[Coc Reg. KalTim] Mengenal 5 Rumah Adat dari Berbagai Suku di Kalimantan Timur!
TS
batzforum
[Coc Reg. KalTim] Mengenal 5 Rumah Adat dari Berbagai Suku di Kalimantan Timur!
Welcome To batzforum Thread!!! Enjoy!!!
Kalimantan Timur merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang beribukota di Samarinda yang mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Agan dan Sista bukan? Sebagai salah satu Provinsi di indonesia, Kalimantan Timur tentu memiliki kebudayaan yang berbeda dengan wilayah di Indonesia lainnya, termasuk daerah di Pulau Kalimantan yang lain. Tentu jika berbicara tentang kebudayaan di suatu daerah itu akan sangat banyak, jadi ane kali ini ingin membahas tentang beberapa Rumah Adat dari berbagai suku yang ada di Kalimantan Timur. Penasaran apa saja rumah adat di Kalimantan Timur? Yuk jelajahi isi Thread ane dibawah ini.
1. Rumah Adat Paser
Spoiler for Rumah Adat Paser:
Rumah Adat Paser merupakan tempat tinggal bagi suku Paser yang semuanya terbuat dari material kayu. Rumah ini biasanya didirikan di tepi sungai karena masyarakat disana menganggap jika sungai bisa memberikan banyak sumber makanan seperti ikan, kerang air tawar, umbi umbian, buah buahan dan juga binatang buruan hutan yang cukup berlimpah.
Rumah adat Paser ini merupakan jenis rumah panggung berbentuk segi empat memanjang dengan atap yang miring 45 derajat ke arah samping kiri dan kanan, ke depan dan belakang serta sudah dilengkapi dengan dinding. Rumah ini memang sengaja dibuat tanpa tambahan ruang pemisah namun sudah dilengkapi dengan pintu dengan ketinggian dari permukaan tanah sekitar 2 meter.
Atap rumah adat Kalimantan Timur ini terbuat dari daun nipah dan bisa juga menggunakan kulit kayu sungkai. Sedangkan untuk area lantai terbuat dari pohon niung atau bambu yang sudah dipecah pecah dan dijalin dengan menggunakan rotan dan anak anak kayu bundar yang digunakan sebagai bangunan. Sebelum mulai mengenal paku, masyarakat Paser menggunakan rotan sebagai pengikatnya dan sudah terbiasa tinggal bersama dua hingga tiga kepala keluarga dalam satu rumah yang terdiri dari anak menantu, saudara dari ibu atau bapak.
2. Rumah Lamin
Spoiler for Rumah Lamin:
Rumah lamin merupakan rumah adat yang menjadi tempat tinggal bagi suku Dayak. Rumah lamini ini memiliki arti rumah panjang kita semua yang digunakan oleh beberapa keluarga yang tergabung menjadi satu keluarga besar. Rumah ini memiliki bentuk rumah panggung dengan ketinggian kolong hingga 3 meter.
Rumah lamin ini terbuat dari material kayu ulin atau biasa disebut dengan kayu besi karena memang merupakan jenis kayu yang sangat kuat. Banyak orang yang mengatakan jika kayu ulin terkena air, maka akan semakin kuat dan keras sehingga biasanya bangunan didirikan di atas dataran rawa atau pinggiran sungai supaya lebih tahan lama.
Selain bangunan, beberapa totem yang ada di depan lamin juga terbuat dari kayu ulin yang terlihat sangat mewah karena mempunyai warna khas hitam. Bangunan ini memiliki lebar 25 meter dengan panjang 200 meter yang dilengkapi dengan beberapa pintu terhubung dengan beberapa tangga. Untuk pintu masuk rumah ada di sis yang memanjang dan ruangan dalam rumah ini terbagi menjadi dua yakni sisi depan dan belakang. Untuk bagian depan merupakan ruang terbuka untuk menerima tamu, melakukan upacara adat serta tempat kumpul keluarga. Sementara bagian belakang dibagi menjadi beberapa kamar dengan ukuran yang luas dan setiap satu kamar bisa ditempati lima keluarga.
Sketsa rumah adat Kalimantan Timur ini berbentuk segi empat memanjang dengan model atap pelana. Pada bagian gevel ditambahi dengan teritis kemiringan curam. Sedangkan untuk tiang rumah terdiri dari dua bagian yakni yang menyangga rumah dari bawah sampai atap dan juga tiang kecil untuk mendukung balok lantai panggung. Baik tiang utama atau pendukung di bagian kolong terkadang juga dilengkapi dengan patung yang diukir untuk mengusir gangguan roh jahat.
Rumah lamin ini juga dihiasi dengan ornamen dan dekorasi yang memiliki makna filosofis khas Dayak. Hiasan atapnya memiliki ukuran hingga 4 meter yang terletak di bubungan dengan warna yang memiliki makna tersendiri seperti kuning melambangkan kewibawaan, merah melambangkan keberanian, biru melambangkan loyalitas dan juga putih yang melambangkan kebersihan jiwa. Untuk halaman depan memiliki beberapa tonggak kayu yang diukir menjadi bentuk patung. Tiang patung kayu dengan bagian terbesar dan tertinggi di tengah bernama sambang lawing untuk mengikat hewan kurban yang digunakan dalam upacara adat.
3. Rumah Adat Betang
Spoiler for Rumah Adat Betang:
Rumah Adat Betang merupakan rumah adat Kalimantan yang menjadi tempat tinggal bagi masyarakat Dayak. Rumah adat ini memiliki ukuran yang sangat besar dan mampu menampung banyak keluarga yang membentuk sebuah komunitas.
Rumah Betang atau disebut juga Lou, Lamin, dan Lewu Hante bukan hanya berfungsi sebagai tempat tinggal saja melainkan sebagai pusat kebudayaan yang kaya akan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat. Sehingga tidak heran jika pembagian ruangan dalam rumah adat ini harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku secara turun-temurun.
Di dalam rumah adat ini juga terdapat ruangan los yang berfungsi sebagai pusat/ poros. Biasanya ruangan ini digunakan untuk acara pertemuan atau tempat kegiatan sosial masyarakat. Adapun untuk kamar tidur disusun secara berjajar di sepanjang rumah Betang dengan ketentuan ruang tidur orang tua berada di paling ujung hulu aliran sungai. Sedangkan untuk anak paling bungsu (bontot) biasanya berada di ujung hilir sungai. Sementara itu, untuk bagian dapur dibuat menghadap ke arah aliran sungai tujuannya yaitu agar rezeki yang didapatkan semakin lancar.
4. Rumah Adat Bulungan
Spoiler for Rumah Adat Bulungan:
Rumah Adat Bulungan bisa ditemukan di kota Tanjung Selor, Kalimantan Timur. Dilihat dari arsitekturnya, rumah adat ini terlihat seperti gaya arsitektur kolonial yang digunakan untuk pertemuan penting di masa Kesultanan Bulungan. Pengaruh arsitektur ini didapat karena kegiatan perdagangan Hindia Belanda di Bulungan pada masa itu.Pada bagian atap terlihat bentuk dormer, bentuk bangunan yang megah sekaligus simetris serta memiliki motif bunga dan pengolahan landscaping yang formal.
Untuk karakteristik bangunan bulungan ini lebih tepatnya di bagian muka bangunan ada tiga atap limas dan segitiga. Sedangkan bagian belakang sisi kanan dan kiri bangunan mempunyai gaya atap dengan sentuhan gevel yang khas dengan arsitektur Belanda terkenal pada tahun 1800-an yakni The Empire Style dengan kolom yang berjajar pada teras rumah. Sementara untuk mewakili budaya Dayak, maka bisa terlihat pada bentuk rumah tanduk yang menjadi rumah adat suku Bulungan.
5. Rumah Adat Suku Wehea (Eweang)
Spoiler for Rumah Adat Suku Wehea:
Rumah adat Wehea (eweang) merupakan rumah adat suku Dayak Wehea Kalimantan Timur (Kaltim) yang mendiami wilayah tepi sungai Wehea/ Long Msaq Teng dan Sungai Tlan.
Wehea merupakan salah satu suku yang tinggal di provinsi Kalimantan Timur yang terkadang juga disebut suku wahau. Keunikan dari suku Dayak Wehea ini adalah tidak mengenal rumah adat Kalimantan Timur seperti rumah batang atau rumah lamin seperti suku Dayak lain yang ada di Kalimantan Timur, namun rumah adat orang Dayak Wehea ini disebut dengan eweang yang dulunya merupakan rumah rumah panggung tinggi saling terhubung dengan jembatan dan biasa disebut dengan teljung.
Rumah panjang suku Dayak Wehea ini sekarang atapnya sudah banyak yang menggunakan seng dan seluruh rumahnya terbuat dari kayu. Bagian tiang, dinding, lantai, atap dan juga pasak menggunakan rotan untuk pengikatnya dan di pasak dengan menggunakan kayu.
Itulah beberapa rumah adat dari kebudayaan berbagai suku di Kalimantan Timur. Mana yang sudah pernah kalian lihat sebelumnya GanSis? Atau ada yang belum pernah melihat salah satu dari 5 Rumah Adat Kalimantan Timur yang ane jelaskan? Yuk mari kita pelajari setiap kebudayaan dari berbagai daerah di Negara Kesatuan Republik Indonesia Ini. :merdeka:merdeka
Sumber referensi : Tulisan Pribadi, dari sini dan dari sini Sumber Gambar : Google Images