

TS
kallong29
Apakah Diogo Jota Siap Menggantikan Roberto Firmino?
Quote:

Diogo Jota memulai lembaran baru dalam karier sepakbola usai pindah ke Liverpool pada bursa transfer musim panas lalu. Ia ditebus dari Wolverhampton dengan harga mencapai £45 juta. Pemain Portugal yang diproyeksikan menjadi pelapis dari trio lini depan The Reds justru tampil impresif pada awal membela Liverpool.
Dari 10 pertandingan yang ia jalani, Jota sukses mencetak tujuh gol dengan catatan hanya lima kali bermain sejak menit pertama. Terbaru, pemain asal Portugal itu sukses mencetakhattrick pada kemenangan 5-0 Liverpool atas Atalanta di Bergamo.
Performa impresif membuat ia mulai diperdebatkan apakah Jota layak untuk bermain sebagai pemain utama. Jika melihat kualitas tinggi Mo Salah dan Sadio Mane, peluang Jota untuk menjadi andalan Jurgen Klopp adalah mengisi posisi Roberto Firmino. Pemain asal Brasil itu memiliki peran yang unik dalam taktik Klopp namun performa Firmino perlahan menurun.
Mari membandingkan Jota dan Firmino dari berbagai aspek dengan dukungan data daneye test, dengan catatan sampel Jota masih terbilang sedikit. Meski begitu, gambaran tentang performa dan permainan Jota tetap bisa terlihat. Perlu dicatat bahwa semua statistik yang akan ditampilkan merupakan statistik per 90 menit, jadi perbedaan jumlah menit bermain tidak berpengaruh. Jota baru tampil selama 217 menit sementara Firmino sudah 559 menit.
Pressing
Liverpool era Klopp dikenal denganhigh pressing intensitas tinggi yang sangat membuat lawan tidak nyaman membangun serangan dari bawah. Artinya, penyerang Liverpool harus bisa menekan lawan di area yang tinggi. Determinasi menjadi kunci dari eksekusi dalam aspek bertahan ini.
Klopp pasti senang jika melihat angka statistik Jota dalam memberikan tekanan ke lawan musim ini. Jota lebih rajin dalam menekan lawan dibanding Firmino. Bahkan statistik Jota juga lebih mentereng dibanding Salah dan Mane.
Statistik Pressing Penyerang Liverpool 2020/21 Per 90 Menit
Klopp pasti senang jika melihat angka statistik Jota dalam memberikan tekanan ke lawan musim ini. Jota lebih rajin dalam menekan lawan dibanding Firmino. Bahkan statistik Jota juga lebih mentereng dibanding Salah dan Mane.
Statistik Pressing Penyerang Liverpool 2020/21 Per 90 Menit
Hal ini tidak lepas dari gaya menekan secara intens yang juga diterapkan oleh Nuno Espirito Santo di Wolverhampton. Musim lalu, ia juga lebih banyak memberikan tekanan dibanding trio lini depan Liverpool. Untuk aspek ini, Jota tampak tidak bermasalah dengan gaya menekan intens Liverpool.
Statistik Pressing Penyerang Liverpool Dua Musim Terakhir Per 90 Menit
Kelebihan yang dapat diberikan Jota pada aspek ini adalah kecepatan tinggi. Ia bisa merebut bola dengan kecepatan tinggi dan membuat lawan terpaksa melanggar Jota, tidak sedikit yang berujung kartu merah. Selama dua musim terakhir, Jota membuat lawan lima kali mendapatkan kartu merah, kebanyakan karena lawan merupakanlast man standing dan tidak mampu menahan kecepatan Jota.
Build-up
Build-up
Meski berposisi sebagai striker, Firmino bukan merupakan ancaman utama Liverpool untuk kontribusi gol. Pemain 29 tahun itu kerap turun dan membantu Liverpool membangun serangan. Ia bisa menjemput bola di ruang antar lini dan dribel mendekati gawang lawan.
Jota bermain di posisi Firmino pada laga menghadapi Atalanta. Jika dilihat dari heatmaps dan membandingkan dengan milik Firmino pada laga menghadapi West Ham, terlihat bahwa Jota juga bisa turun dan menjemput bola. Jota merupakan pemain yang fleksibel dan dapat bermain di berbagai posisi dan peran. Oleh karena itu, peran ini tidak menjadi masalah.
Kualitas juga perlu dilihat. Klopp tentu tidak ingin strikernya hanya turun tapi tidak banyak berkontribusi terhadap serangan. Jika membandingkan Jota dan Firmino secara kualitas dalam kontribusi membangun serangan, mereka berdua memiliki plus minus masing-masing.
Statistik Menyerang Musim 2020/21 Per 90 Menit
Angka umpan ke kotak penalti dan umpan kunci dari Firmino yang lebih tinggi memperlihatkan bahwa Firmino memang lebih handal dalam memproduksiend passing. Kontrol bola yang baik dan teknik ala Brasil membuat ia bisa mengolah si kulit bundar pada ruang sempit di kotak penalti lawan. Kerja sama yang sudah terbangun dengan Salah dan Mane membuat Firmino bisa menyuplai bola ke dua pemain tersebut.
Sementara itu, Jota lebih senang untuk dribel bola dan melewati lawan. Terlihat dari angka percobaan dribel dan dribel sukses yang lebih besar. Begitu pula dengan total jarak progressive carries (total jarak pemain membawa bola ke arah gawang lawan). Secara kualitas dribel, Firmino sebenarnya lebih baik dengan angka persentase dribel sukses yang lebih besar. Namun kecepatan Jota membuat ia sangat berbahaya jika diberi ruang untuk dribel.
Sementara itu, Jota lebih senang untuk dribel bola dan melewati lawan. Terlihat dari angka percobaan dribel dan dribel sukses yang lebih besar. Begitu pula dengan total jarak progressive carries (total jarak pemain membawa bola ke arah gawang lawan). Secara kualitas dribel, Firmino sebenarnya lebih baik dengan angka persentase dribel sukses yang lebih besar. Namun kecepatan Jota membuat ia sangat berbahaya jika diberi ruang untuk dribel.
Pada awal laga menghadapi Atalanta, Jota memperlihatkan kemampuannya ini. Ia semula memposisikan diri di ruang antar lini agar memiliki ruang untuk mendapatkan umpan dari Curtis Jones. Jika Firmino cenderung menahan bola dan mencari Salah atau Mane untuk memberikan bola, Jota memiliki preferensi yang berbeda.

Jota membiarkan bola bergulir dan mencoba menusuk dari sisi kiri. Ia mendapatkan situasi 1v1 melawan Hans Hateboer. Kecepatan Jota membuat ia bisa melewati Hateboer dan melepaskan tembakan meski mampu ditahan oleh Marco Sportiello.

Secara kreativitas, Firmino memang unggul namun Jota bisa memberikan kontribusi yang berbeda. Menghadapi lawan yang bermain terbuka seperti Atalanta, Jota bisa lebih efektif karena ia memiliki banyak ruang untuk dribel. Firmino tetap bisa menjadi opsi jika Liverpool bertemu lawan yang menerapkan blok rendah. Kreativitas dan kemampuan Firmino di ruang sempit akan sangat berguna.
Kontribusi Gol
Salah satu kualitas yang signifikan menurun dari Firmino musim lalu adalah kontribusi gol. Musim lalu ia ‘hanya’ mencetak sembilan gol dan delapan asis di Premier League. Musim ini, Firmino baru mencetak satu gol sementara Jota sudah membobol gawang tujuh kali di semua kompetisi. Jota juga unggul dalam jumlah tembakan yang menandakan ia lebih membahayakan gawang lawan dibanding Firmino
Statistik Tembakan dan Gol Musim 2020/21 Per 90 Menit
Salah satu kualitas yang signifikan menurun dari Firmino musim lalu adalah kontribusi gol. Musim lalu ia ‘hanya’ mencetak sembilan gol dan delapan asis di Premier League. Musim ini, Firmino baru mencetak satu gol sementara Jota sudah membobol gawang tujuh kali di semua kompetisi. Jota juga unggul dalam jumlah tembakan yang menandakan ia lebih membahayakan gawang lawan dibanding Firmino
Statistik Tembakan dan Gol Musim 2020/21 Per 90 Menit
Kecepatan dan insting Jota mencari ruang menjadi kunci dari kesuburan eks pemain Porto ini. Menghadapi Atalanta, tiga gol dicetak Jota berkat kecepatan dan kemampuannya mengeksploitasi ruang di belakang lini Atalanta. Sebuah kemampuan yang tidak dimiliki oleh Firmino.

Kemampuan tersebut akan efektif jika Liverpool menghadapi lawan yang bermain menyerang. Namun, menghadapi lawan yang bermain dengan blok rendah Jota juga bisa berbahaya. Pada laga menghadapi Sheffield dan West Ham, ia berhasil mencetak gol krusial yang menjadi gol kemenangan Liverpool.

Menghadapi Sheffield, secara mengejutkan Jota yang hanya 178 cm mampu menanduk umpan silang Mane. Gol kontra West Ham dicetak setelah ia mampu menemukan ruang di tengah pertahanan rapat West Ham, memaksimalkan umpan cantik dari Xherdan Shaqiri.
Momen seperti itu mungkin akan menjadi momen langka melihat tipikal Jota yang sebenarnya mengandalkan kecepatan. Tapi pergerakan tanpa bola yang baik membuat ia bukan tidak mungkin bisa menjadi predator meski lawan bermain rapat. Usia yang masih muda juga membuat Jota memiliki banyak waktu untuk berkembang.
Sebenarnya terlalu dini jika mengatakan bahwa Jota akan menjadi pemain utama musim ini bagi Liverpool. Terlebih melihat perbedaan cara bermain dengan Firmino yang membuat Klopp harus sedikit merubah taktik untuk memaksimalkan kemampuan Jota. Begitu pula dengan pemahaman pemain Liverpool lain terhadap cara bermain Jota. Konsistensi juga perlu diperhatikan melihat menit bermain Jota yang masih sedikit.
Usia yang masih tergolong muda dan awal yang baik membuat Jota berpotensi untuk menjadi pemain kunci Liverpool beberapa musim mendatang. Terutama ketika Firmino mulai memasuki usia kepala tiga dan performanya kian menurun. Untuk musim ini, Klopp kemungkinan akan membagi menit bermain bagi Firmino dan Jota.
sumber:




tien212700 dan akonkfaiz memberi reputasi
2
529
Kutip
1
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan