian Pertama; Lembah Naran, Lulusar Lake, dan Babusar Top

Sudah lama sekali saya ingin ke daerah utara Pakistan ini. Daerah yang terkenal dengan saljunya yang sebagian adalah salju abadi. Dulu, tahun 2015, keinginan tersebut tidak bisa terlaksana karena kami harus pulang ke tanah air.

Alhamdulillah ... akhirnya kesempatan itu datang juga saat musim panas Juli 2018 kemaren. Niat dan semangat itu pun semakin kuat setelah melihat posting-an beberapa orang sahabat yang sudah terlebih dahulu pergi ke sana.

Awalnya, kami masih sering maju mundur cantik untuk melakukan perjalanan ini. Selain karena jauh, juga karena banyaknya pemeriksaan keamanan untuk menuju ke sana. Banyak orang yang menyarankan, supaya lebih aman, agar kami pergi dengan tour travel saja seperti umumnya orang kebanyakan. Namun, bagi kami yang ingin santai dalam bepergian, ikut tour travel ini rasanya bukanlah pilihan yang pas.

Penasaran, kami pun bertanya bagaimana caranya mereka bisa jalan-jalan hingga sampai ke daerah utara Pakistan tersebut.

Apalagi saat melihat foto-foto beberapa orang sahabat yang mereka share di status WA (WhatsApp). Duhai, betul-betul tampak mengasyikan. Seru banget kelihatannya. Semakin tergelitik, membuat kami pun bertanya segala macam info bagaimana caranya bisa ke sana.

"Kami pakai jasa tour travel, Buk. Karena daerah Gilgit Baltistan kan banyak pemeriksaan. Jadi gak mudah bagi kita orang asing bisa pergi ke sana sesuka hati," jawab Aulia salah seorang dari adik mahasiswa IIUI (Islamic International University of Islamabad) yang baru saja kembali dari daerah utara tersebut.

"Itu pun kami minta surat izin dulu dari KBRI (Kedutaan Besar Negara Indonesia) sebelum pergi. Jadi, kami semua yang mau ke sana didata ama kedutaan. Dibikinkan surat jalan. Pihak tour travelnya juga membawa army sebagai pengawalan. Paspor kita juga mereka yang megang, Bu, untuk pemeriksaan," sambung Zakia--mahasiswi IIUI juga--menambahkan.

"O, susah juga berarti, ya, kalau kita mau ke sana. Eh, ngomong-ngomong, kalau gak ikut tour travel, apa bisa? Mungkin gak, sih?" tanya saya lagi benar-benar ingin tahu dan penasaran apa kami sekeluarga juga bisa menjejakkan kaki ke sana.

"Bisa, Bu, kalau mau 'ngeteng'. Saya pernah, kok. Tapi hanya sampai Naran. Kalau pergi sekeluarga kayak Ibu, sepertinya memang agak berat," jawab Topan, mahasiswa yang mengaku pernah jalan-jalan ke Naran dengan naik angkutan umum bersama beberapa orang temannya.

Mendengar penjelasan tersebut, kami pun menjadi sedikit pesimis. Namun, tidak ada salahnya mencari semua informasi terlebih dahulu. Namanya rezeki, siapa tahu, ya?

***

Wah, bagaimana ini ....
Terus-terang kami tidak begitu tertarik bepergian dengan tour travel. Bukan tidak suka. Hanya saja, kami ini tipe orang-orang yang senang berjalan kaki, senang mengubek-ubek pasar, dan senang berkeliling desa melihat-lihat sambil mencari makanan tradional. Istilah kerennya sih, sekalian berwisata kuliner khas daerah yang dikunjungi.

Memang, kami lebih suka bepergian menuruti kata hati saja. Berhenti atau menginap di mana pun kami ingin, sesuka kami. Begitu pun jika melanjutkan perjalanan. Kalau badan masih kuat dan bersemangat, ya hayo, kita lanjut. Kalau capek, ya, stop dulu saja, istirahat.

Biasanya kalau kami suka dan nyaman dengan tempat yang kami datangi, maka kami akan berlama-lama menikmati hari di situ. Tidak tergantung waktu dan tidak perlu diburu-buru.

Sementara kalau bepergian dengan tour travel, tentu saja kita sudah terikat dengan jadwal yang padat dan teratur. Apalagi kami bepergian bersama keluarga dengan dua orang anak kecil, di mana kebutuhan dan kemauan mereka kadang tidak bisa diprediksi.

Setelah mengumpulkan berbagai macam info dan bertanya langsung kepada beberapa orang sahabat, akhirnya kami pun memutuskan memilih berangkat sendiri tanpa tour travel. Kami pergi secara 'ngeteng', alias backpackeran.

Seperti biasa, kami tidak ingin melakukan perjalanan yang langsung sampai ke tujuan. Kami ingin menikmati dan mampir terlebih dahulu ke daerah-daerah yang kami lewati. Kami betul-betul ingin menikmati perjalanan backpacker bersama keluarga ini secara santai. Berhenti menikmati suasana kota dan pemandangannya, serta menikmati kulinernya.

Perjalanan pertama kami mulai pagi hari dari daerah kami tinggal, Abbottabad, berjarak sekitar tiga jam dari Ibu Kota Islamabad
Naik angkot dari Abbotabad

***

Rencana awal, dari Abbotabad, kami akan ke distrik Mansehra terlebih dahulu naik angkot. Ternyata, terminal bis yang menuju lembah Naran Khagan ini adanya di distrik Balakot, sekitar satu jam lebih jauh dari Mansehra, dan tidak ada angkutan umum yang langsung ke sana. Harus naik dari Mansehra. Berdasarkan informasi tersebut, kami pun memutuskan langsung saja ke terminal bus di Balakot dengan menyewa angkot saja.

Balakot ini adalah kota yang berada di lembah pegunungan. Kami sering disuguhi keindahan alam yang eksotik saat menuju kota Balakot ini, di mana perjalanan kami banyak bersisian dengan pegunungan dan disisiri oleh aliran sungai Sunhar, bersumber dari gletser gunung yang mencair yang menyusuri kota ini.

Oh ya, daerah Balakot ini dulu pernah mengalami bencana gempa bumi yang maha dahsyat pada tanggal 8 Oktober 2005, yang menyebabkan kota ini terkubur dan hancur total sehingga harus direlokasi.
Kota Balakot

Di kota Balakot ini, kami singgah sebentar untuk berfoto-foto, melihat pemandangan, dan menikmati lezatnya kuliner santap siang khas Pakistan, yakni ruti atau roti tipis lebar, dengan seekh kabab--daging giling murni yang dibentuk bulat tipis seperti perkedel dan digoreng. Makanan tersebut selalu ditemani dengan rheita--terbuat dari youghurt cair yang dibumbui dengan irisan daun ketumbar dan cabe hijau tumbuk.
Makan siang di kota Balakot


Dari Balakot, dengan menggunakan angkot Hiace, kami melanjutkan perjalanan ke Naran. Perjalanan menuju Naran ini juga sangat indah. Jalur pegunungan yang curam dengan jurang yang dalam harus kami tapaki dengan angkot yang padat penumpang. Di Naran, kita bisa menikmati pemandangan lembah yang terkenal karena keelokannya, yakni lembah Shogran dan lembah Kaghan.
Naran Valley

Selain kedua lembah tersebut, masih ada spot cantik lainnya, yakni Sari Paye dan Danau Saiful Maluk. Daerah ini semuanya akan memutih dan membeku jika musim dingin atau musim salju tiba.
Danau Saiful Maluk

***

Kami tiba di Naran sore hari. Meski sedang puncak-puncaknya musim panas, tetapi suhu di daerah ini masih saja sangat dingin, terutama di malam hari. Jaket dan sweater tiga lapis masih belum sanggup mengusir beku saat tidur. Apalagi tidak ada alat pemanas atau penghangat yang disediakan.
Sungai di Naran
Terminal Naran

Tidak banyak yang kami eksplor di lembah ini. Kami hanya jalan-jalan melihat-lihat keadaan sambil menikmati kulinernya. Banyak jeep yang terparkir untuk membawa wisatawan ke tempat-tempat yang susah ditempuh oleh mobil biasa. Juga banyak bangunan tidak permanen dari restoran bahkan juga hotel. Belakangan kami baru tahu bahwa ketika musim salju tiba, bangunan-bangunan tersebut akan dibongkar dan keramaian pun akan menghilang dengan sendirinya. Kota itu mulai kembali sepi seperti tak berpenghuni.
Jeep yang banyak terparkir


Dari Naran, kemudian kami lanjut ke Gilgit Baltistan melewati Lulusar Lake dan Babusar Top.

Lulusar Lake dan Babusar Top ini berada di jalur pegunungan Himalaya, dimulai dari Naran Valley di propinsi KPK (Khyber Pakhtunkhwa) dan berakhir menuju Chillas di propinsi Gilgit Baltistan.

Perjalanan kali ini betul-betul luar biasa. Baru sepertiga perjalanan, saya sungguh sudah merasa sangat kerdil. Ternyata benar, sepertinya kita ini hanya berupa setitik debu di alam ini.

Gunung-gunung yang berdiri agung dan megah, sungai-sungai yang meliuk dengan airnya yang dingin dan jernih karena berasal dari aliran es yang mencair, serta danau gletser yang berada di antara pegunungannya, sungguh sangat memesona, memperlihatkan kebesaran Sang Pencipta Segala Keindahan.

Jika masih ada di antara kita yang menyimpan kesombongan, mungkin tempat-tempat seperti ini bisa mengobatinya.

Tanpa terasa, air mata mengalir begitu saja melihat semua keagungan ini. Allahu Akbar, Allah Maha Besar. Sungguh, gunung-gunung yang kukuh dan tegap berdiri menjulang tinggi menuju langit ini, seakan-akan mempertontonkan keangkuhannya.

Setelah satu jam perjalanan dari Naran, kami bertemu dan berhenti sebentar di danau Lulusar untuk berfoto-foto. Lulusar ini artinya sekelompok lembah gunung atau danau di lembah Khagan yang airnya berasal dari gletser yang mencair.
Danau Lulusar
Danau Lulusar dengan aliran gletser

Setelah puas berfoto ria, kemudian kami kembali melanjutkan perjalanan. Lima belas kilometer dari Danau Lulusar, barulah kami sampai ke tempat tertinggi di kawasan tersebut, dan berdiri tepat di puncak gunungnya, yakni di Babusar Pass atau Babusar Top yang masih tetap bersalju bahkan di puncak musim panas sekalipun. Tadinya, salju ini hanya bisa kami lihat dari lembah. Namun sekarang, kami bahkan lebih tinggi dari gunung dan salju itu sendiri.

Berada di ketinggian tentu saja membuat kita merasakan udara yang sangat dingin. Angin pun berhembus luar biasa kencang. Suhu masih berkisar dibawah 5°C, hingga minus. Sepertinya, daerah ini tidak terpengaruh sedikit pun oleh musim panas.
Babusar Top
Babusar Top

***

Babusar Pass atau Babusar Top ini, berada di ketinggian 4.173 meter atau 13.690 kaki. Merupakan titik tertinggi di Kaghan Valley yang bisa kita tempuh dengan mobil.

Babusar Pass ini pun merupakan jalan raya pertama yang dibangun oleh Inggris untuk menghubungkan daerah Gilgit Baltistan dengan India Raya yang saat itu dikuasai Inggris.

Sayangnya karena kondisi cuaca, Babusar Top ini tidak dibuka sepanjang tahun. Selama musim dingin, jalanan ini akan tertutup penuh oleh salju yang turun dan jatuh ke celah. Keadaan tersebut tentu saja sangat berbahaya dan tidak akan mungkin dilewati oleh kendaraan.

Jadi, jika ingin ke Babusar Top, maka kita harus menunggu hingga saat musim panas tiba. Ketika itu suhu sudah lebih hangat dan hujan salju mulai sedikit. Petugas atau orang-orang yang mengawasi kawasan ini pun sudah bisa membersihkan salju untuk kita lewati.

Biasanya, Babusar Top ini dibuka mulai pertengahan bulan Juni hingga pertengahan bulan September, tepatnya pada saat puncak musim panas. Tujuannya tentu saja supaya salju yang menutupi jalan sudah banyak yang mencair sehingga jalanan sudah bersih dan bisa kita lalui.

Setelah jalanan ini dibuka dan bisa dilewati, maka kita pun boleh berkendara dari daerah Naran Kaghan tersebut ke Chilas menuju jalan Raya Karakoram atau biasa juga disebut dengan nama jalur sutra yang sangat terkenal itu.

Supaya kita mendapatkan pemandangan terbaik dari Babusar Pass atau Babusar Top ini, maka akhir bulan Juni atau bulan Juli adalah saat yang tepat untuk berada di sini. Pada saat itu biasanya cuaca sangat cerah. Awan yang terlihat pun akan tampak sangat putih berkilauan. Kontras sekali dengan warna langit yang biru terang dan bersih. Pemandangan alam pada bulan juni dan juli ini akan menawarkan visibilitas yang sangat baik dan luar biasa menakjubkan.

***

Tunggu kisah lain jalan-jalan di Pakistan pada thread Enya berikutnya, ya ... di pemberhentian kedua; Basal, Kota Chillas, dan Gilgit Baltistan. Yuhuuu ..... 😊😊😊

Keterangan foto; pic. pribadi.
Diubah oleh enyahernawati 16-11-2020 10:43
tien212700
limpahkurnia280
limpahkurnia212
limpahkurnia212 dan 40 lainnya memberi reputasi
41
11.7K
126
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan