Selamat malam (karena TS menulis trit ini malam-malam), kali ini 100% trit yang ringan, sedikit iseng dan yang pastinya bukan trit yang serius.

Meskipun menyoal satu golongan ras tertentu yang kadang sensitif di negeri ini, tapi 100% ini trit bukan masalah SARA secara negatif. Lebih tepatnya mungkin bisa dikatakan memperkenalkan satu bagian tradisi yang mungkin orang Chinese sendiri tidak menyadari itu.

Rambut gondrong, meski ada, tapi jarang sekali (setahu TS) orang Tionghoa, yang suka anak laki-lakinya berambut gondrong. Mereka lebih suka laki-laki yang berpotongan rapi. Rambut gondrong, melekat dengan citra anak yang "slengekan", tidak serius alias ora nggenah.

Padahal sebenarnya, secara tradisi, ada alasan kuat mengapa, laki-laki tionghoa, seharusnya berambut panjang.


Bagi yang suka nonton film kung-fu tentu tahu, di jaman dahulu, orang Tionghoa memiliki gaya rambut yang panjang digelung. Ini sebenarnya bukan cuma masalah pilihan fashion, atau karena tidak ada gunting atau cukuran di masa itu.

Di masa itu, anak kecil biasa dicukur dan/atau dipotong pendek kepalanya.

Pada saat mereka dipandang memasuki usia dewasa, pada saat itulah rambut mereka berhenti dicukur/dipotong, dipelihara memanjang, dan cukup hanya digelung agar tetap ringkas, tanpa pernah dipotong.

Pilihan ini ada dasar filosofi hidupnya, yaitu berdasarkan ajaran Confucius, atau kalau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Kong Hu Cu, yang mengajarkan bahwa seorang anak harus berbakti pada orang tuanya. Salah satu cara anak menunjukkan bakti mereka pada orang tuanya, adalah dengan menjaga tubuh pemberian orang tua itu dengan sebaik mungkin.

Termasuk dalam hal ini rambut yang ada pada tubuh mereka.


Bisa dilihat, dalam film-film yang berlatar belakang sejarah, laki-laki bisa memilih untuk memelihara kumis dan jenggot, atau tidak, tapi rambut pasti dipelihara memanjang.

Bahkan perkembangan Agama Buddha sempat terhambat di China, karena Bhiksu Buddha mencukur rambut mereka.

Baru pada saat Manchu menguasai China, mereka memaksa semua laki-laki, untuk mencukur bagian depan kepala mereka. Tindakan ini dimaksudkan sebagai sebuah bentuk penghinaan.

Tentu saja, semua ini hanyalah bagian dari tradisi dan budaya yang terus berkembang dan beradaptasi mengikuti jaman.

Esensi-nya yang tidak boleh dilupakan, yaitu bagaimana seorang anak harus menghormati dan berbakti pada orang tuanya.

Salam.........


Sumber referensi:
1. https://ziseviolet.tumblr.com/post/1...nese-history-a
2. https://ziseviolet.tumblr.com/post/1...-describe-what