bungtak.selaluAvatar border
TS
bungtak.selalu
Dengar Kasusnya Akan Dibuka Kembali, Rizieq Shihab Singgung Revolusi Berdarah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyindir sikap aparat penegak hukum yang terkesan berusaha mencari-cari kesalahannya.
Bahkan, berusaha mengungkit kembali kasus-kasus pidana yang melibatkan dirinya.
Habib Rizieq bahkan menyinggung soal revolusi berdarah terkait kasus hukum yang dinilai tidak adil.

Hal itu disampaikannya dalam unggahan kanal YouTube Front TV, Kamis (12/11/2020).
“Ini saya belum apa-apa. Nanti Habib Rizieq akan kita buka kasusnya. Wah, ini apa-apaan, sudahlah. Jangan buka kasus yang tidak ada,” kata Habib Rizieq.


"Kelompok yang tidak suka pemerintah digali-gali kesalahannya, diproses, sementara kelompok yang menjilat dibiarkan mereka melakukan kesalahan. Enggak boleh dibiarkan. Ini bisa jadi bom waktu yang kapan saja bisa meledak," tambahnya.

Habib Rizieq pun mengatakan, apabila negara ini tak ingin ada revolusi yang menyebabkan pertumpahan darah.
Ia pun meminta agar sebaiknya hukum diperbaiki dan tidak tebang pilih.

"Kalau tidak mau revolusi berdarah, revolusi sosial di masyarakat ya, perbaiki. Ulama selalu memberikan kesempatan, ayo sama-sama diperbaiki," tegasnya. 

Sumber : https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/12/dengar-kasusnya-akan-dibuka-kembali-rizieq-shihab-singgung-revolusi-berdarah.



Komentar TS, maaf aga panjang, copas dari orang lain ada analisa menarik.

Anjing pengecut ketika dia merasa terancam maka akan menggonggong sekencang mungkin, dengan harapan gertakannya bisa membuat sang pengancam takut. Demikianlah Bibib yang pulang terpaksa karena terkena deportasi, merasa 9 kasus hukum sudah menunggu, akhirnya Bibib menyalak tidak karuan sambil berharap dirinya akan aman.


Namun, seorang yang merupakan ancaman nyata bagi Bibib adalah pelatih anjing hebat. Penjinak anjing hebat yang mengerti jenis-jenis anjing, mana anjing yang berani dan mana anjing yang menyalak keras karena ketakutan. Penjinak tersebut, hanya diam melihat sang anjing gonggong dengan keras sambil melampiaskan ketakutannya.



Tidak ada angin, tidak ada hujan tiba-tiba Bibib bicara soal rekonsiliasi setelah sebelumnya bicara revolusi akhlak. Namun sekonyong-konyong Bibib dikejutkan dengan badai keras, media Australia menulisnya sebagai "Porn Fugitive".



Media Australia ini bukan media yang bodoh, dia tahu alasan SP3 dari kepolisian kepada Bibib tidak menutup kemungkinan untuk membuka kembali kasus mesum Bibib.



SP3 Bibib masih bisa dibuka kembali, karena SP3 yang diberikan kepada Bibib bukan karena alasan chat-chat mesum yang sebelumnya ditemukan adalah palsu. Berikut penyataan ahli hukum Universitas Indonesia (UI) Chudry Sitompul, dilansir dari pikiran-rakyat.com :



> "Selama belum ada SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan), kasusnya masih terus jalan. Kalaupun sudah di-SP3 atau dihentikan, bisa dibuka kembali asalkan ada bukti-bukti baru," kata dia, melansir Antara, Selasa 10 November 2020.



Pertanyaanya dalam keadaan seperti apa kasus Bibib bisa dibuka kembali? Untuk menjawabnya maka kita harus tahu dulu alasan kepolisian mengeluarkan SP3. Dilansir dari detik.com kepolisian berkata :



> "Ada permintaan resmi dari pengacara untuk di-SP3, lewat surat. Setelah itu dilakukan gelar perkara. Maka kasus tersebut dihentikan karena menurut penyidik kasus tersebut belum ditemukan penguploadnya," jelas Iqbal.



Perhatikan kalimat yang dibold!! Jadi kasus Bibib akan dibuka kembali ketika ditemukan penguploadnya. Kita tidak pernah tahu pasti apakah pemerintah dengan perangkat yang dimilikinya sudah menemukan pengupload video tersebut.



Demikian pula Bibib, dia juga tidak tahu apakah pemerintah sudah memegang kartu AS untuk menghantam Bibib, maka dia berusaha sekuat tenaga mengamankan posisi agar kasusnya tidak dibuka kembali. Bagaimanapun kondisi tidak tahu, menurut penulis justru lebih mengganggu daripada posisi mengatahui kebenaran pahit.



Ketika tidak tahu, maka seseorang akan cemas dan tidak tenang dengan apa yang akan terjadi. Dan bisa saja hal yang dia cemasi akan menghantam dia sampai tak bersisa. Beda dengan jika Bibib mengetahui apa yang akan pemerintah lakukan, maka Bibib bisa segera melakukan antisipasi yang tepat sasaran untuk mengamankan posisinya.



Akhirnya Bibib hanya bisa meraba-raba, membicarakan rekonsiliasi padahal tidak ada yang meminta. Lalu mengingau, bahwa dengan membicarakan rekonsiliasi pemerintah akan mengabulkan permintaannya menghapus semua kasus hukum. Walaupun dilakukan dengan cara yang pegecut, dengan membawa-bawa contoh kriminalisasi ulama, padahal sama sekali tidak ada kriminalisasi ulama.



Sayangnya langkah Bibib ini ditanggapi sinis dengan diamnya Jokowi, dan Moeldoko yang berkata bahwa tidak ada namanya rekonsiliasi, apalagi kriminasasi ulama.



Kegagalan langkah pertama Bibib mengupayakan rekonsiliasi ini, akhirnya membuat Bibib ragu dengan koar-koar ala premannya soal "Revolusi Akhlak". Karena bagaimana mungkin berjuang melakukan "Revolusi Akhlak", tapi dibarengi dengan kecemasan bahwa kasus hukum beliau suatu saat akan dibuka.



Malu dong, sudah teriak "Revolusi Akhlak", ternyata suatu saat malah terjerat kasus hukum yang membuktikan bahwa Akhlak sang "Singa Allah" ternyata tidak sebagus ucapannya. Seperti tukang obat palsu, yang obatnya tidak semujarab apa yang dikoar-koarkan.



Akhirnya ditengah kecemasan, keputusasaan dan keraguan, Bibib kembali menyalak. Namun, kali ini Bibib menyalak tanpa perhitungan, Bibib tidak tahu kalau Jokowi adalah pelatih anjing yang sangat mengetahui mana anjing pengecut yang hanya jago berteriak ketika terancam dan mana anjing pemberani.



Dilansir tribunnews.com, Bibib berkata :



> "Kelompok yang tidak suka pemerintah digali-gali kesalahannya, diproses, sementara kelompok yang menjilat dibiarkan mereka melakukan kesalahan. Enggak boleh dibiarkan. Ini bisa jadi bom waktu yang kapan saja bisa meledak," tambahnya.



> "Kalau tidak mau revolusi berdarah, revolusi sosial di masyarakat ya, perbaiki. Ulama selalu memberikan kesempatan, ayo sama-sama diperbaiki," tegasnya.



Silakan pembaca baca lagi artikel ini dari awal, kalau belum paham baca berulang-ulang. Jika sudah paham, maka pembaca akan merasakan ketakutan dan rasa tidak berdaya pada teriakan Bibib di atas. Bibib terancam, kapan saja Jokowi bisa keluarkan kasus AS untuk menghancurkan Bibib tidak bersisa.



Ngomong-ngomong soal "Revolusi Berdarah", penulis ingat fim G30S PKI, dimana PKI berkata kepada jendral revolusi kalimat berbunyi **darah itu merah jendral**. Ancaman Bibib ini adalah cara yang dilakukan PKI, namun kali ini PKI-nya berjubah agama. Begitulah Kira-Kira.



Diubah oleh bungtak.selalu 13-11-2020 09:45
coffeelogic
ladies.hunter01
1305Toto
1305Toto dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.7K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan