- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mitos Anak Ada Yang Membawa Keburuntungan, Ada Pula Yang Membawa Kesialan


TS
kelayan00
Mitos Anak Ada Yang Membawa Keburuntungan, Ada Pula Yang Membawa Kesialan
Ini pernah gw dengar. Tapi gw tidak tau apakah ini merupakan sebuah kepercayaan atau hanya sekadar ucapan dimulut yang terlontar begitu saja.
"Setelah anakku yang ke dua lahir rezeki seolah naik. Anakku yang satu ini benar-benar membawa keberuntungan."
Ada juga yang mengatakan dengan nada kesal," Dasar anak pembawa sial!"
Apakah anggapan itu benar?
Jika kita amati orang-orang sekitar, lahirnya anak memang membawa perubahan pada sebuah rumah tangga. Ada yang rzekinya naik, ada pula yang rezekinya turun. Begitu pula dengan keharmonisan.
Ketika baru menikah hubungan mereka baik-baik saja. Tapi setelah lahir anak pertama ke dua dan seterusnya hubungan merekapun mulai tampak ada perubahan. Bisa lebih harmonis, bisa pula malah berantakan.
Apakah semua perubahan itu ada hubungannya dengan lahirnya anak? Tentu tidak ada yang bisa menjawabnya dengan pasti.
Ya. Harusnya begitu. Namun kenyataan yang terjadi disekitar kita berkata lain. Buktinya ada saja yang menggugurkan bayinya ketika masih dalam kandungan.
Ada juga yang membuang anaknya ke tumpukan sampah ketika baru lahir. Ada juga yang tega menyiksa dan membunuh anaknya ketika masih kecil. Ada juga yang mau menjual anaknya dengan harga tak seberapa.
Ya. Harusnya memang begitu. Menghubungkan anak dengan keberuntungan dan kesialan sungguh tidak bijaksana. Dia tidak tau apa-apa soal itu. Dia lahirpun juga bukan atas kehendaknya.
Selain itu harusnya anak dianggap sebagai harta tak ternilai. Dialah kelak yang akan merawat kita ketika kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa.
Dialah kelak yang akan mengurus pemakaman kita ketika meninggal dunia. Tidak hanya sampai di situ. Ketika sudah berada dalam kuburpun anaklah yang bisa diharapkan untuk mengirimi doa, meringankan beban siksa kubur. (Tentu ini hanya bagi mereka yang percaya).
Harusnya anak tidak perlu dihubungkan dengan keberuntungan atau kesialan yang menimpa baik soal rezeki ataupun soal keretakan hubungan suami istri.
Anggapan anak membawa keberuntungan atau membawa kesialan hanya akan membuatnya sakit hati. Mentalnya akan rusak. Jika sudah demikian, maka kelak tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari anak.
Sumber: Pengamatan dan opini pribadi
"Setelah anakku yang ke dua lahir rezeki seolah naik. Anakku yang satu ini benar-benar membawa keberuntungan."
Ada juga yang mengatakan dengan nada kesal," Dasar anak pembawa sial!"
Apakah anggapan itu benar?
Jika kita amati orang-orang sekitar, lahirnya anak memang membawa perubahan pada sebuah rumah tangga. Ada yang rzekinya naik, ada pula yang rezekinya turun. Begitu pula dengan keharmonisan.
Ketika baru menikah hubungan mereka baik-baik saja. Tapi setelah lahir anak pertama ke dua dan seterusnya hubungan merekapun mulai tampak ada perubahan. Bisa lebih harmonis, bisa pula malah berantakan.
Apakah semua perubahan itu ada hubungannya dengan lahirnya anak? Tentu tidak ada yang bisa menjawabnya dengan pasti.
Quote:
Ya. Harusnya begitu. Namun kenyataan yang terjadi disekitar kita berkata lain. Buktinya ada saja yang menggugurkan bayinya ketika masih dalam kandungan.
Ada juga yang membuang anaknya ke tumpukan sampah ketika baru lahir. Ada juga yang tega menyiksa dan membunuh anaknya ketika masih kecil. Ada juga yang mau menjual anaknya dengan harga tak seberapa.
Ya. Harusnya memang begitu. Menghubungkan anak dengan keberuntungan dan kesialan sungguh tidak bijaksana. Dia tidak tau apa-apa soal itu. Dia lahirpun juga bukan atas kehendaknya.
Selain itu harusnya anak dianggap sebagai harta tak ternilai. Dialah kelak yang akan merawat kita ketika kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa.
Dialah kelak yang akan mengurus pemakaman kita ketika meninggal dunia. Tidak hanya sampai di situ. Ketika sudah berada dalam kuburpun anaklah yang bisa diharapkan untuk mengirimi doa, meringankan beban siksa kubur. (Tentu ini hanya bagi mereka yang percaya).
Quote:
Harusnya anak tidak perlu dihubungkan dengan keberuntungan atau kesialan yang menimpa baik soal rezeki ataupun soal keretakan hubungan suami istri.
Anggapan anak membawa keberuntungan atau membawa kesialan hanya akan membuatnya sakit hati. Mentalnya akan rusak. Jika sudah demikian, maka kelak tidak ada lagi yang bisa diharapkan dari anak.
Sumber: Pengamatan dan opini pribadi






Richy211 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
941
22


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan