- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Perburuan 10 Hari Satgas Tinombala Tewaskan 2 Anak Buah Ali Kalora


TS
Rifle.Bullets
Perburuan 10 Hari Satgas Tinombala Tewaskan 2 Anak Buah Ali Kalora

Spoiler for :
Satgas Tinombala memburu 13 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) selama kurang lebih 10 hari. Hasilnya Dua anggota kelompok tersebut yang masuk daftar pencarian orang (DPO) ditembak mati tim Satgas Tinombala di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Upaya tembak mati terhadap dua anggota itu, menurut Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto, dilakukan saat tim dari Satgas Tinombala melakukan penggerebekan di wilayah Kecamatan Bolano, Kabupaten Parimo, pada Selasa (17/11/2020) pagi.
"Kejadian tersebut terjadi pagi tadi di daerah Parimo. Dalam penggerebekan, aparat berhasil menewaskan dua orang yang masuk dalam DPO. Yang bersangkutan adalah Wahid alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz," kata Kombes Didik dalam keterangannya kepada wartawan.
Kombes Didik juga mengungkapkan, Wahid alias Aan alias Bojes sebelumnya dilaporkan oleh warga berada di daerah Kelurahan Mamboro, Kota Palu. Sehingga dilakukan penyisiran oleh Satgas Tinombala di daerah Mamboro pada pekan lalu.
"Satu di antara dua DPO yang tertembak sebelumnya berkeliaran di wilayah Kota Palu, khususnya di Mamboro. Kini jenazah akan dievakuasi ke RS Bhayangkara Palu," ucap Didik.
Sementara itu, Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso mengimbau 11 orang lainnya yang masih diburu oleh pihak kepolisian untuk menyerahkan diri. Jika tidak, dia tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi nantinya.
"Harapan kita yang lain itu (sisa DPO) segara menyerahkan diri secara baik-baik untuk dilakukan proses hukum, kalau tidak apa boleh buat," kata Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso kepada wartawan usai membuka pendidikan pembentukan Bintara Polri tahun 2020 di SPN Polda Sulteng, Donggala, Selasa (17/11/2020), seperti dilansir Antara.
Dia menegaskan aparat gabungan TNI-Polri Satgas Tinombala terus mengejar terduga DPO kelompok bersenjata MIT Poso. Dia kembali mengimbau 11 anak buah Ali Kalora itu menyerahkan diri.
"Kita tetap eksis mengejar yang sisa 11 orang itu tidak akan pernah berhenti, makanya diimbau menyerahkan diri," tegasnya.
Abdul Rakhman Baso mengatakan sebelumnya terduga DPO MIT Poso yang diburu berjumlah 13 orang. Namun saat ini tersisa 11 orang setelah dua orang berhasil ditangkap di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng.
Namun keduanya ditindak tegas petugas karena melakukan perlawanan dalam proses penangkapan. Kedua DPO yang tewas tersebut adalah Wawan alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz. Keduanya pernah masuk di Kota Palu, Sulteng.
"Ketika dilakukan penangkapan mereka melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur yang menyebabkan kedua anggota MIT meninggal dunia," katanya.
Keduanya, Wahid alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz, ternyata juga sempat melawan saat hendak ditangkap. Inilah yang menjadi salah satu alasan polisi menembak mati keduanya.
"Jadi sempat terjadi perlawanan dari kedua DPO yang pagi tadi tewas tertembak," ujar Abdul Rakhman Baso.
Tak hanya itu, dalam penangkapan itu pihak kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti yakni senjata api hingga peledak. Kedua barang itu diamankan dari kedua anak buah Ali Kalora tersebut.
"Barang bukti yang diamankan senjata revolver, bom lontong, amunisi, GPS, kompas, senter kepala, dan sejumlah peralatan lain," sebut Abdul.
Upaya tembak mati terhadap dua anggota itu, menurut Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Kombes Didik Supranoto, dilakukan saat tim dari Satgas Tinombala melakukan penggerebekan di wilayah Kecamatan Bolano, Kabupaten Parimo, pada Selasa (17/11/2020) pagi.
"Kejadian tersebut terjadi pagi tadi di daerah Parimo. Dalam penggerebekan, aparat berhasil menewaskan dua orang yang masuk dalam DPO. Yang bersangkutan adalah Wahid alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz," kata Kombes Didik dalam keterangannya kepada wartawan.
Kombes Didik juga mengungkapkan, Wahid alias Aan alias Bojes sebelumnya dilaporkan oleh warga berada di daerah Kelurahan Mamboro, Kota Palu. Sehingga dilakukan penyisiran oleh Satgas Tinombala di daerah Mamboro pada pekan lalu.
"Satu di antara dua DPO yang tertembak sebelumnya berkeliaran di wilayah Kota Palu, khususnya di Mamboro. Kini jenazah akan dievakuasi ke RS Bhayangkara Palu," ucap Didik.
Sementara itu, Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso mengimbau 11 orang lainnya yang masih diburu oleh pihak kepolisian untuk menyerahkan diri. Jika tidak, dia tidak bisa memastikan apa yang akan terjadi nantinya.
"Harapan kita yang lain itu (sisa DPO) segara menyerahkan diri secara baik-baik untuk dilakukan proses hukum, kalau tidak apa boleh buat," kata Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso kepada wartawan usai membuka pendidikan pembentukan Bintara Polri tahun 2020 di SPN Polda Sulteng, Donggala, Selasa (17/11/2020), seperti dilansir Antara.
Dia menegaskan aparat gabungan TNI-Polri Satgas Tinombala terus mengejar terduga DPO kelompok bersenjata MIT Poso. Dia kembali mengimbau 11 anak buah Ali Kalora itu menyerahkan diri.
"Kita tetap eksis mengejar yang sisa 11 orang itu tidak akan pernah berhenti, makanya diimbau menyerahkan diri," tegasnya.
Abdul Rakhman Baso mengatakan sebelumnya terduga DPO MIT Poso yang diburu berjumlah 13 orang. Namun saat ini tersisa 11 orang setelah dua orang berhasil ditangkap di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sulteng.
Namun keduanya ditindak tegas petugas karena melakukan perlawanan dalam proses penangkapan. Kedua DPO yang tewas tersebut adalah Wawan alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz. Keduanya pernah masuk di Kota Palu, Sulteng.
"Ketika dilakukan penangkapan mereka melakukan perlawanan sehingga dilakukan tindakan tegas terukur yang menyebabkan kedua anggota MIT meninggal dunia," katanya.
Keduanya, Wahid alias Aan alias Bojes dan Aziz Arifin alias Aziz, ternyata juga sempat melawan saat hendak ditangkap. Inilah yang menjadi salah satu alasan polisi menembak mati keduanya.
"Jadi sempat terjadi perlawanan dari kedua DPO yang pagi tadi tewas tertembak," ujar Abdul Rakhman Baso.
Tak hanya itu, dalam penangkapan itu pihak kepolisian juga menyita sejumlah barang bukti yakni senjata api hingga peledak. Kedua barang itu diamankan dari kedua anak buah Ali Kalora tersebut.
"Barang bukti yang diamankan senjata revolver, bom lontong, amunisi, GPS, kompas, senter kepala, dan sejumlah peralatan lain," sebut Abdul.
Sumur






isu152 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
14.5K
Kutip
151
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan