- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Lagi Ramai-Ramai Mau Boikot Aqua? Ini Analisis Dari Sisi Lingkungan


TS
airkami.id
Lagi Ramai-Ramai Mau Boikot Aqua? Ini Analisis Dari Sisi Lingkungan

Sadar atau tidak, kita saat ini sudah sangat bergantung dengan air minum kemasan. Tapi tahu kah kalian, dari mana sumber air yang diambil oleh perusahaan2 besar seperti Aqu*, Pocc*ri Swe*t, Kr*tingdeng, Ind*milk dan lain-lain?
Berdasarkan website resmi Aqu*, mereka mengambil air tanah di kedalaman antara 60-140 meter. Padahal, air di kedalaman tersebut merupakan cadangan air warga untuk keperluan sehari-hari.
Kedalaman sumur bor yang digunakan warga biasanya hanya 10-15 meter. Apa yg terjadi jika lapisan air tanah bawah di kedalaman lebih dari 100 meter dieksploitasi secara besar-besaran?
Jawabannya adalah kekeringan!

Beberapa warga di daerah yang menjadi sumber mata air perusahaan-perusahaan besar tersebut kini kesulitan mendapat akses air bersih. Salah satu contohnya adalah di Kab. Sukabumi, Jawa Barat.
Padahal, Pasal 33 Ayat 3 dalam UUD 1945 menyatakan: ”Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.
Itu hanya dari segi monopoli sumber air Aqu* dan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Belum lagi dari dampak limbah botol plastik yang dihasilkan.
Berdasarkan data World Wildlife Fund (WWF), ada 570,000 ton sampah plastik yang mendarat di Laut Tengah setiap tahun. Hal tersebut setara dengan membuang 33,800 botol plastik ke dalam laut setiap menitnya.
Quote:
Dilansir dari World Atlas, Indonesia menjadi negara ke-4 pengguna botol plastik terbanyak di dunia. Tercatat penggunaan botol plastik di negara Indonesia mencapai 4,82 miliar. Wah, miris sekali ya!

Jadi, apakah kampanye #BijakBerplastikbetul-betul peduli terhadap lingkungan? Atau hanya strategi perusahaan untuk menyamarkan dampak kerusakan lingkungan yang dihasilkan?
Dalam catatan Kontan, D*none-Aqu* menjadi market leader untuk produk AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) dengan kapasitas produksi mencapai 79 juta galon per tahunnya. Mereka bisa menjual air kemasan di kisaran Rp19-22 ribu per galon, dan sekitar Rp6,500 untuk kemasan 1,5 liter, juga berkisar Rp3,500 untuk botol 600 ml. Padahal PPN untuk AMDK tergolong sangat kecil.
Tak heran D*none-Aqu* pada laporan tahun 2009 membukukan laba bersih hingga Rp2,73 triliun. Kemudian di tahun 2010, Aqu* akhirnya Go Privat, artinya perusahaan tak lagi wajib melaporkan keuntungan tahunan mereka.
Ini hanya data pendapatan dan volume air bersih yang dieksploitasi salah satu perusahaan air mineral terbesar.
Jadi, kalau mau boikot produk Aqu*, sebaiknya jangan hanya dari sudut pandang sentimen agama saja, namun juga perhatikan dampak lingkungan yang mereka sebabkan.
Sekian, jangan lupa cendol dan tunggu thread lainnya dari kami~


Diubah oleh airkami.id 04-11-2020 15:17






drto890 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan