Hi gan sis, dan para sobat kaskus dimanapun anda berada. Bagaimana hari ini hubungan dengan pasangan baik-baik saja, atau sedang renggang gara-gara orang ketiga?

Gw do'ain semoga masalah lo semua berakhir dengan kebahagiaan, terkadang hidup tak seperti yang kita inginkan terlalu banyak hal yang diluar kendali kita sebagai manusia yang lemah.

Oke, pembahasan kali ini gw bilang sangat menarik karena berkaitan dengan hak dan kewajiban setelah lo semua menikah, ada sebuah pertanyaan usil yang terlintas di otak gw "Kenapa Istri Pelaut Banyak Yang Selingkuh?" Perlu ditekankan disini tidak semua istri pelaut itu selingkuh, banyak menandakan lebih dari satu bisa puluhan atau bisa juga lebih dari itu. Karena kejadian nyata di real life memang faktanya ada.



Namun seperti biasa sebelum membahas lebih jauh, ada kalanya kita hening sejenak sambil intropeksi diri, lalu presisikan posisi dan cekicrot.

Menjalani biduk rumah tangga tak semudah kita membalikkan telapak tangan, banyak rintangan dan halangan yang selalu saja datang menerpa cuy.

Apalagi lo tau sendirilah di zaman medsos merajalela, banyak orang yang suka narsis, ingin dipuji dan mencari jati diri apalagi sedang ditinggal suami yang sedang berlayar mempertaruhkan nyawa.

Tapi tak elok rasanya bila hanya batin sang istri saja yang tersiksa, menunggu kapan pujaan hati merapat di dermaga. Suami pun sama, namun mereka karena uang jajan dikantong utuh ketika merapat di negeri seberang biasanya banyak para wanita penjaja cinta yang datang di pelabuhan sekedar memberikan kepuasan karena puasa di lautan lepas, walau sekali lagi tak semua pelaut begitu.



Lantas bagaimana dengan si Istri yang diberikan banyak fasilitas oleh suami ketika pergi berlayar, baik itu uang maupun perabotan rumah tangga yang bisa ia gunakan. Tidak semua harta bisa menundukkan batin yang gelisah, terlebih itu nafsu yang membara.

Banyak sudah kejadian pada istri pelaut yang mempunyai kekasih gelap, kenapa? apa kurang secara ekonomi? Tentu tidak, apa kurang secara birahi? Ini yang menjadi masalah, kebutuhan manusia di dunia selain sandang, papan, dan pangan tercukupi ada juga seksual yang harus tercukupi bila salah satu itu tidak ada pasti ia akan berusaha untuk mencari.

Maka disinilah sumber masalahnya, untuk itu konsekuensinya memiliki pasangan seorang pelaut itu adalah harus banyak meredam birahi. Dan, percayalah pada karma selingkuh itu tak akan memberikan kebaikan yang ada malah kerusakan demi kerusakan. Kalau tak nyaman menjadi istri pelaut, lebih baik pisah secara syariat daripada harus selingkuh iya toh.



Saran gw komunikasikan terlebih dahulu sebelum melangkah menuju mahligai pernikahan, agar tak terjadi masalah yang sangat merugikan banyak pihak. Iya, toh?



Sumber 1, 2
Pic google