Sebuah Penjelasan Mengapa Membaca Buku Psikologi Itu Penting.

Karena pada artikel sebelumnya saya tidak sempat menuliskan secara lebih rinci mengapa buku psikologi itu termasuk buku-buku berkualitas berdasarkan pengalaman saya. Jadi dalam tulisan ini saya ingin mengajak Anda mengerti bahwa hal terbaik ketika kita membaca buku. 

Bagaimana bacaan itu dapat kita menjadi penerapan kita sehari-hari atau penerapan praktis?

Sangat disayangkan jika kita banyak baca, namun hanya sampai pada pengetahuan yang menumpuk, tidak dapat menjadikan bacaan tersebut sebagai penerapan praktis bagi diri agar lebih bahagia dan bermakna dalam kehidupan. Buku-buku psikologi dipenuhi dengan teori-teori para ahli, akan sangat membosankan jika kita tidak dapat mengambil makna dari setiap teori yang telah dijabarkan penulis.

Kita harus mengetahui tujuan dari penulis buku mengeluarkan terori tersebut.

Baik, kita masuk dalam poin kita, saya akan menunjukan dua teori lalu saya mohon kepada Anda jika ingin mengerti baca Artikel ini sampai habis. Karena saya akan mejabarkan teori tersebut sehingga menjadi suatu penerapan praktis bagi kita.

Sheldon (1942) berpendapat bahwa kepribadian berkaitan dengan tipe tubuh.

Ekomorf adalah orang yang kurus, rapuh, malu-malu, dan cendekiawan.

Endomorf adalah orang yang lembut dan bulat, mudah bersosialisasi dan penuh perhatian.

Mesomoef adalah orang yang kuat, berotot dan terkenal berani, agresif, dan aktif.

Ada tiga hal yang dijabarkan oleh Sheldon, dan hal ini akan kita pelajari dan kita berusaha menjadikan teori psikologi ini ke dalam kehidupan kita, apa manfaatnya bagi diri kita? dalam teori kepribadian seperti ini akan menstimulasi kita sehingga mempunyai sifat yang peduli kepada orang lain.

Namun sebelumnya saya akan menggabungkan teori ini dengan teori yang sudah kita kenal dan tidak asing ditelingan kita pada abad dua satu sekarang, teori ini sangatlah populer, antara lain:

Flegmatik (tanpa emosi), kolerik (aktif dan mudah marah), Sanguinis (bahagia), dan melankolis (depresif). Teori-teori ini berasal dari orang-orang Yunani kuno. Benar bukan, hal ini sering kita dengar dalam pembahasan yang terutama ketika kita sedang ingin mengenal diri orang lain. Dan ketika kita mengetahui teori-teori semacam ini. Otak kita akan menatatanya dengan rapi setiap pengetahuan.

Menata dengan rapi yang saya maksud adalah kita dapat mendefinisikan karakter kita sendiri dalam diri dan orang sekitar kita karena kita mempunyai nama yang jelas dan terstruktur. Sama seperti seseorang, memerlukan sebuah nama, begitu juga kepribadian yang berbeda-beda antar manusia namun memliki sedikit kesamaan, akan lebih baik dengan adanya nama untuk setiap jenis kepribadian.

Teori Shaldon jika kita perhatikan, ia sedang mendefiniskan kepribadian seseorang secara umum, yang didefinisikan oleh teori dari Yunani kuno menjadi lebih terpisah. Ini menurut saya maka saya gabungkan kedua teori ini. Lalu apa makna yang dapat kita ambil, seperti yang sudah saya jelaskan.

Pertama, kita mempunyai definisi yang tertata dalam pikiran kita jika kita mengetahui tentang teori-teori ini. Pemikiran yang tertata itu jika sangat berpengaruh pada berkurangnya resiko lupa, karena pikiran kita terus bekerja dengan baik. Definisi ini akan meningkatkan kepercayaan diri kita karena pengetahuan yang kita miliki. Yang terpenting kita pasti akan puas dan bahagia. Jadi mulai membaca!

Kedua, kita mampu mendefinisikan kebribadian seseorang berdasarkan teori ini, misalnya saya didefinisikan oleh teman saya Sebagai orang yang melankolis, pada saat tertentu saya sanguinis, dan yang Nampak jelas ketika saya tidak sering belajar seperti sekarang saya adalah orang yang Mesomoef adalah orang yang kuat, berotot dan terkenal berani, agresif, dan aktif. Teori ini dapat kita gabungkan dengan teori kolerik (cepat marah) ini contohnya. Lalu apa kegunaan kita mengetahui kepribadian seperti ini, apakah hanya sampai disini?

Jika Anda ingin lanjut untuk membaca artikel ini Anda tidak akan rugi. Setelah kita mengetahui kepribadian kita sendiri atau orang lain. Namun saya beri contoh keribadian diri sendiri dulu, maka kita akan dengan tepat dapat memilih propesi apa yang pantas untuk diri kita.

Saya seorang yang lebih dominan melankolis dan mesomoef atau kolerik maka saya tidak pantas untuk menjadi seorang sales karena ketika saya bertemu orang banyak saya akan lebih menderita itulah, jika Anda seorang melankolis tinggkat tinggi dan tidak terkontrol.

Ada hal yang tidak kalah penting terutama dalam dunia kepemimpinan, jika kita ingin meminpin orang lain. Sudah menjadi suatu kewajiban bagi saya untuk mempunyai keahlian melihat kepribadian orang yang kita pimpin. Satu-satunya cara menata itu dan mempertajam hal itu hanya dengan mempelari psikologi, mengapa ini penting?

Saya jawab, satu hal yang harus kita tahu pemimpin bukanlah bos, pemimpin adalah seorang yang melayani orang lain, ia seseorang yang akan memiliki jasa untuk mengembangkan orang yang ia pimpin (dapat dalam suatu perusahaan, organisai, masyarakat dam keluarga). Jika pemimpin tahu kepribadian yang ia pimpin. Akan dengan mudah ia mengarahkan orang tersebut untuk mencari dan menikmati hal yang akan ia kerjakan.

Jadi ketika Anda mempeajari psikologi, Anda akan menjadi orang yang peduli dengan orang lain, Anda pasti akan mengenal diri Anda sendiri, dan kemungkinan besar Anda akan mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik dan selalu berjasa untuk mengembangkan orang lain. Yaaa kalau saya, jujur saya suatu saat memimpin keluarga saya, terutama anak saya kemana ia akan saya arahkan sesuai dengan kepribadianya. Ini mengapa saya juga mengkonsumsi buku psikologi.

Sekian artikel kali ini, somoga bermanfaat salam satu bangsa dan selamat menikmati hari Anda teruslah belajar banyak-banyak baca dan pikirkan setiap hal yang dibaca agar dapat Anda terapkan dalam kehidupan. Artikel Sebelumya Baca Disini