Apa yang ada di kepala agan-agan sekalian yang baik hatinya jika membayangkan seorang pengemis/peminta-minta belas kasih? Atau bagaimana sosok pengemis yang pernah datang ke agan untuk meminta receh? Mungkin saja kebanyakan tampilannya kumal, kusuh dan compang-camping, serta paling enggak kalau tidak nenteng botol bekas minum atau kresekan buat minta sumbangan, ya tadahin tangan dong kalau bener-bener gak ada modal hehe..

Tetapi lain halnya jika agan sekalian berada di China dan di samperin pengemis, emangnya kenapa? Gak minta-minta ya? Ya bukan pengemis dong kalau gak minta sedekah hehe.. bedanya, jika agan beralasan “maaf ya gak bawa duit tunai”, atau “maaf ya saya gak ada uang kecil”, maka hampir sebagian besar pengemis di negara tirai bambu tersebut akan menyodorkan kepada agan id cardnya dengan secarik kertas yang tertempel, kertas tersebut ternyata adalah QR Code untuk agan diminta pindai dan secara otomatis uang akan berpindah ke dompet digital pengemis.

Wahahhh canggih banget ya pengemis-pengemis di sana.. yaa wajar aja jika dipikir-pikir, China sebagai negara dengan teknologi yang berkembang pesat, teramasuk dalam hal transaksi non tunai atau cashless payment, mereka telah siap dan telah terbiasa untuk menggunakannya.

Nah kembali lagi ke pengemis-pengemis tadi, mereka tidak membutuhkan handphone untuk mengaplikasikan pundi-pundi sedekah yang masuk ke dompet digital mereka, lembaran QR code tersebut akan langsung dibawa ke toko untuk membeli apapun yang mereka sukai dan butuhkan dengan cara memindainya.

Selain itu, masyarakat China juga hampir semua bertransaksi melalui aplikasi WeChat, nah hal ini juga yang dimanfaatkan pengemis lain untuk meminta-minta selain modal dengan kalungan id card barcode, mereka akan meminta dengan transaksi lewat aplikasi WeChat pay.

Hal unik ini pernah di alami seorang pengguna Facebook bernama Fazil Irwan yang kelak akan menceritakan kisahnya, bahwa ketika ia makan malam bersama temannya, ia didatangi oleh pengemis wanita tua, ketika ditolak dengan dalih tidak memiliki uang tunai, maka si pengemis itu menyodorkan kode QR untuk dipindai melalui aplikasi WeChat.

Nah pokoknya agan jangan beralasan tidak bawa uang kecil atau tidak ada uang tunai, soalnya mereka punya jawaban yang agan tidak bisa tolak darinya, “Nih bang QR Code gue” gitu mungkin ucapannya jika dia bisa bahasa Indonesia plus China

Hal ini tentunya akan mengundang sedikit tanya, ngapain mereka minta-minta kalau ternyata nenteng handphone buat ngemis?

Kan tidak selalu ukuran butuh dan papahnya seseorang  ditentukan dengan nenteng tidaknya handphone, bisa saja itu bentuk dari mereka-mereka yang sudah mulai tanggap dengan perkembangan teknologi , bukan kah itu bagus? J