- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Indonesia Mulai Cari Alien dan Tempat Layak Huni Selain Bumi


TS
Joko.Lee
Indonesia Mulai Cari Alien dan Tempat Layak Huni Selain Bumi
Quote:

Apakah ada alien dan kehidupan di luar Planet Bumi? Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) akan mulai meneliti planet di luar tata surya, atau exoplanet pada 2021.
Hal ini dikatakan Peneliti LAPAN Rhorom Priyatikno. Menurut dia, penelitian untuk mendeteksi exoplanet akan dilakukan tahun 2021. Hal itu sudah masuk dalam rencana strategis penelitian LAPAN untuk mencari kehidupan lain atau alien dan tempat layak huni selain Bumi.
"Langkah awal dalam pencarian kehidupan lain di luar Bumi adalah mencari planet dengan kondisi yang dinilai layak huni," kata Rhorom seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, seperti dilihat Selasa (26/10/2020).
LAPAN mengatakan akan memulai studi fenomena transien. Exoplanet menurut Rhorom merupakan salah satu bentuk fenomena transien.
"Dalam rencana strategis penelitian kami, tahun depan LAPAN akan memulai studi fenomena transien, yakni fenomena yang terjadi secara insidental. Salah satu tujuannya adalah deteksi dan karakterisasi exoplanet," kata dia.
Benda langit transien tidak memiliki cahaya yang tetap. Mereka termasuk nova, supernova, semburan sinar gamma dan suar dari inti galaksi. Pun demikian dengan exoplanet karena ia baru bisa terdeteksi ketika sedang melewati bintang induknya
LAPAN optimistis bisa melakukan penelitian ini dari Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur. Kondisi langit malam di sana yang gelap, sangat ideal untuk pemantauan antariksa.
"Saat ini LAPAN belum ada program penelitian exoplanet. Namun, dengan beroperasinya Observatorium Nasional Timau di NTT, kami berharap untuk dapat melakukan deteksi dan karakterisasi exoplanet," kata Rhorom.
Perburuan exoplanet memang telah dilakukan oleh peneliti dari berbagai negara, namun Indonesia belum memulai perburuan ini meski telah memiliki lembaga antariksa LAPAN.
Jika LAPAN jadi meneliti exoplanet, maka mereka menyejajarkan diri dengan lembaga penelitian antariksa dunia lainnya. Riset exoplanet sudah banyak dilakukan di negara-negara lain.
SUMBER
Hal ini dikatakan Peneliti LAPAN Rhorom Priyatikno. Menurut dia, penelitian untuk mendeteksi exoplanet akan dilakukan tahun 2021. Hal itu sudah masuk dalam rencana strategis penelitian LAPAN untuk mencari kehidupan lain atau alien dan tempat layak huni selain Bumi.
"Langkah awal dalam pencarian kehidupan lain di luar Bumi adalah mencari planet dengan kondisi yang dinilai layak huni," kata Rhorom seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, seperti dilihat Selasa (26/10/2020).
LAPAN mengatakan akan memulai studi fenomena transien. Exoplanet menurut Rhorom merupakan salah satu bentuk fenomena transien.
"Dalam rencana strategis penelitian kami, tahun depan LAPAN akan memulai studi fenomena transien, yakni fenomena yang terjadi secara insidental. Salah satu tujuannya adalah deteksi dan karakterisasi exoplanet," kata dia.
Benda langit transien tidak memiliki cahaya yang tetap. Mereka termasuk nova, supernova, semburan sinar gamma dan suar dari inti galaksi. Pun demikian dengan exoplanet karena ia baru bisa terdeteksi ketika sedang melewati bintang induknya
LAPAN optimistis bisa melakukan penelitian ini dari Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur. Kondisi langit malam di sana yang gelap, sangat ideal untuk pemantauan antariksa.
"Saat ini LAPAN belum ada program penelitian exoplanet. Namun, dengan beroperasinya Observatorium Nasional Timau di NTT, kami berharap untuk dapat melakukan deteksi dan karakterisasi exoplanet," kata Rhorom.
Perburuan exoplanet memang telah dilakukan oleh peneliti dari berbagai negara, namun Indonesia belum memulai perburuan ini meski telah memiliki lembaga antariksa LAPAN.
Jika LAPAN jadi meneliti exoplanet, maka mereka menyejajarkan diri dengan lembaga penelitian antariksa dunia lainnya. Riset exoplanet sudah banyak dilakukan di negara-negara lain.
SUMBER
Quote:
RI Mulai Cari Alien dan Tempat Layak Huni di Luar Bumi 2021


Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) mengatakan akan melakukan penelitian untuk mendeteksi dan karakterisasi planet di luar tata surya, atau exoplanet pada 2021.
Peneliti LAPAN, Rhorom Priyatikanto mengatakan penelitian itu sudah berada dalam rencana strategis penelitian LAPAN. Dalam strategi itu, salah satunya Indonesia akan memulai untuk mencari kehidupan lain atau alien dan tempat layak huni selain Bumi.
"Langkah awal dalam pencarian kehidupan lain di luar Bumi adalah mencari planet dengan kondisi yang dinilai layak huni," kata Rhorom kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/10).
Selain itu, LAPAN mengatakan akan memulai studi fenomena transien. exoplanet merupakan salah satu bentuk fenomena transien.
"Dalam rencana strategis penelitian kami, tahun depan LAPAN akan memulai studi fenomena transien, yakni fenomena yang terjadi secara insidental. Salah satu tujuannya adalah deteksi dan karakterisasi exoplanet,"
Objek-objek transien adalah benda langit yang tidak tetap cahayanya, muncul dengan tiba-tiba dan berangsur-angsur menghilang kembali. Definisi ini mencakup objek-objek seperti nova, supernova, semburan sinar gamma (GRB), dan suar AGN atau suar yang dilepaskan oleh inti galaksi aktif.
Exoplanet masuk fenomena transien karena sebuah exoplanet baru bisa terdeteksi apabila sedang melewati bintang induknya. Metode bernama transit ini mencatat penurunan kecerahan ketika sebuah planet melintasi bintang induk. Penurunan kecerahan menandakan ada sebuah objek yang sedang melintasi bintang induk.
"Bisa nova, supernova, flare/kilatan pada bintang, gerhana bintang, exoplanet yang sedang lewat depan bintang induknya, GRB, dan sebagainya," ujar Rhorom.
Rhorom percaya diri LAPAN mampu melakukan program penelitian exoplanet mengingat beroperasinya Observatorium Nasional Timau di Nusa Tenggara Timur.
"Saat ini LAPAN belum ada program penelitian exoplanet. Namun, dengan beroperasinya Observatorium Nasional Timau di NTT, kami berharap untuk dapat melakukan deteksi dan karakterisasi exoplanet," kata Rhorom.
Perburuan exoplanet memang telah dilakukan oleh peneliti dari berbagai negara, namun Indonesia belum memulai perburuan ini meski telah memiliki lembaga antariksa LAPAN.
Baru-baru ini, dua peneliti membuka kemungkinan soal keberadaan kehidupan di exoplanet yang mereka identifikasi. Sampai saat ini, mereka telah mengidentifikasi menemukan 1.004 deret bintang yang mungkin memiliki kehidupan.
SUMBER
Quote:
RI Mulai Cari Kehidupan di Luar Bumi, Anggarannya Rp 340 M


Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) telah fasilitas Observatorium Nasional di NTT untuk mencari kehidupan di luar bumi. Dana untuk program ini bersumber dari APBN.
Soal anggaran, Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto mengatakan bahwa untuk teleskop 50 cm, harganya kira-kira mencapai Rp 1 miliar. Program ini sendiri mendapat anggaran sekitar Rp 340 miliar.
"Kalau untuk teleskop 50 cm, kira-kira sekitar Rp 1 m. Kurang lebih sekitar Rp 340 m yang bersumber dari APBN," kata Rhorom saat dihubungi, Selasa (27/10/2020).
Rhorom mengatakan LAPAN baru membangun observatorium di NTT. Fasilitas ini salah satunya untuk mengamati komet dan asteroid.
"LAPAN telah membangun fasilitas Observatorium Nasional Timau di NTT, bersama dengan ITB, UNDANA, dan Pemda setempat. Mulai tahun ini, kami telah mengoperasikan teleskop 50 cm di Kupang, salah satunya untuk pengamatan komet dan asteroid," ujarnya.
Selain itu, LAPAN juga merencanakan program pengamatan transient project mulai tahun ini. Selain itu, arah program ini juga untuk mencari tahu soal teka-teki kehidupan di luar bumi.
"LAPAN akan merencanakan program pengamatan transient objects mulai tahun 2020. Eksoplanet dan supernova adalah contoh objek transien. Dengan kata lain, kami akan mulai mencari dan mempelajari eksoplanet dengan lebih sistematis. Salah satu arahnya memang menjawab apakah ada kehidupan di luar sana," ujarnya.
"Iya (kehidupan di luar bumi), itulah salah satu pertanyaan mendasar umat manusia yang ingin tahu," lanjutnya.
Dia menjelaskan bahwa saat ini LAPAN memiliki teleskop reflektor berdiameter 50 cm. Menurutnya, inilah 'senjata terbaik' LAPAN di Kupang.
"Sementara ini, teleskop reflektor berdiameter 50 cm adalah senjata terbaik kami di Kupang. Akhir tahun 2021, kami berharap datangnya teleskop yang lebih besar, yakni teleskop dengan diameter cermin 380 cm," tuturnya.
SUMBER
MUKA GILE BRAY ....
ALIEN TUH KAFIR APA KAGAK SIH???



Diubah oleh Joko.Lee 27-10-2020 05:15






mimin.gadungan. dan 11 lainnya memberi reputasi
8
3.2K
Kutip
94
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan