Kaskus

News

masramidAvatar border
TS
masramid
Kinerja Prabowo Disorot, Pakar Militer Sarankan Ini
Kinerja Prabowo Disorot, Pakar Militer Sarankan Ini

Nasional
Rabu, 21 Oktober 2020 20:06
Editor: Muhammad Nursam

Kinerja Prabowo Disorot, Pakar Militer Sarankan Ini

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com )

FAJAR.CO.ID — Satu tahun kepemimpinan Prabowo Subianto dalam memimpin Kementerian Pertahanan (Kemenhan) disorot banyak pihak. Tak terkecuali dari kalangan pakar studi militer dan pertahanan.

Salah satunya, Pengamat Militer Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia, Beni Sukadis. Menurutnya, kinerja Prabowo di Kemenhan sudah berada di jalur yang benar.
“Sejauh ini keduanya (Prabowo dan Wakilnya) bekerja dengan baik dan saling dukung,” kata Beni Sukadis saat dihubungi, Rabu (21/10/2020).

Beni juga menuturkan, diplomasi pertahanan yang dilakukan Prabowo sebagai Menhan terhadap negara sahabat sudah cukup baik. Dia hanya meminta Prabowo tidak membeli Alutsista bekas.
“Kunjungan ke AS (Amerika Serikat) baru-baru ini menunjukkan kegesitan beliau (Prabowo) dalam mendorong kerja sama pertahanan bilateral dengan negara adidaya,” imbuhnya.

Karena itu, Beni menyarankan, Prabowo mempertimbangkan kembali terkait pembelian F-35 karena harganya sangat mahal.
“Sementara dengan F-16 Viper yang telah ditawarkan AS pun menurut saya sudah bisa meningkatkan kapabilitas TNI AU,” jelasnya.
Sementara itu, Pengamat militer dari Universitas Padjadjaran Muradi berpendapat, Prabowo sebagai Menhan dan Trenggono sebagai Wamenhan sudah menunjukan kerjasama yang baik. Meskipun keduanya berlatar belakang berbeda. Yakni militer dan pengusaha.

Bahkan keduanya berhasil memulai proyek Food Estate sebagai program ketahanan pangan nasional yang di Kalimantan. Selama ini Indonesia belum bisa merealisasika program tersebut karena cukup rumit.
“Saya bertanya juga ke keduanya (Prabowo dan Trenggono), ini kalau diserahkan normatif, enggak akan bisa beres. Ini harus dikerjakan teman-teman TNI dan Kemenhan. Jadi, kalau sudah on the track sudah ya, tinggal bagaimana keduanya bisa menjaga ritme,” sambung Muradi.

Menurutnya, penting bagi Prabowo dan Trenggono menjaga ritme ini. Karena ada 3 pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Pertama menata kelola industri pertahananan, kedua menata postur pertahanan dan ketiga meningkatkan kesejahteraan prajurit.

“Ketiga itu yang saya kira dalam satu tahun ke depan mungkin sampai 2024 akan mereka fokuskan,” tambahnya.

Muradi yakin kinerja Prabowo dan Trenggono bisa terlihat dalam waktu dekat. “Tahun depan mungkin akan kelihatan seperti renegoisasi soal posisi sejumlah proyek,” tegasnya.

Penempatan sosok seperti Prabowo dan Trenggono di Kemenhan dianggap ideal. Karena keduanya bisa saling melengkapi dengan latar belakangnya. Prabowo dengan kemampuan militernya bisa menjadi pemberi komandan dan perencana yang baik. Sedangkan Trenggono sebagai pengusaha, paham betul bagaimana mengelola sebuah industri.

“Yang saya tangkap Pak Prabowo kan lebih suka yang seremonial, ketimbang terlalu rumit dan detail,” jelas Muradi.
Masuknya Trenggono ke Kemenhan sekaligus mematahkan anggapan jika kementerian tersebut selalu identitak dengan tokoh militer. “Otomatis dong (supremasi sipil di Kemenhan). Kan Trenggono bisa menjalankan apa yang seharusnya,” tutup Muradi. (JPC)

https://fajar.co.id/2020/10/21/kiner...-ini/?page=all
0
1.2K
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan