- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Cerita Orang Indonesia Pemilik iPhone 12 Pertama yang Mejeng di Tweet Bos Apple


TS
mimin.gadungan.
Cerita Orang Indonesia Pemilik iPhone 12 Pertama yang Mejeng di Tweet Bos Apple
Quote:

Beberapa hari lalu, CEO Apple Tim Cook memajang foto pembeli iPhone 12 di akun Twiitternya. Sosok tersebut adalah seorang wanita asal Indonesia.
Agnes, nama wanita berhijab tersebut, bisa dibilang menjadi orang Indonesia pertama yang menggenggam iPhone 12 Pro. detikINET pun berbincang dengan Agnes membahas "kok bisa sih Agnes mejeng di tweetnya orang nomor satu di Apple tersebut.
Kaget, demikian reaksi Agnes ketika mengetahui fotonya dipajang di akun Twitter Tim Cook. Agnes mengaku awalnya tidak tahu. Teman-temannya lah yang mengabari mengenai hal itu.
Jadi, awalnya Agnes yang tinggal di Singapura sudah melakukan preorder iPhone 12 Pro secara online. Lantaran adiknya menitip, terpaksa dia melakukan pembelian langsung karena jatah preorder telah habis.
Namun Apple menerapkan protokol khusus saat konsumen melakukan pembelian langsung. Mereka harus mendaftar secara online untuk mendapatkan jadwal pembelian.
Agnes, nama wanita berhijab tersebut, bisa dibilang menjadi orang Indonesia pertama yang menggenggam iPhone 12 Pro. detikINET pun berbincang dengan Agnes membahas "kok bisa sih Agnes mejeng di tweetnya orang nomor satu di Apple tersebut.
Kaget, demikian reaksi Agnes ketika mengetahui fotonya dipajang di akun Twitter Tim Cook. Agnes mengaku awalnya tidak tahu. Teman-temannya lah yang mengabari mengenai hal itu.
Jadi, awalnya Agnes yang tinggal di Singapura sudah melakukan preorder iPhone 12 Pro secara online. Lantaran adiknya menitip, terpaksa dia melakukan pembelian langsung karena jatah preorder telah habis.
Namun Apple menerapkan protokol khusus saat konsumen melakukan pembelian langsung. Mereka harus mendaftar secara online untuk mendapatkan jadwal pembelian.

Sayangnya ketika hendak mendaftar, slot untuk Jumat (23/10/2020) penuh. Namun Agnes coba nekat datang pagi-pagi ke Apple Orchard sembari mengambil iPhone 12 yang sudah di-preorder. Beruntung, setiba di sana masih tersedia slot kosong.
"Waktu datang 07.30 itu masih sepi banget, kirain kita tuh bakalan rame. Pas kita tanya masih ada slot untuk walk-in, jadi kita tunggu sampai jam 08.00 (waktu Apple Orchard buka)," ceritanya.
Saat dalam antrean, Agnes dihampiri fotografer dan ditanya apakah setuju jika nanti di dalam Apple Store difoto. Karena tidak keberatan, Agnes pun menandatangani dokumen yang diberikan.

"Waktu datang 07.30 itu masih sepi banget, kirain kita tuh bakalan rame. Pas kita tanya masih ada slot untuk walk-in, jadi kita tunggu sampai jam 08.00 (waktu Apple Orchard buka)," ceritanya.
Saat dalam antrean, Agnes dihampiri fotografer dan ditanya apakah setuju jika nanti di dalam Apple Store difoto. Karena tidak keberatan, Agnes pun menandatangani dokumen yang diberikan.

Begitu rampung membeli iPhone 12, Agnes kembali didatangi sang fotografer untuk dipotret. Perempuan asal Batam ini sempat diberitahu alasannya kenapa dia difoto.
"Orang Apple-nya bilang suka dengan masker aku. Dia ingin mengambil foto fokus di muka. Ya sudah saya persilahkan," cerita Agnes.
Begitu malam tiba, ada beberapa temannya yang memberitahukan kalau foto dirinya masuk ke Apple Newsroom. Keesokannya, oleh Tim Cook foto tersebut dipajang di akun Twitter-nya.
"Jadi aku kaget fotoku jadi header di Apple Newsroom. Paginya tiba-tiba aku buka sudah di-post juga sama Tim Cook. Jadi kaget aja nggak menyangka kirain cuma difoto doang, ternyata malah foto aku yang diposting," kata Agnes.
"Banyak teman yang comment kok bisa masuk Apple Newroom dan di-post Tim Cook, keren-keren gitu. Kalau dipikir-pikir saya nggak tahu kenapa dari sekian banyak orang yang pagi itu datang kenapa saya, padahal banyak orang, ya nggak tau juga kenapa," lanjutnya.
Pilih iPhone 12 Pro
Agnes melakukan pre-order dua iPhone, satu untuknya dan satu lagi untuk sang suami. Agnes memilih iPhone 12 Pro Paciifc Blue 256 GB, sementara sang suami pilih iPhone 12 warna biru.
iPhone 12 Pro yang dibelinya untuk menggantikan iPhone XR yang digunakan selama dua tahun ini. Dia beralasan sudah saatnya upgrade ke varian yang lebih mumpuni sehingga memilih ponsel tersebut.
"Kalau dilihat spesifikasi dan fiturnya lebih bagus iPhone 12 Pro ketimbang iPhone 12. Karena mau upgrade, inginnya yang lebih bagus, setelah saya pelajari perbedaan iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max lebih ke ukuran, karena saya kecil jadi pilih iPhone 12 Pro. Kalau iPhone 12 sepertinya fiturnya kurang," terangnya.
"Kalau dilihat spesifikasi dan fiturnya lebih bagus iPhone 12 Pro ketimbang iPhone 12. Karena mau upgrade, inginnya yang lebih bagus, setelah saya pelajari perbedaan iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max lebih ke ukuran, karena saya kecil jadi pilih iPhone 12 Pro. Kalau iPhone 12 sepertinya fiturnya kurang," terangnya.
Adapun alasan memilih Pasific Blue lantaran opsi ini merupakan warna baru. Saat melihat langsung, Agnes pun langsung dibuat jatuh hati.
"Pacific Blue keren banget ketimbang birunya iPhone 12. Antara ekspektasi di foto dan aslinya beda banget," ujar Agnes.
Menurutnya, saat dipresentasikan warna iPhone 12 mirip-mirip Pacific Blue yang condong navy blue. Saat dilihat langsung, warna iPhone 12 lebih terlihat biru gelap atau biru electric.

"Orang Apple-nya bilang suka dengan masker aku. Dia ingin mengambil foto fokus di muka. Ya sudah saya persilahkan," cerita Agnes.
Begitu malam tiba, ada beberapa temannya yang memberitahukan kalau foto dirinya masuk ke Apple Newsroom. Keesokannya, oleh Tim Cook foto tersebut dipajang di akun Twitter-nya.
"Jadi aku kaget fotoku jadi header di Apple Newsroom. Paginya tiba-tiba aku buka sudah di-post juga sama Tim Cook. Jadi kaget aja nggak menyangka kirain cuma difoto doang, ternyata malah foto aku yang diposting," kata Agnes.
"Banyak teman yang comment kok bisa masuk Apple Newroom dan di-post Tim Cook, keren-keren gitu. Kalau dipikir-pikir saya nggak tahu kenapa dari sekian banyak orang yang pagi itu datang kenapa saya, padahal banyak orang, ya nggak tau juga kenapa," lanjutnya.
Pilih iPhone 12 Pro
Agnes melakukan pre-order dua iPhone, satu untuknya dan satu lagi untuk sang suami. Agnes memilih iPhone 12 Pro Paciifc Blue 256 GB, sementara sang suami pilih iPhone 12 warna biru.
iPhone 12 Pro yang dibelinya untuk menggantikan iPhone XR yang digunakan selama dua tahun ini. Dia beralasan sudah saatnya upgrade ke varian yang lebih mumpuni sehingga memilih ponsel tersebut.
"Kalau dilihat spesifikasi dan fiturnya lebih bagus iPhone 12 Pro ketimbang iPhone 12. Karena mau upgrade, inginnya yang lebih bagus, setelah saya pelajari perbedaan iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max lebih ke ukuran, karena saya kecil jadi pilih iPhone 12 Pro. Kalau iPhone 12 sepertinya fiturnya kurang," terangnya.
"Kalau dilihat spesifikasi dan fiturnya lebih bagus iPhone 12 Pro ketimbang iPhone 12. Karena mau upgrade, inginnya yang lebih bagus, setelah saya pelajari perbedaan iPhone 12 Pro dan iPhone 12 Pro Max lebih ke ukuran, karena saya kecil jadi pilih iPhone 12 Pro. Kalau iPhone 12 sepertinya fiturnya kurang," terangnya.
Adapun alasan memilih Pasific Blue lantaran opsi ini merupakan warna baru. Saat melihat langsung, Agnes pun langsung dibuat jatuh hati.
"Pacific Blue keren banget ketimbang birunya iPhone 12. Antara ekspektasi di foto dan aslinya beda banget," ujar Agnes.
Menurutnya, saat dipresentasikan warna iPhone 12 mirip-mirip Pacific Blue yang condong navy blue. Saat dilihat langsung, warna iPhone 12 lebih terlihat biru gelap atau biru electric.

Ketimbang desain barunya, Agnes lebih menyukai kemampuan kamera iPhone 12 Pro. Setelah beberapa hari digunakan, dia menilai foto malamnya jauh lebih ciamik ketimbang iPhone lamanya.
Tapi ada satu kekhawatiran Agnes, yakni soal IMEI. Pasalnya dia kerap menengok keluarganya di Batam. Dia cemas ponselnya tidak dapat dipasang SIM card lokal, sementara jika harus menggunakan layanan roaming tentunya cukup mahal.
"Misalnya border sudah dibuka, saya nggak tahu sinyalnya bakal ada atau nggak saat pulang kampung. Secara saya tinggal di Singapura, tidak registrasi IMEI. Bisa sih pakai roaming Singapura, tapi jadinya mahal," sembari tertawa.
Protokol Kesehatan
Agnes sempat menceritakan kalau Apple Orchard melakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Setiap yang ingin membeli perangkat secara langsung harus melakukan pendaftaran secara online untuk mendapatkan jadwal kunjung.
Ketika hendak masuk Apple Orchard, pengunjung terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya. Setelah itu, pengunjung diminta untuk scan self entry yang telah diberikan Apple saat pendaftaran.

Tapi ada satu kekhawatiran Agnes, yakni soal IMEI. Pasalnya dia kerap menengok keluarganya di Batam. Dia cemas ponselnya tidak dapat dipasang SIM card lokal, sementara jika harus menggunakan layanan roaming tentunya cukup mahal.
"Misalnya border sudah dibuka, saya nggak tahu sinyalnya bakal ada atau nggak saat pulang kampung. Secara saya tinggal di Singapura, tidak registrasi IMEI. Bisa sih pakai roaming Singapura, tapi jadinya mahal," sembari tertawa.
Protokol Kesehatan
Agnes sempat menceritakan kalau Apple Orchard melakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. Setiap yang ingin membeli perangkat secara langsung harus melakukan pendaftaran secara online untuk mendapatkan jadwal kunjung.
Ketika hendak masuk Apple Orchard, pengunjung terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya. Setelah itu, pengunjung diminta untuk scan self entry yang telah diberikan Apple saat pendaftaran.

Apple Orchard membatasi jumlah pengunjung maksimal 80 orang. Karena itu, satu meja display hanya boleh diisi oleh empat orang pengunjung.
"Masing-masing di ujung kanan dan kiri meja, di tengahnya dibuat kosong. Protokol Apple sangat ketat. Kita sebagai konsumen menjadi secure ya," pungkasnya.
SUMBER
"Masing-masing di ujung kanan dan kiri meja, di tengahnya dibuat kosong. Protokol Apple sangat ketat. Kita sebagai konsumen menjadi secure ya," pungkasnya.
SUMBER
MANTAB BETUL









46.166.167.16. dan 3 lainnya memberi reputasi
4
4K
Kutip
90
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan