Survei Populi Center mengungkap hampir separuh warga Indonesia tidak bersedia menggunakan vaksin Covid-19 yang akan dibagikan pemerintah.
Sebanyak 40 persen responden menyatakan tidak bersedia pakai vaksin dari pemerintah. Sementara sisanya menyatakan bersedia menggunakan vaksin tersebut.
"Data menunjukkan sebesar 60 persen masyarakat bersedia menggunakan vaksin pembagian dari pemerintah, sedangkan sebesar 40 persen yang menjawab tidak bersedia," seperti dikutip dari pernyataan tertulis Populi Center, Senin (9/11).
Populi Center mendalami alasan orang-orang yang menolak vaksin dari pemerintah.
Alasan terbanyak, sekitar 46,5 persen, adalah takut akan risiko kesehatan dari vaksin tersebut.
Kemudian ada 15,2 persen responden tidak percaya vaksin bisa menyembuhkan. Alasan lainnya adalah tidak bisa memastikan kehalalan vaksin (13,3 persen), belum percaya atau belum teruji (9,3 persen), dan tidak menjawab (15,6 persen).
Lalu responden diminta memilih vaksin dari negara lain. Hasilnya, responden paling percaya dengan vaksin asal China.
"Ketika masyarakat ditanya untuk memilih vaksin dari negara yang mengembangkan vaksin Covid-19, masyarakat memilih vaksin dari China sebesar 16,6 persen, Amerika Serikat dengan 10,3 persen, Jepang sebesar 8 persen, dan Rusia dengan 3,8 persen," tulis Populi Center.
Sebelumnya, Indonesia menjadikan vaksin sebagai opsi keluar dari jerat pandemi Covid-19.
Pemerintah berencana menyediakan 271,3 juta vaksin hingga akhir 2021.
Indonesia bekerja sama dengan sejumlah perusahaan internasional dalam memprodukai vaksin. Mereka adalah Astra Zeneca dari Inggris, Cansino dan Sinovac dari China, dan Sinopharm/G42 yang merupakan kerja sama antara China dan UEA.
Satgas Penanganan Covid-19 mengklaim bahwa vaksin dari pemerintah terbukti aman dan lolos uji klinis.
Masyarakat diminta tak khawatir dengan berbagai kabar tentang vaksin covid-19.
Pemerintah tengah menyelesaikan peta jalan atau roadmap vaksinasi covid-19. Roadmap ini menjadi panduan dalam tahapan vaksinasi terutama mengatur penerima, jadwal, dan alur distribusi vaksin.
SUMBER