- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ngenes! Komodo Vs Truk Proyek di Taman Nasional


TS
Joko.Lee
Ngenes! Komodo Vs Truk Proyek di Taman Nasional
Quote:

Pemandangan tak biasa terjadi di salah satu pulau di Taman Nasional Komodo, Pulau Rinca, bikin warganet terluka. Komodo berhadap-hadapan dengan truk.
Di tengah pro dan kontra, pembangunan Taman Nasional Komodo untuk mendukung status destinasi superprioritas RI terus berjalan. Termasuk, saat pandemi virus Corona.
Belakangan, muncul foto komodo di taman nasional itu berhadap-hadapan dengan truk. Foto itu diunggah di media sosial Instagram @gregoriusafioma pada Sabtu (24/10/2020).

Di tengah pro dan kontra, pembangunan Taman Nasional Komodo untuk mendukung status destinasi superprioritas RI terus berjalan. Termasuk, saat pandemi virus Corona.
Belakangan, muncul foto komodo di taman nasional itu berhadap-hadapan dengan truk. Foto itu diunggah di media sosial Instagram @gregoriusafioma pada Sabtu (24/10/2020).

Hingga saat ini, unggahan itu mendapatkan respons dari 12 ribuan akun lain. Mereka juga berkomentar beragam.
"Dapat kiriman foto tentang situasi pembangunan "jurassic park" ini dr seorang teman. Komodo "hadang" Truck pembangunan Jurassic Park di Rinca.
Ini benar-benar "gila", tak pernah dibayangkan sebelumnya bisa terjadi.
Truk masuk ke dalam kawasan konservasi yang dijaga ketat selama puluhan tahun dan telah secara sistematik meminggirkan masyarakat dari akses terhadap pembangunan yg layak demi konservasi.
Ini barangkali truk pertama yang masuk ke dalam kawasan konservasi komodo sejak komodo menjadi perhatian dunia tahun 1912.
Dengan santuy, orang menyaksikan dari atas truk, tanpa mereka menyadari bahwa kawasan ini telah melewati sejarah yang sangat panjang dan melibatkan narasi-narasi pengorbanan dari berbagai pihak.
Semua cara untuk menentang rencana ini sudah dilakukan dan dilakukan secara terhomat sebagaimana pemuja rejim ini kehendaki baik di jalanan maupun di kantor-kantor pemerintahan, namun nyatanya memang tidak didengarkan.

Pembangunan ini berawal dari kunjungan presiden Jokowi pada Juli 2019. Dalam kunjungan itu, ia mengumumkan rencana pembangunan tersebut. KLHK yang menjadi pengelolah TNK, hanya "nurut" saja kemauan presiden.
Padahal tahun sebelumnya, beramai-ramai orang membongkar pengaplingan PT. Segara Komodo Lestari, milik David Makes (adiknya, Josua Makes, pemilik plataran komodo) di kawasan yang sama dan KLHK berkomitmen meninjau kembali ijin pembangunan dalam kawasan.
Saya sendiri skeptis apakah pembangunan ini benar-benar suatu keputusan yang terencana atau rencana yang impulsif karena momentum saja. Jokowi sendiri mungkin tak banyak paham tentang konservasi komodo jika hanya mengandalkan satu-dua kali kunjungan saja.
Dalam kunjungan kedua itu, kita mudah melihat siapa yang memfasilitasi Jokowi saat itu (bdk, kapal, tempat nginap, dan orang-orang yang mendampingi). Presiden yang terobsesi dengan investasi apalagi yg menjual "kesejahteraan" masyarakat, tentu sangat antusias dg rencana itu. Padahal konsekuensinya banyak.
Melihat foto ini, dalih zona pemanfaatan hanyalah alibi semata. tahapan proses pembangunan ini saja, sdh jelas mengabaikan prinsip konservasi, apalagi bangunan dan model pengelolaan.
SUMBER
"Dapat kiriman foto tentang situasi pembangunan "jurassic park" ini dr seorang teman. Komodo "hadang" Truck pembangunan Jurassic Park di Rinca.
Ini benar-benar "gila", tak pernah dibayangkan sebelumnya bisa terjadi.
Truk masuk ke dalam kawasan konservasi yang dijaga ketat selama puluhan tahun dan telah secara sistematik meminggirkan masyarakat dari akses terhadap pembangunan yg layak demi konservasi.
Ini barangkali truk pertama yang masuk ke dalam kawasan konservasi komodo sejak komodo menjadi perhatian dunia tahun 1912.
Dengan santuy, orang menyaksikan dari atas truk, tanpa mereka menyadari bahwa kawasan ini telah melewati sejarah yang sangat panjang dan melibatkan narasi-narasi pengorbanan dari berbagai pihak.
Semua cara untuk menentang rencana ini sudah dilakukan dan dilakukan secara terhomat sebagaimana pemuja rejim ini kehendaki baik di jalanan maupun di kantor-kantor pemerintahan, namun nyatanya memang tidak didengarkan.

Pembangunan ini berawal dari kunjungan presiden Jokowi pada Juli 2019. Dalam kunjungan itu, ia mengumumkan rencana pembangunan tersebut. KLHK yang menjadi pengelolah TNK, hanya "nurut" saja kemauan presiden.
Padahal tahun sebelumnya, beramai-ramai orang membongkar pengaplingan PT. Segara Komodo Lestari, milik David Makes (adiknya, Josua Makes, pemilik plataran komodo) di kawasan yang sama dan KLHK berkomitmen meninjau kembali ijin pembangunan dalam kawasan.
Saya sendiri skeptis apakah pembangunan ini benar-benar suatu keputusan yang terencana atau rencana yang impulsif karena momentum saja. Jokowi sendiri mungkin tak banyak paham tentang konservasi komodo jika hanya mengandalkan satu-dua kali kunjungan saja.
Dalam kunjungan kedua itu, kita mudah melihat siapa yang memfasilitasi Jokowi saat itu (bdk, kapal, tempat nginap, dan orang-orang yang mendampingi). Presiden yang terobsesi dengan investasi apalagi yg menjual "kesejahteraan" masyarakat, tentu sangat antusias dg rencana itu. Padahal konsekuensinya banyak.
Melihat foto ini, dalih zona pemanfaatan hanyalah alibi semata. tahapan proses pembangunan ini saja, sdh jelas mengabaikan prinsip konservasi, apalagi bangunan dan model pengelolaan.
SUMBER
NGENES BANGET BRAY









agusrezapratam4 dan 35 lainnya memberi reputasi
32
10.8K
Kutip
172
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan