- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Pilpres AS Kacau Tanpa Pemenang Pasti, Publik China Tertawa


TS
uclimsyaiton
Pilpres AS Kacau Tanpa Pemenang Pasti, Publik China Tertawa
Pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) diwarnai kekacauan dengan belum adanya pemenang yang pasti setelah penghitungan suara di lima negara bagian terhenti. Kondisi pesta demokrasi Amerika itu jadi bahan tertawaan publik China melalui media sosial.
Para netizen China membuat ejekan ketika calon presiden petahana Partai Republik Donald Trump mengeluhkan tanpa bukti apa yang dia klaim "penipuan pemilu besar-besaran". Mereka juga menertawakan Trump yang mendeklarasikan kemenangan prematur pilpres Amerika sebelum jutaan suara dihitung tuntas. (Baca: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total)
"Apakah dia menang atau kalah, misi terakhirnya adalah menghancurkan penampilan demokrasi Amerika,” sindir warga China pengguna Weibo, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/11/2020).
“Biarkan Trump terpilih kembali dan membawa AS jatuh," tulis pengguna Weibo lainnya. Ada juga netizen China yang menyamakan deklarasi kemenangan Trump yang terlalu dini dengan mengklaim pot dalam permainan mahjong sebelum ronde selesai.
Baca Juga:
Mengenal Iman Jodeh, Wanita Muslim Amerika-Palestina Kedua di Kongres AS
Jika Kalah Lawan Biden, Trump Disebut akan Maju pada Pilpres 2024
Kepemimpinan China sendiri yang diperintah Partai Komunis dipilih melalui proses pintu tertutup yang buram.
Hubungan antara China dan Amerika Serikat berada pada titik terburuk dalam beberapa dekade karena berbagai perselisihan mulai dari persaingan teknologi dan perdagangan, krisis Hong Kong hingga pandemi virus corona. Pemerintah Trump juga telah mengeluarkan rentetan sanksi terhadap Beijing. (Baca juga: Pangeran Arab Saudi: Jika Jadi Presiden AS, Biden seperti Trump Pro-Israel)
Media pemerintah China sering kali memerhatikan berita negatif di Amerika Serikat, dan menjelang pemungutan suara hari Selasa menunjukkan gambar toko-toko yang ditutup untuk mengantisipasi kekerasan terkait pemilu.
“Kerusuhan semacam ini biasanya (sebuah) komplikasi pemilu di negara-negara miskin, tetapi orang khawatir itu mungkin muncul di AS. AS sedang mengalami degradasi," bunyi tweet Hu Xijin, editor Global Times, tabloid nasionalistik yang diterbitkan oleh People's Daily milik Partai Komunis China.
https://international.sindonews.com/...awa-1604628661
Para netizen China membuat ejekan ketika calon presiden petahana Partai Republik Donald Trump mengeluhkan tanpa bukti apa yang dia klaim "penipuan pemilu besar-besaran". Mereka juga menertawakan Trump yang mendeklarasikan kemenangan prematur pilpres Amerika sebelum jutaan suara dihitung tuntas. (Baca: Panik dengan Hasil Pilpres AS, Donald Trump Jr Serukan Perang Total)
"Apakah dia menang atau kalah, misi terakhirnya adalah menghancurkan penampilan demokrasi Amerika,” sindir warga China pengguna Weibo, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (6/11/2020).
“Biarkan Trump terpilih kembali dan membawa AS jatuh," tulis pengguna Weibo lainnya. Ada juga netizen China yang menyamakan deklarasi kemenangan Trump yang terlalu dini dengan mengklaim pot dalam permainan mahjong sebelum ronde selesai.
Baca Juga:
Mengenal Iman Jodeh, Wanita Muslim Amerika-Palestina Kedua di Kongres AS
Jika Kalah Lawan Biden, Trump Disebut akan Maju pada Pilpres 2024
Kepemimpinan China sendiri yang diperintah Partai Komunis dipilih melalui proses pintu tertutup yang buram.
Hubungan antara China dan Amerika Serikat berada pada titik terburuk dalam beberapa dekade karena berbagai perselisihan mulai dari persaingan teknologi dan perdagangan, krisis Hong Kong hingga pandemi virus corona. Pemerintah Trump juga telah mengeluarkan rentetan sanksi terhadap Beijing. (Baca juga: Pangeran Arab Saudi: Jika Jadi Presiden AS, Biden seperti Trump Pro-Israel)
Media pemerintah China sering kali memerhatikan berita negatif di Amerika Serikat, dan menjelang pemungutan suara hari Selasa menunjukkan gambar toko-toko yang ditutup untuk mengantisipasi kekerasan terkait pemilu.
“Kerusuhan semacam ini biasanya (sebuah) komplikasi pemilu di negara-negara miskin, tetapi orang khawatir itu mungkin muncul di AS. AS sedang mengalami degradasi," bunyi tweet Hu Xijin, editor Global Times, tabloid nasionalistik yang diterbitkan oleh People's Daily milik Partai Komunis China.
https://international.sindonews.com/...awa-1604628661


kakekane.cell memberi reputasi
1
957
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan