tim2oneAvatar border
TS
tim2one
5 Persamaan Pilpres Amerika Serikat 2020 dengan Pilpres Indonesia 2019
Sumber : orlandosentinel.com

Seperti yang kita tau, pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat tahun ini, telah berlangsung sejak 3 November kemarin waktu setempat. Untuk hasilnya sendiri tentu sudah bisa kalian ketahui via election resultdari beberapa media top sana macem C-Span, CNN, Fox News, dan lain-lain.

Berdasarkan data yang saya dapatkan, Joe Biden (Demokrat) jauh lebih unggul dengan perolehan suara rakyat (popular vote) sebesar 77,4 juta berbanding Donald Trump (Republik) yang hanya memperoleh suara sebesar 72,3 juta suara.

Sumber : c-span.com

Selain itu, Joe Biden juga diprediksi bakalan mendapatkan vote dari Electoral College sebesar 290 suara, sedangkan Donald Trump sendiri diprediksi bakalan mendapatkan vote serupa sebesar 217 suara (per-tulisan ini dibuat). Kedua prediksi perolehanelectoral vote (EV) tersebut tentunya belum termasuk prediksi EV dari negara bagian macam Carolina Utara dan Georgia tentunya.

Ngomong-ngomong soal pilpres Amerika Serikat ini, saya gak akan bahas lebih lanjut detilnya kayak gimana, namun yang bakal saya bahas di sini hanyalah 5 persamaan pilpres Amerika tahun ini dengan pilpres Indonesia 2019 lalu. Kenapa saya mau bahas ini? Yang pertama, karena menarik buat dibahas dan yang kedua, saya merasa de-javu aja gitu pas mantengin info-info seputar pilpres Amerika tahun ini.

Buat yang mau tau persamaan kedua pilpres itu seperti apa, silahkan pantengin ulasan berikut ini.

1. Pemenangnya sama-sama berinisial "J"

Sumber : baubaupost.com

Seperti yang sudah dijelaskan di awal, secara perolehan jumlah popular vote(PV) yang diraih, pilpres Amerika Serikat tahun ini dimenangkan oleh Joe Biden yang tentunya berinisial "J". Selain itu, Biden juga diprediksi bakalan mendapatkan jumlah EV yang lebih besar ketimbang pesaingnya yaitu Donald Trump.

Begitupun dengan Presiden Joko Widodo yang tahun kemarin memenangkan ajang pilpres untuk kedua kalinya setelah meraih 84,6 juta suara, berbanding saingannya yaitu Prabowo Subianto (Pak Menhan yang sekarang) yang cuma meraih 68,3 juta suara.

Disamping inisialnya yang sama, ternyata huruf berikutnya juga sama-sama "o" lho. Mungkin lebih tepatnya, pemenang kedua pilpres tersebut sama-sama berinisial "Jo" kali yah? Hahaha.

2. Calon yang kalah sama-sama crazy rich

Sumber : indianz.com

Kembali lagi ke penjelasan awal. Donald Trump yang berlatar belakang pengusaha real estate, kembali mengalami kekalahan dari segi jumlah popular vote(PV) untuk kedua kalinya pasca pilpres 2016 lalu. Hanya saja, sekalah-kalahnya Trump di jumlah PV, dia tetap terpilih menjadi presiden Amerika berkat electoral vote (EV) dia yang waktu itu masih lebih unggul ketimbang jumlah EV pesaingnya dulu, Hillary Clinton.

Disamping kalah jumlah PV, Trump sendiri juga diprediksi bakalan kalah dalam meraih suara EV pada pilpres tahun ini jika dilihat dari election result  yang disajikan oleh beberapa media di sana.

Sumber : portonews.com

Kondisi kalah PV-nya Trump ini tentunya mirip banget sama yang dialami oleh crazy richlainnya, Menhan Prabowo Subianto sewaktu bertarung di pilpres tahun lalu.

3. Calon yang kalah sama-sama susah move-on

Sumber : kumparan.com

Kalo Pak Menhan sendiri, awalnya sempet susah move-onjuga sih selama perhitungan suara pilpres 2019 berlangsung. Bahkan beliau sendiri sempet langsung deklarasi kemenangan juga pas malam setelah pilpres berlangsung, mirip-mirip lah sama Donald Trump pas beberapa hari setelah pilpres Amerika 2020 dilaksanakan.

Sumber : twitter.com/realDonaldTrump

Sampai sekarang, bahkan Trump sendiri tetep ngeyel lho kalau dia itu menang pilpres, meskipun prediksi peraihan EV dari media-media malah berkata lain. Pak Menhan sama Trump juga sama-sama menggugat hasil pemilu ke mahkamah tertinggi di negaranya (Trump menggugat ke US Supreme Court atau Mahkamah Agung AS, sedangkan Pak Menhan sempet menggugat hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi).

4. Pendukung dari calon yang kalah sama-sama demo sana sini

Sumber : cdn.mainichi.jp

Sebagai pendukung yang jagoannya mengalami kekalahan, wajar-wajar aja sih mereka demo menuntut keadilan bagi jagoannya itu (selama demonya itu tetap damai-damai aja). Demonstrasi tersebut tentunya sudah diterapkan oleh para pendukung Pak Menhan dan Trump pasca pilpres di negara mereka berlangsung.

5. Pilpres selanjutnya sama-sama berlangsung di tahun 2024

Pilpres di Amerika yang baru aja berlangsung tahun ini, akan kembali dilaksanakan di empat tahun kemudian alias di tahun 2024. Sedangkan di Indonesia sendiri, pilpres rutin dilakukan lima tahun sekali dan kebetulan pilpres selanjutnya bakalan dilaksanakan di tahun 2024 juga, terhitung dari pilpres terakhir di tahun 2019 kemarin.

Referensi :

1. c-span.org/election/#election-results 

2. pemilu2019.kpu.go.id/#/ppwp/hitung-suara/
Diubah oleh tim2one 13-11-2020 08:24
emineminna
ceuhetty
EriksaRizkiM
EriksaRizkiM dan 14 lainnya memberi reputasi
13
5K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan