Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

victimofchrisAvatar border
TS
victimofchris
Di Hadapan GP Ansor Menlu AS: Partai Komunis Ancaman Umat Beragama
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, bertemu sejumlah elite Pemuda Ansor di Indonesia, pada Kamis.

Dalam pertemuan itu secara tegas Pompeo mengatakan Tiongkok merupakan ancaman bagi komunitas agama terutama muslim di Uighur, Xinjiang, Provinsi Tiongkok.

Pompeo mengatakan ancam terbesar bagi umat beragama adalah Partai Komunis Tiongkok.

Pernyataan Pompeo bukan kali pertama menyinggung umat beragama yang dalam ancaman karena otoritas partai penguasa di Tiongkok. Seperti diketahui, hubungan AS dan Tiongkok memanas dalam beberapa tahun ini.

Oleh karenanya, dalam beberapa kesempatan AS menyerang pemerintah Tiongkok terkait isu-isu universal seperti agama.

Baca Juga: Hore! Menaker Sampaikan Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2!

Pernyataan Pompeo tentu didasarkan atas kritik yang dilakukan sejumlah negara atas perlakuan umat beragama di Uighur yang mendapat tekanan.

"Ancaman terbesar bagi masa depan kebebasan beragama adalah perang Partai Komunis China terhadap orang-orang dari umat manapun, Muslim, Buddha, Kristen, juga praktisi Falun Gong," kata Pompeo dalam acara yang dipandu oleh Yahya Cholil Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU)--organisasi Islam dan induk GP Ansor. Seperti dikutip dari Antara.

Atas tuduhan-tuduhan yang dilancarkan itu, Tiongkok menyatakan AS tidak berhak turut campur dalam urusan internalnya. Tiongkok juga selalu berkilah bahwa kamp yang dibangun di Xinjiang bukan merupakan kamp penahanan namun kamp pelatihan untuk mencegah terorisme dan pengentasan kemiskinan.

"Namun Anda dan kita semua tahu bahwa tidak ada pembenaran atas pemberantasan terorisme dengan membuat Muslim Uighur memakan daging babi pada bulan Ramadhan, atau menghancurkan sebuah pemakaman Muslim," tutur Pompeo.

"Tidak ada pembenaran atas pengurangan kemiskinan dengan memaksa sterilisasi atau mengambil anak-anak dari orang tua mereka untuk diajar kembali di sekolah asrama yang dijalankan oleh negara," kata dia menambahkan.

Menanggapi bahasan Pompeo tersebut, Yahya Cholil Staquf, yang menjabat sebagai Katib 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), mengatakan bahwa informasi mengenai isu Muslim di Xinjiang saat ini menjadi kabur, karena terdapat bias di tengah konflik Tiongkok-AS.

"Yang kita butuhkan sekarang adalah akses terhadap informasi yang faktual, dan kami menuntut semua pihak, Amerika maupun China, untuk jujur dalam hal ini [...] karena keadaannya saat ini jika mengecam China maka dianggap anti Amerika, juga sebaliknya," ujar Yahya, ditemui usai acara yang sama.

Yahya menyatakan bahwa sikap NU atas isu Muslim Uighur pun masih belum final dan organisasi itu masih mendalami kebenarannya dengan menunggu mendapatkan informasi yang tepat agar tidak masuk ke dalam situasi bias tersebut.***

https://jakbarnews.pikiran-rakyat.co...eragama?page=2
0
797
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan