Seruan boikot produk Prancis menggema usai munculnya penyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menistakan Islam. Wakil Ketua Komisi VIII DPR Marwan Dasopang tak mempermasalahkan adanya seruan memboikot produk Prancis demi memberikan efek jera.

"Terkait dengan imbauan MUI, apakah kita ikuti atau tidak dari sudut pandang jera terhadap orang yang semena-mena, boleh-boleh saja," kata Marwan, Senin (2/11).

"Tetapi dampaknya di satu saat, tentu akan berlaku juga kepada kita. Itu kan langkah-langkah ini harus dipikirkan juga," imbuh dia.

Menurut Marwan, langkah boikot produk Prancis merupakan gerakan moral umat Islam lantaran sakit hati dengan pernyataan Emmanuel Macron yang mengaitkan Islam dan terorisme. Sehingga wajar jika gerakan moral ini muncul di mana-mana.

"Iya (gerakan moral) dan berdampak. Dibanding merusak diri sendiri bertempur kita di sini, menuduh orang tidak peduli, menuduh orang kaum zindik, itu berbahaya," ucapnya.

Marwan Dasopang. Foto: Twitter/@PkbDasopang
Lebih lanjut Politikus PKB itu pun meyakini Kemenlu akan memberikan nota keberatan kepada pemerintah Prancis. Ia juga menilai, untuk tindak lanjut masalah ini, sebaiknya diserahkan kepada pemerintah yang dapat melancarkan protes secara langsung kepada pemerintahan Macron.

"Jadi begini ya terkait urusan antar bangsa sudah ada prosedur lewat diplomatik, maka para duta besarlah yang akan melakukan nota keberatan terhadap apa yang kita anggap berkaitan dengan urusan negara," katanya.

"Berkaitan dengan situasi keagamaan, moral keagamaan boleh kita serahkan ke urusan negara lewat nota kenegaraan. Itu dilakukan oleh Kemenlu," tutup Marwan.

https://m.kumparan.com/kumparannews/...ya-1uVl0kdnmro