Prolog

Ketika kau berani mengambil alih posisi sebagai pengantin pengganti. Maka, kamu harus siap mengalami kekerasan. Bahkan, bukan hanya suami. Namun, satu keluarga akan mengolok-ngolokmu.

"Ica minta kita pisah, Mas." Aisyah memandang pria yang tengah meyantap makanan di depannya.

"Uhuk!" Aisyah segera mengambil minum dan mengurut tengkuk pria yang sudah setahun ini, menikah dengannya.

"Pisah?!" Pria itu membalikkan meja makan di hadapannya. "Jangan harap!"

"Kenapa?!" Teriak Aisyah pada pria yang pergi meninggalkannya itu.

"Karena kau berani untuk menjadi pengantin pengganti. Jangan harap aku akan mencintaimu dan jangan harap aku juga akan melepasmu! Kau harus menderita." Pria tadi mendekat dan membisikkan kata-kata kejam itu.

"Kamu sadar dan tahu waktu itu. Orang tuamu yang memohon untuk menikah denganmu. Menggantikan kakak yang kabur di hari pernikahan."

"itu sebelum mereka tahu. Bahwa ini, adalah rencanamu. Berani-beraninya kamu dan ibu kandungmu mengancamnya." Dicengkramnya kuat dagu Aisyah. Sebuah ciuman yang memaksa membuat Aisyah berusaha memberontak. Digigitnya bibir pria itu.

"Asal kamu tahu. Kami tak pernah mengancammu. Selain itu, aku bukan orang bodoh yang jatuh cinta padamu!" Aisya menitikkan air mata yang semakin lama semakin deras.

"Kalau bukan karena nama baik keluarga. Sekarang, harusnya aku dan Rangga sudah menikah."

"Rangga?"

Aisyah tak menjawab dan bergegas berlari ke kamar. Ia menurunkan baju di dalam lemari dan memasukkannya dengan paksa. Dirinya benar-benar hancur. 

"Kamu?!" Pria itu menatap nyalang dari ambang pintu. Ia segera mendekat dan melempar koper itu.

"Aku. Aku benar-benar membencimu." Aisyah hendak pergi dan dicekal oleh suaminya. 

"Lepas! Lepas!" Aisyah pun ditarik dan didorongnya hingga jatuh ke tempat tidur.

"Kau tak boleh pergi dari sini!" Ia segera memindahkan kunci kamar dan menguncinya dari luar.

Dia sendiri, benar-benar bingung. Kenapa dirinya malah melakukan hal ini. Dan memilih diam, mendengarkan Aisyah yang menangis sambil berteriak. Entah apa saja yang Istrinya lempar di dalam sana.

"Jika kalian, menyukai ceritaku. Tolong share dan ajak pembaca lainnya untuk datang kemari. Semakin banyak pembaca, akan semakin cepat update. Biar punya kuota paket sendiri dan nggak nebeng. Terima kasih banyak."