- Beranda
- Komunitas
- Regional
- Kalimantan Barat
[COC Regional: Kebudayaan] Uniknya Tradisi Sedekah Nasi Di Kab. Sambas


TS
sukafhoto
[COC Regional: Kebudayaan] Uniknya Tradisi Sedekah Nasi Di Kab. Sambas
Quote:
Sya’ban merupakan bulannya makan-makan bagi masyarakat melayu Sambas. Pada bulan ini
setiap hari dilakukan jamuan makan di rumah warga. Pada tradisi ini setiap warga atau keluarga
mengadakan ruahan, jamuan makan atau lebih seringnya disebut sedekah nasi. Acara makan-
makan ini berlangsung satu bulan penuh selama bulan Sya’ban. Uniknya sedekah nasi ini dalam
satu hari bisa digelar lebih dari satu kali loh. Pelaksanaan sedekah nasi ini biasa dilakukan pada
pagi hari yaitu sekitar pukul 9-10, siang hari sekitar pukul 11-12 dan sore hari setelah ashar
hingga menjelang magrib.
Suasana Saat Sedekah Nasi, Pria membaca doa. Gambarnya TKP Rumah Kakak Ane. Udah pernah ane post di blog juga
Dalam proses pelaksanaannya, tradisi sedekah nasi digelar untuk tujuan berbagi rezeki atau
sedekah berupa nasi dan lauk pauk kepada keluarga, tetangga serta anggota keluarga yang telah
meninggal dunia. Sebelum pelaksanaannya dilakukan, terlebih dahulu dilakukan ajakan atau
mengundang warga untuk hadir pada hari akan dilakukan ruahan itu. Warga yang diundang
terbagi dua yaitu yang diundang satu keluarga dan yang diundang hanya pihak laki-laki. Bagi
yang diundang satu keluarga, maka pihak perempuannya wajib membawa pakatan berupa beras
dan uang saja (silakan dilihat di thread antar pakatan). Sementara bagi yang diundang hanya
pihak laki-laki maka membawa uang yang disebut sebagai ‘’pekeras”.
Berbeda dengan acara pernikahan, tepung tawar atau lainnya, pada tradisi sedekah nasi ini hanya
dilakukan satu hari dan waktunya singkat. Dan untuk tugas memasak, menghidangkan makanan
dan lain sebagainya hanya dilakukan kerabat terdekat yang menggelar sedekah nasi ini.
Saat tradisi sedekah nasi digelar, pihak laki-laki yang diundang hadir lebih awal dibandingkan
kaum perempuannya. Setelah pihak laki-laki ini hadir semua, maka proses acara sedekah nasi
bisa dimulai dengan serangkaian pembacaan tahlil dan doa. Dalam pembacaan tahlil dan doa ini,
pihak perempuan yang diundang untuk hadir tidak diperkenankan untuk berbicara. Setelah
pembacaan doa selesai, lauk-pauk siap dihidangkan kepada kaum lelaki yang kemudian
dilanjutkan ke kaum perempuannya. Sesuai dengan tradisi masyarakat melayu Sambas, istilah
paduan dan saprahan juga diterapkan di dalam tradisi sedekah nasi ini. Lauk pauknya sama
dengan acara jamuan makan lainnya yaitu ayam, daging sapi, ikan dan lain-lainnya yang
semuanya berjumlah enam macam.
Foto Paduan untuk sedekah nasi. Sumber foto Blog ane
Setelah pihak laki-laki selesai makan dan pulang. Ada satu orang atau lebih ditunjuk sebagai
bilal. Nah bilal di sini adalah sebutan bagi orang tua yang dipandang alim dan menjadi pemimpin
doa saat tradisi ruahan digelar. Bilal yang setelah makan tidak langsung pulang tetapi harus
menunggu terlebih dahulu. Pihak keluarga yang menggelar sedekah nasi akan menyerahkan satu
paduan (hidangan) lauk pauk yang khusus disediakan untuk diserahkan kepada bilal. Hidangan
ini akan dibawa pulang nantinya. Saat menyerahkan hidangan, yang menggelar sedekah nasi
menyebutkan hidangan atau paduan tersebut diperuntukan bagi anggota keluarganya yang telah
mati (dengan menyebutkan nama) dan meminta didoakan dari bilal. Bilal yang akan menerima hidangan tersebut membaca doa dan ditujukan kepada anggota keluarga yang telah meninggal
tersebut. Nah sebab itulah ruahan ini juga dikenal dengan istilah sedekah nasi.
Suasana Saat Sedekah Nasi, Sumber foto kalbartoday.com
Sedekah nasi bisa dilakukan secara individu atau gabungan gan/sis. Contohnya ane merasa
mampu untuk menggelar ruahan/sedekah nasi secara besar maka ane harus menyediakan segala
keperluan untuk dihidangkan pada jamuan nanti. Singkatnya, uangnya ane yang keluarin. Nah
kalau gabungan beda lagi gan/sis. Contohnya, ane pengen sedekah nasi tapi keuangan ane tipis,
nah solusinya ane bisa ajak kakak ane dua orang atau lebih (jika mereka mau) untuk gabung
bersama ane dalam menggelar sedekah nasi ini. Jika sedekah nasi ini dilakukan secara gabungan,
maka warga yang diundang juga harus sesuai kesepakatan bersama-sama. misalnya dari pihak
ane siapa saja yang harus diundang. Atau dari pihak kakak ane dan dari pihak suaminya siapa
saja yang harus diundang. Nah ada lagi sedekah nasi yang dilakukan ala kadarnya gan. Ini bagi
yang keuangannya pada saat itu hanya pas-pasan. Sedekah nasi yang dilakukan cukup dengan
mengundang bilal saja untuk hadir guna membacakan doa bagi anggota keluarga yang telah
meninggal.
Bagi masyarakat melayu Sambas terutama daerah ane, sedekah nasi ini dipandang sebagai suatu
tradisi yang harus dilakukan. Hal itu dapat dilihat pada bulan sya’ban yang sedekah nasi digelar
setiap hari setiap satu rumah. Meskipun tidak mampu mengundang warga atau tetangga, hanya
dengan mengundang bilalnya saja sudah merasa melakukan kewajiban gan. Karena bagi
masyarakat di daerah ane, sedekah nasi tidak hanya untuk yang masih hidup tetapi juga untuk
anggota keluarga yang sudah meninggal. Sebab itulah orang berlomba-lomba menggelar sedekah
nasi ini pada setiap bulan sya’ban. Dan iya gan sedekah ini hanya dilakukan satu kali oleh satu
rumah ya gan. Misalnya hari ini, ane gelar sedekah nasi maka besoknya tetangga dekat, atau
kakak ane. Besoknya lagi, ane ga boleh gan menggelar sedekah nasi lagi. Sebenarnya lebih ke
tidak lazim aja sih gan karena sampai saat ini belum pernah yang mengadakan sedekah nasi lebih
dari satu kali dalam satu rumah.
Di dalam tradisi sedekah nasi ini hanya bilal dan pihak laki-laki saja loh gan yang non-stop
makannya. Seperti sudah ane jelaskan diatas tugas seorang bilal itu adalah memimpin doa dan
pihak laki-laki yang membacakan doa maka otomatis setiap hari keduanya selalu diundang untuk
hadir pada acara sedekah nasi. Kebayangkan kalau satu hari diadakannya sedekah nasi itu tiga
atau empat kali? Bahkan di tempat ane pernah ya gan jam 2 selesai digelar dirumah Si A jam
tiganya di rumah si B pula yang digelar sedekah nasi.
Nah sedekah nasi ini tidak hanya dilakukan di masyarakat melayu di Sambas gan, masyarakat
melayu di Singkawang dan sungai duri juga ada yang melakukannya.
Mau nanya-nanya soal sya’banan? Boleh gan, komen aja di bawah ya!
setiap hari dilakukan jamuan makan di rumah warga. Pada tradisi ini setiap warga atau keluarga
mengadakan ruahan, jamuan makan atau lebih seringnya disebut sedekah nasi. Acara makan-
makan ini berlangsung satu bulan penuh selama bulan Sya’ban. Uniknya sedekah nasi ini dalam
satu hari bisa digelar lebih dari satu kali loh. Pelaksanaan sedekah nasi ini biasa dilakukan pada
pagi hari yaitu sekitar pukul 9-10, siang hari sekitar pukul 11-12 dan sore hari setelah ashar
hingga menjelang magrib.
![[COC Regional: Kebudayaan] Uniknya Tradisi Sedekah Nasi Di Kab. Sambas](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/-IVXL_qjnRq4/ToZ49YZucPI/AAAAAAAABuo/2RIlYrrX2jw/s400/saprahan%2B2.jpg)
Dalam proses pelaksanaannya, tradisi sedekah nasi digelar untuk tujuan berbagi rezeki atau
sedekah berupa nasi dan lauk pauk kepada keluarga, tetangga serta anggota keluarga yang telah
meninggal dunia. Sebelum pelaksanaannya dilakukan, terlebih dahulu dilakukan ajakan atau
mengundang warga untuk hadir pada hari akan dilakukan ruahan itu. Warga yang diundang
terbagi dua yaitu yang diundang satu keluarga dan yang diundang hanya pihak laki-laki. Bagi
yang diundang satu keluarga, maka pihak perempuannya wajib membawa pakatan berupa beras
dan uang saja (silakan dilihat di thread antar pakatan). Sementara bagi yang diundang hanya
pihak laki-laki maka membawa uang yang disebut sebagai ‘’pekeras”.
Berbeda dengan acara pernikahan, tepung tawar atau lainnya, pada tradisi sedekah nasi ini hanya
dilakukan satu hari dan waktunya singkat. Dan untuk tugas memasak, menghidangkan makanan
dan lain sebagainya hanya dilakukan kerabat terdekat yang menggelar sedekah nasi ini.
Saat tradisi sedekah nasi digelar, pihak laki-laki yang diundang hadir lebih awal dibandingkan
kaum perempuannya. Setelah pihak laki-laki ini hadir semua, maka proses acara sedekah nasi
bisa dimulai dengan serangkaian pembacaan tahlil dan doa. Dalam pembacaan tahlil dan doa ini,
pihak perempuan yang diundang untuk hadir tidak diperkenankan untuk berbicara. Setelah
pembacaan doa selesai, lauk-pauk siap dihidangkan kepada kaum lelaki yang kemudian
dilanjutkan ke kaum perempuannya. Sesuai dengan tradisi masyarakat melayu Sambas, istilah
paduan dan saprahan juga diterapkan di dalam tradisi sedekah nasi ini. Lauk pauknya sama
dengan acara jamuan makan lainnya yaitu ayam, daging sapi, ikan dan lain-lainnya yang
semuanya berjumlah enam macam.
![[COC Regional: Kebudayaan] Uniknya Tradisi Sedekah Nasi Di Kab. Sambas](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-QNu9qJ2Fjuc/UajGQ87klII/AAAAAAAADdg/Iy_9RKEYRMo/s400/3.jpg)
Setelah pihak laki-laki selesai makan dan pulang. Ada satu orang atau lebih ditunjuk sebagai
bilal. Nah bilal di sini adalah sebutan bagi orang tua yang dipandang alim dan menjadi pemimpin
doa saat tradisi ruahan digelar. Bilal yang setelah makan tidak langsung pulang tetapi harus
menunggu terlebih dahulu. Pihak keluarga yang menggelar sedekah nasi akan menyerahkan satu
paduan (hidangan) lauk pauk yang khusus disediakan untuk diserahkan kepada bilal. Hidangan
ini akan dibawa pulang nantinya. Saat menyerahkan hidangan, yang menggelar sedekah nasi
menyebutkan hidangan atau paduan tersebut diperuntukan bagi anggota keluarganya yang telah
mati (dengan menyebutkan nama) dan meminta didoakan dari bilal. Bilal yang akan menerima hidangan tersebut membaca doa dan ditujukan kepada anggota keluarga yang telah meninggal
tersebut. Nah sebab itulah ruahan ini juga dikenal dengan istilah sedekah nasi.
![[COC Regional: Kebudayaan] Uniknya Tradisi Sedekah Nasi Di Kab. Sambas](https://dl.kaskus.id/www.kalbartoday.com/wp-content/uploads/2017/05/IMG-20170511-WA0012-768x576.jpg)
Sedekah nasi bisa dilakukan secara individu atau gabungan gan/sis. Contohnya ane merasa
mampu untuk menggelar ruahan/sedekah nasi secara besar maka ane harus menyediakan segala
keperluan untuk dihidangkan pada jamuan nanti. Singkatnya, uangnya ane yang keluarin. Nah
kalau gabungan beda lagi gan/sis. Contohnya, ane pengen sedekah nasi tapi keuangan ane tipis,
nah solusinya ane bisa ajak kakak ane dua orang atau lebih (jika mereka mau) untuk gabung
bersama ane dalam menggelar sedekah nasi ini. Jika sedekah nasi ini dilakukan secara gabungan,
maka warga yang diundang juga harus sesuai kesepakatan bersama-sama. misalnya dari pihak
ane siapa saja yang harus diundang. Atau dari pihak kakak ane dan dari pihak suaminya siapa
saja yang harus diundang. Nah ada lagi sedekah nasi yang dilakukan ala kadarnya gan. Ini bagi
yang keuangannya pada saat itu hanya pas-pasan. Sedekah nasi yang dilakukan cukup dengan
mengundang bilal saja untuk hadir guna membacakan doa bagi anggota keluarga yang telah
meninggal.
Bagi masyarakat melayu Sambas terutama daerah ane, sedekah nasi ini dipandang sebagai suatu
tradisi yang harus dilakukan. Hal itu dapat dilihat pada bulan sya’ban yang sedekah nasi digelar
setiap hari setiap satu rumah. Meskipun tidak mampu mengundang warga atau tetangga, hanya
dengan mengundang bilalnya saja sudah merasa melakukan kewajiban gan. Karena bagi
masyarakat di daerah ane, sedekah nasi tidak hanya untuk yang masih hidup tetapi juga untuk
anggota keluarga yang sudah meninggal. Sebab itulah orang berlomba-lomba menggelar sedekah
nasi ini pada setiap bulan sya’ban. Dan iya gan sedekah ini hanya dilakukan satu kali oleh satu
rumah ya gan. Misalnya hari ini, ane gelar sedekah nasi maka besoknya tetangga dekat, atau
kakak ane. Besoknya lagi, ane ga boleh gan menggelar sedekah nasi lagi. Sebenarnya lebih ke
tidak lazim aja sih gan karena sampai saat ini belum pernah yang mengadakan sedekah nasi lebih
dari satu kali dalam satu rumah.
Di dalam tradisi sedekah nasi ini hanya bilal dan pihak laki-laki saja loh gan yang non-stop
makannya. Seperti sudah ane jelaskan diatas tugas seorang bilal itu adalah memimpin doa dan
pihak laki-laki yang membacakan doa maka otomatis setiap hari keduanya selalu diundang untuk
hadir pada acara sedekah nasi. Kebayangkan kalau satu hari diadakannya sedekah nasi itu tiga
atau empat kali? Bahkan di tempat ane pernah ya gan jam 2 selesai digelar dirumah Si A jam
tiganya di rumah si B pula yang digelar sedekah nasi.
Nah sedekah nasi ini tidak hanya dilakukan di masyarakat melayu di Sambas gan, masyarakat
melayu di Singkawang dan sungai duri juga ada yang melakukannya.
Mau nanya-nanya soal sya’banan? Boleh gan, komen aja di bawah ya!
Diubah oleh sukafhoto 27-02-2020 13:19




lina.wh dan abellacitra memberi reputasi
2
1.2K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan